Part 3 : Reason to Hate

2.4K 457 37
                                    

Hidup Kim Mingyu adalah sebuah drama.

Pertama, lelaki itu kaya raya, memiliki gelimangan harta yang tidak akan pernah habis bahkan mungkin hingga ia memiliki cicit. Porsche adalah tumpangannya sejak berada di sekolah menengah. Pakaiannya Gucci dan Armani. Kim Mingyu bahkan memiliki pulau pribadi yang dibeli atas namanya.

Nomor dua, ia tampan. Wajahnya terpahat sedemikian rupa mendekati sempurna. Dengan hidung bangir dan kelopak mata gandanya, ia dapat menyaingi rupa pemeran utama pria dalam sebuah film roman. Tingginya hampir sama dengan para model dalam sampul majalah fashion. Tubuhnya atletis, tanpa perlu usaha keras baginya karena Mingyu memang penggemar olahraga.

Ketiga, otaknya cerdas. Daya ingatnya kuat, analisanya tajam. Peringkatnya nomor dua seangkatan. Para dosen mengelu-elukannya, juga memuji bagaimana anak ketua yayasan tersebut mendapatkan nilai sempurna, bahkan dengan begitu mudahnya.

Alasan nomor empat menjadi pelengkap kehidupan drama Kim Mingyu: kasih sayang nol besar dari orang tuanya.

Tuan dan Nyonya Kim menikah tanpa berniat memiliki anak. Setidaknya itulah yang Mingyu tahu dari sepupunya, Lee Seokmin. Entah karena kesal padanya atau memang benar adanya, Seokmin pernah suatu waktu berkata pada Mingyu bahwa lelaki itu adalah anak yang tidak diharapkan kehadirannya. Saat itu umur Mingyu empat belas tahun dan Mingyu tengah bertengkar dengan sepupunya itu karena suatu hal. Seokmin yang terlanjur kesal pada Mingyu mengucapkan kata-kata tidak bertanggung jawab seperti itu.

Ucapan Seokmin memang tidak dapat dibuktikan. Tidak pernah sekalipun Tuan dan Nyonya Kim menyinggung hal tersebut, bahkan ketika mereka marah kepada Mingyu. Namun, melihat perlakuan kedua orang tuanya, Mingyu merasa jika ucapan saudara sepupunya itu memang benar.

Orang tuanya jarang sekali berada di rumah. Bahkan sejak umurnya tujuh tahun, Mingyu sudah tahu bagaimana caranya membuat omelette karena hidup sendiri. Bukan, bukan berarti Mingyu tidak diberikan pengasuh atau apapun. Mingyu memang diberiㅡbahkan tiga sekaligusㅡpengasuh untuk menemaninya, namun tetap saja ia selalu merasa sendiri, hingga melampiaskannya dengan hal-hal aneh untuk anak seumurannya dulu, seperti memasak omelette misalnya.

Biarpun diperlakukan dengan dingin, Mingyu tetap menyayangi orang tuanya lebih dari apapun. Lelaki tinggi itu tahu, meskipun kedua orang tuanya bersikap acuh tak acuh kepadanya, Nyonya Kim akan selalu membuatkan sup rumput laut di hari ulang tahunnya. Meskipun perempuan itu tidak pernah mengucapkan apapun padanya, meskipun pada pagi harinya perempuan itu sudah menghilang entah kemana, namun sup rumput laut itu pasti tersedia di meja makan. Dan Mingyu akan memakannya sampai habis tanpa sisa.

Sementara itu, ayahnya akan tersenyum padanya ketika Mingyu mendapatkan peringkat tertinggi di kelasnya. Oleh karena itu, ia selalu bekerja keras. Selalu berusaha menjadi yang terpintar demi melihat senyum ayah tersebut. Meski hanya senyuman, meski tanpa pujian atau tepukan semangat di bahu, itu sudah lebih dari cukup bagi Mingyu. Lelaki tinggi itu sangat mensyukuri semuanya.

Maka ketika Jeon Wonwoo hadir sebagai perwakilan satu angkatan, membawakan pidato dengan titel nilai tertinggi dalam penerimaan mahasiswa baru, Mingyu langsung membenci wanita itu saat itu juga.

Mingyu ingat setelah hari penerimaan mahasiswa baru, ayahnya tidak tersenyum kepadanya seperti biasanya. Peringkatnya nomor dua, Jeon Wonwoo nomor satu. Hanya selisih beberapa angka. Tapi tetap saja Kim Mingyu berada satu tingkat dibawah Jeon Wonwoo.

Sejak saat itu, Mingyu bertekad untuk membalas Jeon Wonwoo dengan setimpal. Dengan mengerjainya dan menjadikannya budak, ia selalu berharap peringkat gadis itu akan turun atau bahkan pindah kampus saja sekalian. Namun sayangnya Jeon Wonwoo, si datar tanpa ekspresi itu tetap dengan setianya berada di peringkat paling atas. Bahkan hingga saat ini. Dan juga, ia malah makin disukai oleh para dosen. Dibalik wajah dinginnya, Jeon Wonwoo adalah gadis sopan dan baik. Para dosen beranggapan, memang sudah sepantasnya Wonwoo itu mendapatkan beasiswa full untuk empat tahun masa kuliahnya.

Fairy Without TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang