Sweet Murder [OnHold] Session 3

### Part 2

🙋🙋👆 Dont Forget To vote 💙💙
-----------------------------------------------------------
• A Series of Murder Story •
... Chanyeol & Kyungsoo ...
|Chansoo|
|EXO|
----------------------------------------------------------

"have you finished studying?"

"almost done, mommy...."

Tersenyum ku melihat sosok anak lelakiku yang tengah berkutat di depan bukunya, mimik wajahnya yang tak memberikan ekspresi apapun selain serius, membuatku teringat akan cerminanku saat belajar. Tangan dan matanya yang bergerak lincah saat membaca sebaris demi sebaris tulisan yang ada di depannya. Berjalan ku mendekati junior dengan memperhatikan sekeliling kamarnya. Terdiam ku melihat kamar hasil rancangannya sendiri dengan designer yang kupesan khusus untuknya.

"Why did you choose a room design like this, baby?"

Tanyaku yang melihat sekilas desain kamar minimalisnya, hanya kamar ini yang berbeda. Secara rumahku berdesain gaya eropa, namun hanya kamar junior yang bergaya minimalis.

Apakah dia memiliki karakter pemikiran yang simple?

Jika iya...
Bisa jadi dia type manusia yang tak ingin ambil pusing di suatu masalah...

"I like something smooth and empty... This room gives me a lot of inspiration when writing songs, mommy..."

Jawabnya yang meletakkan kacamatanya pelan di atas buku dan berputar menghadapku. Tersenyum ku menatap junior yang merupakan hasil pernikahanku dengan chanyeol.

"write song? Just like your daddy, huh?"

Lirihku menahan tawa saat melihat gitar mininya yang dibelikan oleh Tao saat di New Zealand. Kecintaannya terhadap musik sangat mirip dengan chanyeol, bisa kuingat kembali saat pertama kali dia keluar dari perutku, chanyeol menyanyikan sebuah lagu yang khusus dibuat olehnya untuk junior. Tak heran jika saat ini, di umurnya yang masih terbilang sangat muda, dia bisa menguasai piano dan gitar dengan fasih.

"yeah mom... Just like daddy... Besides... I like blue and white colour, mom... Did you forget that?"

Ucapnya yang tertawa lebar dan beranjak berdiri menuju ke arahku. Kuraih tangan mungilnya dan membiarkannya duduk di pangkuanku. Kuelus pelan rambut hitamnya dan memandang wajah putihnya.