Part 7

141 9 0
                                    

Happy Reading....


🦄🌈💛

Aku segera melesat pulang me rumah, sampai d rumah aku segera naik ke kamar jam menunjukan pukul 2:35 itu artinya 25 menit waktu Yang tersisa sebelum Irham datang, dan aku segera membersihkan tubuhku yang terasa lengket....

Puspa POV

Tok tok tok

"Sayang diluar ada temen kamu tuh, cepetan dong"panggil mommy ku depan pintu

"Iya mom"jawabku langsung beranjak dari tempat tidurku dan segera memgambil gitar di samping nakas, dan berjalan keluar

"Irham"Panggilku, irham menoleh dan tersenyum

"Oke coba lo mainin gitar ini sekarang"kataku dan menyerahkan gitar ke Irham

"Gue cuma tau kunci nya doang mainnya sama sekali ngga tau"jawabnya

"Coba lo mainin sekarang"kataku

Jrengg jreng jreng

Hahhaha, aku terkekeh mendengar dia memainkan gitar dengan bunyi ancur

"Duhh lo kok ngetawain gue sih"katanya cemberut...

Wajahnya yang cemberut sangat imut dan ketampanannya bertambah berkali lipat, tuhan meanugrahkan wajah yang begitu tampan untuknya

"Tuhan... apakah aku bersikap egois karna menggunakan alasan pdkt Irham ke Icha untuk aku dekat dengannya sesaat, aku hanya ingin dia berada di dekatku menatapku sambil tersenyum... aku hanya ingin bahagia"ungkapku dalam hati sambil tersenyum miris

"Yaudah sini jarinya"jawabku menuntun jarinya ke arah senar gitar

Jrengg jreng, dia semakin pandai memetik gitar nya senyumnya makin merekah setelah menyadari dirinya makin mahir memainkan gitarnya refleks aku juga tersenyum

"Coba sini gue main yang bener yahh"kataku mengambil gitar dari tangannya

Tennn tinn Jrengg, alunan gitar begitu Indah terdengar saat aku memulai memetik senar gitar, sambil bernyanyi aku semakin menikmati petikan gitarku,

Irham sedari tadi memperhatikan ku dengan senyum manis yang tak pernah hilang di bibirnya, aku yang melihat itu mendadak kikuk dan salah tingkah, jantungku terus berdetak kencang

"Duhh si Irham ngapain si dia ngeliat gue kaya gitu, mana senyumnya manis banget lagi duhh bisa diabetes gue lama lama klo trus dipandang kaya gitu"ucap bantinku

"Bin...tangnya bagus yah"kataku gugup sambil meletakkan gitar di sampingku dan segera berdiri menatap langit"Bintang emang selalu Indah karna sinar yang ada di dalamnya ngga pernah redup, sama kaya Cinta dalam hati"lanjutku ke Irham, dia masih terus menatapku sambil tersenyum....

"Gue pulang dulu yah puss lo istirahat gih, udah malem..."kata Irham saat aku mengantarnya kedepan rumah, aku hanya membalasnya tersenyum sambil mengangguk

"Hati hati yahh"

dia berbalik dan tersenyum manis, oh tuhan senyum itu lagi gimana gue bisa move on kalo gini caranya"batinku

  .......

Icha duduk di taman sambil membaca novel yang Irham Kasih, tak lama kemudian terdengar petikan gitar yang begitu Indah...

Irham sambil memainkan gitar berjalan ke arah Icha sambil memamerkan senyum manis nya dan duduk di samping Icha sambil terus memainkan gitarnya....

Gue berjalan dan melihat Icha dan Irham duduk berdua di taman dengan Irham yang memainkan gitarnya sambil tersenyum....

"Bolehkah aku duduk menggantikan  Icha, tempat istimewa itu melihat tatapan cinta mu, melihat senyum tulusmu, melihatmu berjuang untuk bisa memiliki ku, bolehkah?? Hmm sepertinya tidak. Garis takdirku sudah seperti ini....!!!batinku tertawa bodoh, tanpa terasa pipiku sudah basah, air mataku meluncur begitu saja tanpa izinku.

"Bodoh!! Untuk apa mengharapkan yang telah aku ikhlaskan? Itu tidak akan menyelesaikan masalah gadis bodoh,  itu hanya akan memperumit perasaan mu"logikaku meneriaki ku

Aku segera berlari menuju taman belakang sekolah dan duduk di bangku yang ada di sana, aku melirik bangku yang lain yang ada di taman belakang sekolah.

Memori ku kembali berputar tentang pertama kalinya aku berbicara berdua dengan Irham, pertama kalinya aku mengira Irham akan menyatakan perasaannya padaku yang membuatku merona dan salah tingkah kemudia menyadarkan ku dengan kenyataan yang begitu menyesakkan dada hingga membuatku merasakan hal teramat sakit di dadaku.

Air mataku kembali berdesakan untuk segera keluar, tapi kali ini diiringi isakan kecil yang memilukan aku memukul mukul dadaku, yang kembali terasa sesak dan menunduk.

"Gue pasti bisa ngelaluin ini, gue udah ikhlas. Iya gue udah ikhlas"kataku kepada diri sendiri sambil tertawa, aku pasti sudah gila....






Hallo para readers ku tersayang, aku kembali lagi dengan ceritaku ini

Harap vote  dan comment kritik dan saran nya yahh, agar aku bisa memperbaiki ceritaku di part selanjutnya.

Aku usahain bakal Update part tiap hari dehh!!!

Salam P.A







Silent Love (Pending Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang