Happy Reading....
🦄🌈💛Author POV
Terlihat gadis cantik sedang berjalan di koridor sekolahnya, ia nampak agak tergesa gesa jam sudah menunjukkan pukul 07:15, itu berarti ia terlambat 15 menit di jam pertama kelasnya...
"Duhh gara gara mang ujang nih, mobil lupa di cek sebelum berangkat jadinya kan nunggu taksi dulu kan jadi telat!! Mana hari ini miss Angel lagi yang masuk"omelnya sambil berjalan tergesa
Tok tok tok
"Maaf miss saya telat"tuturya menunduk
"Kenapa kamu telat Natsha Abigail , sekarang kamu berdiri di lapangan sampai jam pelajaran miss selesai"Kata miss Angel tegas
"Tapi miss..."
"Tidak ada tapi tapi Abigail , tidak ada toleransi untuk kelas saya. Sekarang kamu keluar dan berdiri di lapangan"potong miss Angel
"Baik miss"kata Abigail menunduk dan berlalu keluar
Abigail berjalan dengan malas ke lapangan, sungguh ini hari yang sial
Sesekali ia melap keringat di pelipis nya setelah lama berdiri di lapangan, cuaca sedang tak berpihak kepadanya
Cuaca begitu cerah seakan tersenyum mengejek Abigail yang sedang berdiri di bawah teriknya panas
Kringgg kringg
"Akhirnya...."tuturnya setelah duduk di kantin
Icha POV
"Icha aku beneran sayang sama kamu, aku tulus suka sama kamu. Kamu mau yah jadi pacar aku"tutur Irham jongkok di antara kakiku yang duduk
"Emm"duhh gue harus apa, Irham baik dan sweet banget gue ngga bisa bohongin perasaan gue, gue suka sama Irham, maafin gue Bii tapi gue emang ngga bisa nolak Irham
"Iya aku juga sayang sama kamu Ham"jawabku setelah lama bergulat dengan batin ku...
"Hah beneran Cha kamu nerima aku?? Makasih yahh"jawab Irham antusias, dan hanya ku jawab anggukan malu malu, Irham pun memelukku
Irham POV
Hari ini gue seneng, soalnya Icha udah mau nerima cinta gue, awalnya sih gue takut di tolak lagi, tapi akhirnya dia nerima gue juga.
Itu berarti perjuangan gue selama ini ngga sia sia.
Tapi ada yang aneh kok gue seneng aja diterima ngga seseneng itu, tadi juga pas dekat Icha perasaan gue udah biasa aja, ngga kaya pertama kali pas gue suka banget sma dia.
Jrenggg jrengg jrengg
Gue duduk di taman deket kelas gue sambil nongkrong sama teman kelas gue dan gue main gitar
"Kenapa yah kalo gue ngiliat gitar jadi kepikiran Abi, aneh!!"batinku
"Woy... Benggong aja sih lo, kesambet Baru tau rasa lo"teriak Ragnar mengagetkan ku, aku hanya cengir cengir
"Bro menurut lo kalo perasaan berubah rubah itu gimana?? "tanyaku kepada rahmat
"Berubah gimana bro?"jawabnya bingung
"Rasa cinta itu sering berubah ubah"
"Ooh kalo itu mah biasa, klo kita sering bareng bareng orang itu dan pas di deket nya kita ngerasa nyaman bisa jadi perasaan kita juga berubah"kata Rahmat
Gue hanya bengong mendengar perkataan Rahmat, gue bingung sebenarnya perasaan gue kaya gimana...
Semua bikin gue pusing, di satu sisi gue udah suka sma Icha, tapi disisi lain gue ngerasa nyaman banget sama Abi....
Akhirnya setelah lama bergulat dengan fikiran gue, gue memutuskan untuk balik ke kelas
Pas gue jalan gue ngeliat Icha lagi duduk di bangku taman belakang sekolah sambil bersandar di sandaran kursi taman sambil memejamkan mata, telinganya di sumbat menggunakan earphone...
Aku segera menghampirinya dan duduk di sampingnya, tapi sepertinya dia belum menyadari keberadaanku, aku segera menarik salah satu earphonenya dan memakainya.
Dia cukup terkejut dan kembali tersenyum setelah melihat aku orangnya
Abigail POV
Gue baru aja balik dari kantin, setelah mengisi perut gue yang cacing nya udah pada demo
Degg
"Itukan Icha sma si Irham"setelah kulihat mereka duduk berdua di bangku taman belakang sekolah.
"Eehh lo tau ngga, si Irham sma Icha itu jadian loh"ujar salah seorang siswi berambut sebahu yang sedang berjalan beriringan dengan teman temannya
"Yang bener lo, tau dari mana?"jawab seorang siswi kulit putih pucat
"Iya, emang lo ngga tau. Tadi itu si Irham nembak Icha pas bu Angel keluar terus si Icha Nerima"jawabnya sambil agak berbisik tapi masih dapat kudengar dengan jelas
Degg
"Ic...aa pacaran sama Irham"tanyaku dalam hati
Aku segera berlari menuju kelas, aku tak yakin akan terus berdiri dengan kokoh bila terus meliat pemandangan Irham dan Icha yang sedang berpacaran
Sampai di kelas aku segera menyambar tasku dan berjalan cepat keluar kelas, tak kuhiraukan teman ku yang terus meneriaki nama ku menanyakan aku akan kemana
Saat hendak sampai di depan pintu keluar kelas, ada yang menarik pergelangan tanganku agak paksa, aku menoleh mendapatkan ketua kelasku yang memegang tanganku.
Aku mengerutkan dahiku setelah itu menatapnya tajam tatapanku yang tajam seolah mengatakan"lepesin woy, lo mau apaan"
"Lo budeg yah, gue panggil dari tadi ngga nyaut nyaut"Tuturnya
Aku memutar bola mataku malas, aku lagi begitu mellow dan malah di hadapkan orang kaya dia.
"Lo ngga perlu tau urusan gue"jawabku menaikan nada bicaraku dan menghempaskan tangannya kasar
Gue ngga peduli lagi, mau dia melapor ke wali kelas, bodo amat gue bisa mati bila terus berada disini
Gue segera menahan taksi menuju rumah, karna jam ini jam kerja dan sekolah jalanan agak sepi, syukurlah karna gue bisa cepet nyampe rumah
Tinn tinn
Suara bel pagar rumahku, aku melihat pak Ujang yang mengerutkan dahi bingung melihatku masih jam segini sudah berada di rumah
Yang seharusnya masih berasa di sekolah...
Sampai di kamar tanpa mengganti baru dan membersihkan diri aku segera menghempaskan badanku tangkurap sambil menenggelamkan kepalaku di antara 2 bantal, menekan kepalaku kuat kuat agar tagisku tak sampai di luar
Kemudian gue duduk di tepi ranjang sambil terus sesegukan
"Kenapa rasanya sakit banget yah.. Padahal kan gue udah berusaha Ikhlas demi Icha"tanyaku kepada diri sendiri sambil sesegukan
Air mataku terus menerus berlomba lomba untuk keluar
"Seandainya gue tau diri dari awal, seandainya gue ngga mertahanin perasaan bodoh ini dari awal seandainya gue ngga usah suka sama Irham"tuturku sambil terus menangis menaikan suaraku 1 oktaf
Seandainya seandainya... Begitu banyak kata seandainya yang hanya menjadi angan anganku
Tangisku semakin menjadi hingga lelah dan perlahan mataku tertutup dan segera gue terbang ke alam mimpi....
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love (Pending Sementara)
Romancemencintai dalam diam itu harus siap sakit kapanpun, di saat dia minta lo bantuin dia buat dapatin cinta yang dia mau lo juga harus siap sakit. terlebih cinta yang dia mau itu orang yang lo juga sayangi. dan disaat lo di hadapkan antara 2 pilihan p...