Silent Love (Pending Sementara)

Part 15

Happy Reading....

🦄🌈💛

Dann...

"Gue suka sama lo, yahh guee suka, tapi gue sadar lo terlalu jauh buat gue jangkau. Disini memang gue yang paling salah harusnya dari awal gue ngga kaya gini harusnya dari awal gue berhenti gue udah seneng berangan angan tanpa tau rasanya akan sesakit ini, harusnya gue sadar diri siapa gue ini"katanya berteriak frustasi lalu mengambil nafas untuk melanjutkan kembali kata katanya

"tapi dengan bodohnya gue malah terus menerus mempertahannkan perasaan sialan ini, gue udah lepasin perasaan ini dari dulu kalo gue bisa, gue terlalu naif dan mengikuti permainan yang gue pun udah tau pada akhirnya gue yang akan kalah"lanjutnya terisak

Bagai ada yang meremas hatiku melihatnya yang begitu rapuh saat ini dengan berderai air mata, entahlah dengan perasaan ku saat ini. Lamunku sebelum Abigail kembali mengeluarkan suara

"tapi gue sekarang sadar, gue ngga akan pernah bisa milikin lo. Awalnya gue ragu karna di satu sisi gue begitu sayang dengan Icha tapi disisi lain gue juga sangat mencintai lo. Tapi sekarang gue udah menetapkan keputusan gue, gue ngalah gue nyerah dengan cinta gue mungkin Icha memang lebih pastas sama lo walaupun lo ngga sama gue setidaknya lo bahagia dan Icha juga bahagia itu udah cukup buat gue"katanya menyeka cairan bening yang terus jatuh di pelipisnya"thanks buat beberapa minggu belakangan ini, gue seneng bisa dekat sama lo walau dengan Cara mendapatkan Icha tapi gue seneng kok bisa trus ada di dekat lo dan bantuin lo"lanjutnya sambil tersenyum getir

Lalu detik selanjutnya ia melangkah masuk ke villa meninggalkanku yang diam mematung mencerna segala apa yang di ucapkan tadi.

Abigail POV

Gue bener bener udah ngga kuat lagi membendung kesedihan ini, setelah gue mengemukakan semua perasaan gue ke Irham gue meninggalkannya yang masih diam syok mendengar ucapannku.

Sambil terus menyeka cairan bening yang terus menetes tanpa ku perintah di pelipisku aku agak sedikit berlari menuju kamar di villa

Kata kata cinta tak harus memiliki dan dengan melihatnya bahagia kitapun ikut bahagia kata itu dulu membuatku terbahak dan berkata"mana ada cinta tak harus memiliki cinta itu yah harus di perjuangkan dan melihat orang yang kita cintai bahagia kitapun ikut bahagia? Itu salah besar mana mungkin jika kita tak bersamanya kita bahagia"kataku

Sekarang aku baru mengerti setelah mengalaminya sendiri bagaimana kau harus merelakan cintamu untuk sahabatmu dan demi kebahagiaan orang yang kau cintai.

"Mengapa tuhan seolah mempermainkan ku, dosa besar apa yang telah ku perbuat sehingga tuhan menghukumku begitu dalam"isak tangisku tersendu sendu

Aku lelah dengan semua ini, aku lelah dengan keadaan, lelah dengan semua takdir tuhan, aku ingin menjauh dari tempat ini membuang jauh jauh kenanganku bersama Irham...

*****

Aku berjalan sambil menyerat koperku jam sudah menunjukkan pukul 06:30 pagi aku segera menuju kamar bu Anit wali kelasku. Aku mengetuk pintunya perlahan, ketukan kedua bu Anit keluar dengan wajah khas orang bangun tidur

"Permisi bu maaf saya mengganggu pagi pagi"kataku merasa bersalah

"Ehh Abigail kamu kenapa, trus kamu mau kemana pake bawa koper segala hari ini tuh kita belum pulang lusa kita baru pulang"katanya melirik koper yang ada di samping kanan ku

"Gini bu maaf sebelumnya sepertinya saya harus pulang sekarang soalnya besok saya mau ke Singapura, karna rencananya kan saya mau lanjut study disana jadi saya pengen packing bu"kataku kikuk