Part 1

29.7K 1.1K 29
                                    

Beberapa kali Kepala Naufal harus kena pukul oleh Bu Mira guru ekonominya akibat tertangkap basah lagi tertidur di mejanya.
"Naufal, sekali lagi ibu liat kamu tidur, Ibu gak segan-segan mengusir kamu keluar dari kelas ibu."Kata Bu Mira dengan tegas.

Naufal seketika mengusap kasar wajahnya lalu memperbaiki posisi duduknya mencoba mendengarkan dengan baik penjelasan bu Mira.
Tapi apa boleh buat, penjelasan bu Mira seakan jadi lagu pengantar tidur baginya.

"NAUFAL..?? KELUAR..."Naufal seketika terperanjat dari bangkunya, pandangannya menangkat wajah Bu Mira sedang menatap tajam kearahnya.
"Ibu bilang Keluar.."Usir bu Mira.

Alfin dan Evan hanya bisa menahan tawa melihat Naufal yang kini pasrah berjalan keluar dari kelas.
"SHIT.."Umpat Naufal setelah berada di luar ruangan.

Jam baru menunjuk pukul 8.45 am, waktu istirahat masih sangat lama. Naufal memutuskan berjalan menuju satu-satunya tempat favoritnya jika sedang free seperti saat ini.

I've been thinkin' bout you
Yeah, I've been missing you
Where the hell are you, oh, when I need you?

Samar-samar Naufal mendengar petikan gitar dan sebuah suara menyanyikan sebuah lagu. Setahu Naufal, lagu ini adalah lagu dari Ariana Grande - Thinking Bout You.

I could still hear your voice
I ain't got no choice
'Cause I'm here all alone
I know I can't wait 'til you get home

Naufal berhenti tepat pada depan pintu yang bertuliskan 'Ruang Musik', Suara ini.. Naufal mengenal betul suara ini.

Oh, I don't have you here with me
But at least I have the memory
I try to make it through the night
But I can't control my mind

Demi apapun getaran itu kembali muncul. Kembali menggetarkan ruang hati yang telah lama mati.

I'm just thinkin' bout you
I'm thinkin' bout you, I'm thinkin' bout you
I'm just thinkin' bout you
I'm thinkin' bout you, I'm thinkin' bout you.

Suara hati Naufal mendorongnya untuk membuka pintu itu. Degup jantung terus berpacu lain dari biasanya. let's see who the owner is. Dengan pelan, tangannya bergerak meraih knop pintu itu.

Got these thoughts in my head
Ain't no way to forget
Got me losing my breath
Nobody got me the way that you did
Had my eyes rolling back
Had me arching my back
Now you love me so good
I wish you would hurry up and come back.

ccciiitttt...

Suara dan petikan gitar itu berhenti setelah suara decitan dari pintu terdengar nyaring memenuhi ruangan yang cukup sunyi itu.

I know it's you.

Napasnya tercekat, tangannya membeku, tatapannya tajam mengarah pada sosok wanita yang sedang memengang gitar di pangkuannya. Khansa.

Khansa menangkap tatapannya hingga membuat beberapa butir-butir kenangan melayang dalam pandangannya.

Cukup lama.

Semakin dalam.

Hingga akhirnya Naufal menarik pandangannya memutuskan kontak mata diantara mereka secara sepihak.
Khansa tahu apa yang harus ia lakukan. Pergi dari tempat ini.

Khansa meletakkan gitar itu kembali pada posisinya. Kakinya melangkah semakin mendekati Naufal dengan tatapan sedikit menunduk. Degupan itu kembali membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.

Langkahnya semakin dekat,

lebih dekat,

dan lebih dekat lagi,
Hingga langkah itu kini berada pada titik seberang dimana dirinya berdiri.
"Andaikan malaikat pencatat rindu itu ada,
Pasti ia telah bosan mencatat namamu."

Entah dorongan apa yang membuat Khansa lebih percaya diri menyampaikan kalimat itu walau posisi mereka tidak saling memandang.

Tak ada jawaban. Hening. dan saat itu juga Khansa kembali melangkahkan kaki dari ruang musik dengan tatapan kosong.

Bunyi decitan kembali terdengar dari arah pintu menandakan Khansa telah keluar dari ruangan ini.

Naufal hanya bisa menunduk mengutuk dirinya sendiri.

Sometimes I miss you in ways I didn't even know I could miss a person.

*****

Maaf yahh...
Aku putuskan untuk mengubah jalan ceritanya.

Semoga kalian menikmati.

Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang