Part 20

13.3K 717 60
                                    

Seberapa besarpun kesalahan seorang anak kepada orang tuanya, pasti akan selalu ada terselip kata memaafkan untuknya. Begitupun sebaliknya, seberapapun besarpun kesalahan orang tua kepada anaknya, pasti akan selalu ada kata memaafkan yang terselip untuk mereka.

Sejak papanya masuk rumah sakit, Khansa memutuskan untuk berhenti kerja. Ia memutuskan untuk fokus merawat papanya. Papa yang sangat ia rindukan selama beberapa tahun.

Khansa tidak peduli akan kehadiran ibu dan saudara tirinya, yang ada dipikirannya hanya papa.

Pagi ini di hari minggu, pak Herianto sudah bisa di pulangkan. Ada rasa senang bercampur sedih yang Khansa rasakan. Bahagianya karena papanya sudah lebih sehat dari sebelumnya sedangkan sedihnya, dia harus menerima rumah yang dulunya di tempati oleh papa dan mamanya harus rela ditinggali oleh orang asing baginya, ibu dan saudara tirinya.

Khansa merebahkan tubuhnya berharap pikirannya bisa kembali stabil. Ia mencoba memejamkan matanya. Tapi tak berapa lama, ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Khansa meraih ponselnya.

Naufal is calling...

Ada senyum kecil di wajah Khansa saat melihat nama itu tertera di layar ponselnya.

"Hallo, assalamu alaikum.."Sapa Khansa setelah mengangkat telfonnya.

"Waalaikum salam." Jawab Naufal diseberang sana.

"Ada apa ?" Tanya Khansa.

"Gak ada apa-apa, emang gak boleh nelfon yah ?"Tanya Naufal.

Ada senyum yang nampak saat mendengar pertanyaan itu.
"Gak sih.. terus kalau gak ada apa-apa, ngapain nelfon ?"Tanya Khansa.

"Emang gak boleh nelfon pacar sendiri.??"Naufal balik bertanya.

"Pacar ??? Emang pacar kamu siapa ??"

"Oh jadi gitu. Oke, aku tutup yah, kayaknya aku yang salah sambung.." Ujar Naufal.

Khansa tertawa,"hahha.. iyya, iyya.. kamu gak salah sambung kok.. Jangan ngambek."Kata Khansa.

"Jadi ini betul pacar aku kan ?? Aku gak salah sambung kan ??"

"Hahaha.. iyya, ini betul pacar kamu, Khansa Kayyisah Azka." Jawab Khansa disela tawanya.

"Oh syukurlah gak salah orang. Pacar aku lagi ngapain nih ??"

"Afkar... Aku capek, lelah..." Khansa bukannya menjawab pertanyaan Naufal malah mengeluh dengan manjanya.

Naufal tersenyum mendengar keluhan Khansa dengan suara manjanya. Khansa yang manja kembali lagi.
"Kalau capek yah istirahat dong Ay.."Ujar Naufal.

"Istirahat aja gak cukup.."Kata Khansa.

"Lalu ??"

"Aku butuh kamu... Aku mau kamu.."

Tak ada jawaban

"Dengar ??"

Lagi-lagi tak ada jawaban dari Naufal.

"Afkar.. denger gak ??"Tanya Khansa dengan nada sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.

"Maaf Ay, tadi lagi ngerjain sesuatu jadi gak denger. Boleh ulangi sekali lagi ?"Pinta Naufal.

Khansa memutar bola matanya. Perasaannya tiba-tiba jengkel.
"Udah, lupain aja. Gak penting kok .."Katanya dengan nada cuek.

"Jangan ngambek dong.."

"Bodo'."

"Iyya..iyya.. maaf deh.."

Tak ada jawaban dari Khansa.

Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang