Pintu itu terbuka.
Mau tidak mau, Alif berdiri menegakkan tubuhnya. Pandangannya terkunci oleh tatapan gadis itu.
Hening
"Maaf, anda cari siapa ??"Tanya gadis itu. Gadis berparas cantik, anggun, dan manis. Tingginya hanya sampai di dagu Alif, rambutnya hitam panjang terurai sampai di punggung.
Alif gelagapan sendiri.
"Aku.. aku, tadi cuma numpang lewat. Ehm, maaf kalau ganggu.."Sahut Alif sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal.
Tak ada jawaban dari gadis itu.
"Siapa kak ??"Tanya gadis imut yang ikut keluar menghampiri kakaknya.
Gadis itu menggeleng," bukan siapa-siapa dek. Ayo masuk, kamu lagi sakit jadi gak boleh banyak gerak."Ujar gadis manis itu sambil menuntun adiknya masuk kembali.
"Tunggu.."Tahan Alif.
Kedua gadis itu berbalik,
"Aku belum tau nama kamu."Ujar Alif sambil menatap gadis manis itu lekat-lekat.
"Namanya Keira, Keira Aisyah Dwiputri."Sahut gadis imut itu dengan senyum jailnya.
Spontan gadis yang bernama Keira itu melotot kearahnya.Alif tersenyum." Aku harap, besok bisa melihatmu kembali. Namaku Muh. Alif Triandri, panggil aja Alif." Kata Alif.
Tak ada reaksi apa-apa dari Keira. Yang ada hanya ledekan dari sang adik..
"Cie kakak.."
"Udah ah, ayo masuk." Ujar Keira tanpa memperdulikan Alif yang masih terus menatap kearahnya.
---
Jam telah menunjuk pukul 02.30 dini hari. Setelah melaksanakan shalat tahajjud di mushallah Rumah Sakit, Alif kembali ke kamar Naufal.
Alif sedikit terkejut saat mendapati Naufal telah terbangun dari tidurnya, pandangannya menerawang jauh keluar jendela.
"Liat apa Fal ?"Tanya Alif berusaha untuk membuat suasana seperti biasa-biasa saja.
Tak ada jawaban.
"Fal, Khansa titip salam buat kamu."Ujar Alif dengan nada sedikit menurun.
Naufal berbalik menatap Alif lekat-lekat. Di matanya, Alif bisa melihat bagaimana menyedihkannya Naufal saat ini. Seperti tidak ada gairah untuk hidup kembali.
"Khansa bilang, dia sayang sama kamu. Dia pergi bukan untuk meninggalkan, tapi untuk membuat kamu merasa lebih kuat lagi. Kuat menjalani dunia yang penuh cobaan ini."Lanjutnya.
Naufal kembali membuang pandangannya, ada setetes air mata yang jatuh di pelupuk matanya.
Alif mengeluarkan sebuah amplop putih lalu meletakkannya di samping Naufal.
"Khansa nitip ini untukmu."Kata Alif sebelum akhirnya berlalu menjatuhkan tubuhnya di sofa.Tak butuh waktu lama, Alif telah terlelap dalam tidurnya.
Naufal meraih amplop itu. Ia mengeluarkan secarik kertas berwarna biru dari dalam amplop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Anak SMA
Teen FictionNovel ini menceritakan tentang kisah asmara anak SMA. Remaja yang pemikirannya masih sangat labil. Naufal dan Khansa adalah dua orang sahabat yang terjebak oleh sebuah perasaan cinta. Berawal dari sebuah permainan truth or dare, Naufal menantang Kha...