Part 16

14.4K 724 17
                                    

NOTE: Saran dari Author agar feelnya lebih dapet, coba deh bacanya sambil Dengerin lagunya TULUS_Manusia Kuat . Hehehe😂

______

"Fal, gue tau lo lagi gak mood, tapi setidaknya lo juga harus menghargai hidup lo dong. Masih banyak kok yang bisa ngebuat lo bahagia selain Khansa."Ujar Alfin saat mereka sedang berada di ruang musik.

Hampir seminggu ini Naufal hanya memilih ruang musik saat pelajaran lagi Free.

Evan ikut duduk di samping Naufal yang kini sedang memetik sinar gitar yang ada dipangkuannya dengan tatapan kosong.
"Fal, gue boleh minjem gitar lo gak ??"Tanya Evan.

Lamunan Naufal seketika buyar saat Evan mencoba untuk meminjam gitarnya.
Naufal melirik Evan sekilas lalu memindahkan gitar itu ke tangan Evan.

Evan menerimanya dengan senyum dibibir.
"Tau lagu ini gak ?"Evan memetik gitar itu dengan santai.

Alfin ikut duduk di dekat Evan." Dari petikan gitarnya sih kayak nada-nada lagu dari Tulus, yang manusia kuat itu. Betul gak ?"Tebak Alfin antusias.

Evan tidak menjawab, ia hanya menanggapi dengan senyuman.

Kau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku

Evan menyanyikan lagu itu dengan santai tapi serius. Suara khas serak basahnya menambah indah lagu itu.

Kau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya

Senyum Naufal merekah, Alfin ikut tersenyum menyaksikan itu semua, sedangkan Evan terus melanjutkan lagunya.

Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Alfin ikut bernyanyi sambil merangkul Naufal.

Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
Kan ku temukan jalan yang lain

Di lirik berikutnya Naufal tidak mau ketinggalan, mereka bernyanyi dengan suara keras, bahkan lebih keras dari sebelumnya.

Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Bila bukan kehendakNya huuu
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahagia

Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita

Diakhir lagu, hanya Naufal bersuara. Evan dan Alfin memberi Naufal waktu untuk mengeluarkan semua penak didalam dadanya.

Kau bisa patahkan kakiku, patah tanganku rebut senyumku
Hitamkan putihnya hatiku, tapi tidak mimpi-mimpiku

Naufal menatap satu persatu kedua sahabatnya itu. Ada ucapan yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata untuk mengekspresikan rasa harunya.

Say thanks to your best Friends Naufal.

Karena sahabat adalah alasan bagaimana kita bisa bangkit.

Karena sahabat adalah alasan bagaimana kita bisa bertahan.

Karena sahabat adalah alasan bagaimana kita bisa kembali tersenyum.

Karena hidup tak selalu tentang dia, orang yang mengisi hatimu.
Sesekali menengoklah kebelakang,
Di belakang ada sahabat yang selalu menunggu engkau berbalik dan kembali.

Kembali menumpahkan semua rasa lelahmu
Setelah berjalan dan berlari meraih tujuan yang tak pernah ada akhirnya.

Yah, disana ada sahabat yang selalu menunggu.

Tapi terkadang kita menganggap bahwa orang lain tak akan pernah mengerti apa yang kita rasakan.

Betul,
tapi setidaknya ada sahabat yang mencoba mengembalikan keceriaan kita, senyum kita.

____

Bel tanda istirahat berbunyi. Evan, Alfin, dan Naufal keluar dari ruang musik dengan canda tawa.

"Guys.. Abis ngapain ??"

Ketiga pria itu seketika berbalik saat seseorang menegurnya dari belakang. Orang itu adalah Kiki, dengan Khansa disampingnya.

"Kiki, Khansa.."Ujar Evan.

Tatapan Naufal mengarah pada Khansa yang juga ikut menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kami abis main musik, kalian abis dari kantin yah ?" Tanya Alfin dengan suara sama seperti biasanya.

Kiki mengangguk mengiyakan.

Sepanjang mereka berbincang, kontak mata itu terus terjalin hingga Naufal akhirnya memutuskan untuk mengakhiri secara sepihak.

"Gue duluan." Kata Naufal sekilas melirik Khansa lalu berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

Alfin, Kiki dan Evan memandang kepergian Naufal sedangkan Khansa lebih memilih untuk menunduk.
"Guys, aku duluan." Pamitnya dengan seulas senyum di bibirnya.

"OK. Hati-hati yah.."Ujar Alfin sambil mengukir senyum riangnya.

"Alay."Kata Kiki dengan sewot.

"Bukan gitu, soalnya cewe cantik kalau jalan sendiri itu rawan. Banyak yang goda entar."Ujar Alfin disusul jitakan dari Evan.

Kiki dan Khansa hanya tertawa kecil melihat mereka.

"Sahabat sendiri aja masih di gombal. Gak bisa nyari cewe lain apa..."Kata Evan sedikit bergumam.

Sedangkan Alfin hanya bisa berdecak kesal menanggapi kelakuan Evan untuknya.

____

Selamat berjumpa kembali di kisah Angel of my Heart.

Jangan lupa Vote dan Comment yah guys...

Semoga kalian memetik satu pelajaran dari part ini tentang pentingnya sahabat.

Salam hangat dari Naufal & Khansa..

Salam hangat dari Naufal & Khansa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang