Part 28

13.2K 490 46
                                    

Terkadang kita diam bukan karena mengalah,
Bukan karena menerima keadaan.
Tapi kita memilih diam karena kita tahu...
Diam adalah cara terbaik untuk bisa merubah ricuh jadi tenang.

Prisca Aisya Bramasta.

"Pris.. Pris.."

Prisca yang sedang menulis harus menghentikan tulisannya saat siswi dengan gaya rambut yang sengaja di potong bob itu datang mengacau.

Prisca berhembus kasar,"apasih Bi ?"Tanya Prisca.

Siswi yang bernama Bebi terlihat memperbaiki posisi duduknya di bangku sebelah. Kedua tangannya menangkup pipi Prisca.

"Kamu harus tahu Pris, kata pak Frans besok kita akan tanding dengan kelas sebelah. Waw banget kan ??"Ujar Febi dengan mata berbinar-binar.

Prisca menatap datar. Prisca bingung mencerna ucapan Febi barusan, entah dari segi mana Febi bisa berpikir bahwa ini adalah informasi yang WAW.

"Apanya yang WAW coba ?" Tanya Prisca dengan wajah datar menatap Febi.

Seketika wajah Febi berubah jadi kecut, ia menarik tangannya dan kembali memperbaiki posisi duduknya.

"Masa sih kamu gak ngerti di mana titik WAW nya ??"Tanya Febi dengan kedua alis yang hampir tertaut.

"Yah, aku emang gak ngerti dari titik mana kamu bilang informasi itu WAW.." Jawab Prisca dengan pandangan di buang kearah pintu.

Dan ..Waw..

Pandangannya tak sengaja menangkap sosok cowo itu.. cowo songong yang seenaknya ngatain dia cengeng.

"Naufal.." Gumam Prisca dengan tatapan terus mengarah pada cowo yang sedang berbincang seru dengan ketua kelas XI IPS 1.

Febi tersenyum," Nah, itu dia titik WAW nya."Katanya ikut menatap kearah Naufal.

Pandangan Prisca seketika berpindah kearah Febi kembali," maksud kamu ?"Tanyanya dengan wajah masih bingung.

"Kelas kita akan tanding dengan dia, Muhammad Naufal Afkar As'ad. Dan apa kamu tahu ?? Kelas XI IPS 1 mendadak terkenal karena dia. Bahkan hampir seluruh siswi TRINANDIKA mengidolakan dia." Jelas Febi dengan pandangan masih terus mengarah pada Naufal.

"Dan kamu juga termasuk siswi itu ??"

Mendengar pertanyaan Prisca, Febi lalu mengalihkan pandangannya kearah Prisca kembali. Tak butuh waktu lama, sebuah anggukan kecil berhasil membuat Prisca memutar bola matanya dengan malas.

"Apa istimewanya sih tuh cowo ?? Baru juga berapa hari di sekolah ini, semua udah pada tergila-gila. Heran deh.."Omel Prisca entah ditujukan pada siapa.

"OMG Prisca.. Prisca... Masa sih kamu gak bisa lihat betapa istimewanya tuh cowo ?? Makanya, jangan cuma buku, buku, dan buku yang ada didepanmu. Tapi coba deh perhatikan baik-baik." Febi membalikkan kembali kepala Prisca agar mengarah pada Naufal.

Prisca mencoba menuruti apa kata sahabatnya. Dengan seksama, dia memperhatikan Naufal dari tempatnya.

" Bukankah dia tampan ?? Di sekolah ini, belum ada kan cowo yang setampan dia ??"Tanya Febi ikut memandang.

Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang