Part 13

14.6K 908 37
                                    

"Adik-adik harus berbagi yah.. Maaf kakak hanya punya beberapa untuk kalian."Kata Khansa dengan perasaan sedih ketika harus melihat adik asuhnya harus berbagi makanan satu sama lain.

"Gak papa kak."Teriak anak-anak itu dengan semangat.

Senyuman mereka selalu memberikan semangat tersendiri buat Khansa dalam menjalani hidup. Setidaknya ia tidak sendiri didunia ini, masih ada mereka yang selalu ada buat Khansa.

Khansa menghapus air mata yang membasahi pipinya, senyumannya mengembang.
"Yaudah.. Kakak pamit dulu. Tapi ingat, walaupun kakak gak ada, kalian harus tetap belajar. Ada banyak buku yang bisa menjadi pengganti kakak.. Oke ??"Seru Khansa.

"SIAP KAK.."Teriak anak-anak itu dengan semangat.

Khansa tersenyum, ia kembali mengambil ranselnya lalu berjalan meninggalkan rumah singgah itu.

___

Khansa menyusuri trotoar dengan pandangan terus memperhatikan beberapa gedung-gedung yang menjulang tinggi.

Beberapa toko besar telah ia masuki untuk mencari lowongan pekerjaan, tapi sampai saat ini ia belum menemukan satu lowongan pun.

Berbagai alasan penolakan yang ia terimah, katanya ia masih kecil lah, belum cukup umurlah, minimal harus ada ijazah SMA lah, tapi ada satu alasan yang ia tidak terimah, saat si pemilik toko bilang kalau ia tidak bisa menerima karyawan yang berhijab.

Emang apa yang salah dengan hijab ???

Kenapa hijab selalu dipandang sebelah mata ??

Marah ??

Kesal ???

Jengkel ??

Jangan ditanyakan lagi. Sudah pasti jawabannya iya.

Menurut Khansa, orang itu secara tidak langsung menghina dirinya bahkan agamanya.

Tapi Khansa ingat, bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar.

Dengan cepat Khansa mengucap istigfar berkali-kali sambil mengelus dadanya.

Ia juga ingat, Tak ada satupun kebaikan yang sia-sia tanpa ada balasan oleh Allah.

Jika niat kamu baik, maka InshaAllah niat itu akan mendatangkan kebaikan pula. Dan sebaliknya, jika niat kamu buruk, maka jangan harap Allah akan ridho dengan apa yang kamu lakukan.

Ia kembali menyusuri trotoar dengan semangat yang menggebu-gebu. Rasa itu semakin memuncak ketika pandangannya melihat sebuah spanduk dengan tulisan lowongan pekerjaan seratus meter dari tempatnya berdiri.

Ternyata itu adalah rumah makan. Khansa meneguk ludahnya yang terasa kering. Dengan ucapan "bismillah" Khansa berlalu memasuki rumah makan itu.

Rumah makan yang cukup baik, dari luar Khansa sudah bisa melihat betapa ramainya pengunjung rumah makan ini.

"Assalamualaikum kak.. Maaf, mau nanya."Sapa Khansa pada salah satu pelayan dari rumah makan itu.

"Yah, ada apa dek..??"Tanya pelayan itu. Dari wajahnya, Khansa bisa menebak bahwa pelayan wanita ini masih sangat muda.

"Disini butuh pekerja paruh waktu gak kak ??"Tanya Khansa dengan nada sedikit agak ragu.

Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang