"Untuk kesekian kalinya,
Aku kembali menemukan cahaya
Ditengah kegelapan.
Dan cahaya itu adalah kamu, Khansaku.."_Naufal Afkar_
Ransel sudah tersampir di pundak. Itu artinya, Naufal telah siap memulai perjalanannya.
Naufal menarik nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia menatap pantulan dirinya didepan cermin dengan serius.
"Permainannya telah selesai, Naufal. Waktunya kembali kepada realita. Akhiri hari ini dengan caramu sendiri." Ujar Naufal pada dirinya sendiri.
Drrrtt...
Drrrtt...
Drrrtt..Lamunan Naufal seketika buyar saat ponsel yang berada disaku celananya bergetar. Tangannya dengan cepat meraih ponsel itu dan melihat siapa si penelfon.
Sebuah panggilan dari nomor yang tak dikenal.+6281145******
Ada sedikit keraguan untuk menerima telfon tersebut. Tapi rasa penasaran mendorongnya untuk tidak berpikir panjang. Naufal menekan tombol hijau saat itu juga.
"Hallo ?" Sapa Naufal.
"Hallo.. Assalamu'alaikum.." Sapa si penelfon dengan salamnya. Suara itu... Naufal benar-benar sangat mengenali suara itu.
"Khansa ??? Ini benar Khansa kan ?"Tanya Naufal memastikan.
"Hehe.. iya Fal.. Aku Khansa calon makmummu."
Ada senyuman yang timbul saat ia mendengar jawaban itu. Entah mengapa Naufal merasa ada yang berbeda dalam hatinya. Walaupun jawabannya tergolong singkat, tapi ada makna tersirat didalamnya yang dapat berupa doa bagi dirinya sendiri.
"Tumben kamu nelfon sepagi ini Sa."Tanya Naufal masih dengan senyum kecilnya.
"Kenapa ?? Emang gak boleh yah ??"
"Boleh kok. Tapi maksud aku, kok kamu tumben nelfon sepagi ini, kenapa ? Mau curhat ? Atau rindunya udah gak bisa di tawar yah ?"Tanya Naufal sedikit menggoda.
Naufal bisa mendengar jelas kalau Khansa sedang tertawa diseberang sana.
"Kamu benar. Rinduku udah gak bisa ditawar lagi sampai-sampai aku belain pulang ke Indonesia cuma gara-gara itu."
Mata Naufal seketika membulat. Ucapan Khansa barusan membuat Naufal jadi antusias sekaligus penasaran.
"Sa, jangan bercanda."Kata Naufal serius.
"Haha.. aku gak bercanda Naufal sayang. Aku serius." Ujar Khansa sedikit terkekeh.
Tak berapa lama setelah Khansa menyelesaikan ucapannya, Naufal menangkap sebuah announcement dari salah satu maskapai penerbangan yang sedang boarding. Dari situ Naufal percaya kalau Khansa benar-benar serius dengan ucapannya.
"Jawab aku, kamu posisinya dimana sekarang ?" Tanya Naufal serius.
"Aku lagi nunggu bagasiku datang. Setelah itu keluar." Jawab Khansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Anak SMA
Teen FictionNovel ini menceritakan tentang kisah asmara anak SMA. Remaja yang pemikirannya masih sangat labil. Naufal dan Khansa adalah dua orang sahabat yang terjebak oleh sebuah perasaan cinta. Berawal dari sebuah permainan truth or dare, Naufal menantang Kha...