Part 33

10.9K 561 119
                                    

"Pris, sepuluh menit lagi bis akan berangkat. Ayo cepat naik !"Teriak Feby dari atas bis dengan kepala sedikit di ucondongkan keluar.

"Hmm.. iyya By, aku tahu."Kata Prisca sambil melirik jam di tangannya.

Jam sudah menunjuk pukul 07.51, sementara bis akan berangkat tepat pukul 08.00. Gelisah tampak jelas terlihat di wajah Prisca. Sesekali ia menatap layar ponselnya untuk memastikan bahwa tak ada pesan yang masuk.

Lima menit telah berlalu dan sampai detik ini orang yang Prisca tunggu belum menampakkan batang hidungnya sama sekali.

"Pris, ayo naik ! Bentar lagi bis akan berangkat." Seru bu Dian sebagai wali pendamping siswi acara camp ini. Bukan hanya bu Dian, tapi pak Frans sebagai wali pendamping siswa juga ikut serta dalam camp kali ini.

Dengan raut wajah penuh kekecewaan, Prisca akhirnya beranjak naik kedalam bis.

Sepanjang perjalanan, kepalanya ia sandarkan pada kaca jendela. Pandangannya menerawang jauh keluar. Sebuah lagu dari penyanyi Hanin Dhiya dengan judul Kau Yang Sembunyi berhasil membuat suasana tambah kacau.

Kalian bisa membayangkan gimana ributnya keadaan bis itu akibat kehebohan para siswa yang membuat konser mini dalam bis. Sambung menyambung lagu sudah menjadi moment yang tak bisa terlupakan jika ada acara seperti ini.

Tapi lihat dia, dia sibuk dengan dunianya sendiri. Seribut apapun dunia di sekitarnya, itu bukan menjadi penghalang baginya untuk terus berpikir.

"Pris, ayo dong ikut nyanyi." Bujuk Feby yang duduk disamping Prisca.

Prisca hanya bisa menggeleng kecil lalu kembali membuang pandangannya. Dan Feby telah menduga dari awal kalau Prisca akan menolak ajakannya. Ini bukan dunia Prisca banget.

Bahkan Feby bisa menebak sampai di lokasi perkemahan, mood Prisca masih begitu-begitu saja, tidak ada perubahan sama sekali.

Beberapa kali ia menatap layar ponselnya berharap sebuah pesan masuk. Tapi tetap aja hasilnya nihil.

Kali ini kesabarannya sudah hilang. Dengan penuh rasa kesal yang membuncah dalam dadanya, ia mengetik sebuah pesan.

"Aku gak tau kamu siapa, datangmu dari mana, dan tujuanmu apa masuk kedalam hidupku.
Yang jelas kamu harus tau, siapapun kamu, darimana pun asalmu, dan apapun tujuanmu, aku mau ngucapin "SELAMAT". "SELAMAT TELAH BERHASIL MASUK KEDALAM HIDUPKU DAN MENGOBRAK-ABRIK PERASAANKU."

SEND TO NAUFAL.

Prisca kembali menyandarkan kepalanya pada kaca jendela d samping bangkunya. Tatapannya jauh keluar menatap beberapa pohon yang ia lewati. Perjalanan mereka sudah hampir meninggalkan pusat kota. Tapi detik kemudian, getaran pada ponselnya kembali menyadarkannya dari lamunan.

Dengan penuh rasa gugup, tangannya mengusap layar ponselnya.

NAUFAL :
Maaf aku gak bisa join. Aku harus ke bandara sekarang juga. Have fun yah.😊

Tek......

Balasan singkat pesan dari Naufal berhasil membuat hati Prisca berdetak tak karuan. Perasaannya di selimuti dengan rasa penasaran, "ada kepentingan apa Naufal ke bandara.?"tanyanya pada dirinya sendiri.

Prisca:
Ngapain di Bandara ???

Tidak di read.

Prisca tidak putus asa. Ia kembali mengetikkan beberapa pesan kepada Naufal.

Prisca:
Kamu ngapain ke Bandara ??

Asmara Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang