20. MUHAMMAD AKBAR AL-GHIFARI

1.7K 79 10
                                    

Hatiku sekeras batu, aku menyadari segala kekuranganku itu. Aku selalu meminta untuk dimaklumi, oleh seluruh dunia bila perlu. Fatih dengan teduh membimbingku, menyadarkan aku, bahwa bukan hanya aku wanita yang dicintainya didunia ini. Wanita pertama yang dicintainya adalah ibunya, bahkan cintanya padaku tidak lebih besar dibandingkan cintanya terhadap ibunya.

Aku tak terima dengan pernyataannya itu, bagaimana mungkin dia membandingkan aku dengan ibunya.

"aku tidak membandingkan Mira" kata-katanya masih teduh, dan aku benci.

air mukaku mengeras, setelah dia sendiri mengatakannya entah bagaimana kini dia justru seolah meralat ucapannya.

"sama seperti mama dan papa,''

Fatih menetapku sekilas seraya menggenggam tanganku yang masih dipasang selang infus.

"mereka lebih dulu hadir dalam hidupmu, pastilah aku bukan bandingan untuk mereka" aku mengerutkan keningku berfikir.

"karena Allah maha pemurah, kita diberikan hati yang sangat luas, kau berada disisi lain hatiku, bukan dibagian yang sama dengan ibuku. kau istri dan ibu dari anak-anakku kelak"

air mataku meleleh,ah aku kini jadi cengeng.

kata-kata Fatih terus mengiang ditelingaku, juga nasehatnya agar aku tidak cemburu terhadap ibu mertuaku sendiri. Entah mengapa kini hatiku mudah tersentuh, berbeda dari aku yang dulu.

pernah satu kali saat usia kandunganku sekitar 25 minggu, seorang mahasiswa mendebatku sampai jam kuliah usai. aku lelah sekali kala itu untuk meladeni debatnya. namun bagaimanapun aku adalah pembimbing, pendidik dan pengajarnya, hatiku tabah sekali meladeninya.

bahkan saat pelajaran usai, mahasiswa itu mengejarku dan meminta maaf padaku atas perlakuannya di kelas tadi, aku justru merasa tidak ada yang perlu dimaafkan.

Adalah hal yang wajar jika terjadi perdebatan antara mahasiswa dengan dosennya selama itu ilmiah dan berdasar. Itu adalah bagian dari perkuliahan,  itu semua bagus untuk melatih mental mahasiswa.

waw.... aku sendiri terkejut, aku yang dulu mungkin saja akan dendam terhadap siswa itu dan pasti akan berpikir untuk mencari cara untuk membalasnya.

Namun yang terjadi kini adalah aku justru bahagia ada diantara mahasiswaku yang berfikiran luas dan terbuka.

Dia tidak menelan begitu saja apa yang aku suapkan kepada mereka namun mencari tau sumbernya.

Bahkan banya informasi baru yang dia berikan kepada sejawatnya melalui debat ini.

Suatu saat aku yakin dia akan menjadi seseorang yang sukses, berpendirian dan berani.

"Alhamdulillah..." Fatih mengusap kedua telapak tangannya kewajah,  sesaat setelah ku ceritakan perihal debat tadi siang dan caraku menyikapi permasalahan yang jauh berbeda dari aku yang dulu.

Percaya atau tidak aku kini merasa tidak menjadi diriku sendiri,  aku malah berpikir aku kerasukan,  hahjahaha karena baik mungkin kerasukan malaikat.

"kamu sebentar lagi akan menjadi ibu, dan sikapmu semakin dewasa, itulah penyebabnya... Mana mungkin kerasukan malaikat" Fatih tertawa renyah lalu mengecup keningku.

"hahaha" tawaku....

Aku sendiri merasa geli dengan pikiran ngawurku itu.

"ah, abi rasa hatimu sangat lembut sayang, sangat pengampun sangat penyayang, makanya kamu tularin sama umi,,,iya kan"

Fatih menunduk dan berbisik ke perutku seolah bicara dengan anak yang kukandung.


aku ingat betul, dini hari jum'at aku mulai merasakan kontraksi hebat, Fatih segera membawaku kerumah sakit.

"bukaan 1"

perkiraan dokter bisa saja sampai malam nanti atau paling cepat sore, namun siapa sangka jagoan itu lahir sesaat abi nya pulang shalat jum'at di masjid area rumah sakit.

ah....jagoanku yang semoga saja menjadi pemimpin yang pemurah, lembut dan pengampun....

-------------MUHAMMAD AKBAR GHIFARI------------------

jadilah anak yang membanggakan.

jadilah anak yang namanya terukir indah dibumi dan disurga.......

---------------------------------------------THE END-------------------------------------------------------------

maaf lama menunggu,,,,,,
maaf sedikit...
Maaf... Maaf... Maaf 😂😂😂😂

LOVE YOU ALL MY READER

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bersemayam dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang