Penyambutan

13 8 0
                                    

Sekarang aku dan Ben berada di kamar kastil ini yang menjadi pusat pendidikan di Flon-5.
Kami berdua berada di sisi kastil bagian belakang dengan pemandangan langsung menuju desa yang luas.

Kami berdua menatap jendela dengan pemandangan itu.

"Ini tempat yang indah bukan?" Tanya Ben yang berdiri di sampingku.

Aku mengangguk. Aku berbalik dan melihat kamar ku dan Ben yang luas.
Ukuran kamar ku adalah 10×5.
Di kamar ku terdapat lemari kayu dengan ukiran kuno.
Lemari itu tidak cocok untuk abad ke
Ke-30.
Tetapi aku cukup nyaman dengan kamar ini, begitu juga dengan Ben.

Lalu di kamar ini juga terdapat kamar kecil dan 2 ranjang tidur yang bertingkat di bagian sisi kanan.
Di sisi dinding kiri ada meja kecil serta kursi yang terbuat dari kaca.

Tok.. tok...

Tiba-tiba pintu kamar kami diketuk oleh seseorang. Aku pun bergegas menuju pintu dan membuka kan pintu itu.

Ternyata orang yang mengetuk pintu itu adalah Kilorn. Kilorn mengenakan selendang putih dan baju anti laser dengan kantong berisi amunisi senjata. Di lengan kanan nya terdapat emblem dengan latar putih dan gambar spiral bewarna biru.
Di pahanya terdapat pistol plasma.

"Selamat siang, sekarang kalian harus berganti baju. Penyambutan sebentar lagi akan dimulai sekitar 2 jam lagi," kata nya. Ia masuk kedalam kamar kami.

"Dimana baju nya?" Tanya Ben yang bersandar di dinding dekat jendela.

"Ada di lemari," jawab Kilorn. Kilorn berbalik dan keluar dari kamar kami.

"Permisi, kau ingin pergi kemana dengan pakaian seperti itu?" Tanya Ben sambil berlari kecil mengejar nya.

"Aku ada misi khusus, sampai jumpa."
Kilorn memunggungi kami dan berjalan lurus di lorong panjang itu.

Ben pun menutup pintu kamar. Ia berjalan mendekati kasur dan merebahkan diri nya di kasur yang bawah.

"Jack, apa menurut mu ada yang salah dengan HOLX?" Ben mengambil ponsel yang di berikan oleh Joseph.

"Ada, tetapi ini hanya kecurigaan ku saja," jawab ku sambil menghampiri kursi kaca itu.

"Benarkah!? Apa yang kau curigai?" Ben terlihat antusias dengan kecurigaan ku.

"Itu rahasia, aku akan memberitahukan nya nanti," jawab ku dengan senyum mengejek.

Ben terlihat kecewa dengan jawaban ku. Sebenarnya aku tidak mencurigai apa-apa tentang HOLX. Tetapi aku hanya ingin Ben terlihat bodoh di depan ku.

"Ayo berganti baju!" Ajak Ben yang berdiri dari tiduran nya.

Aku mengangguk pelan.


†††


"Jadi menurut mu dia adalah guardian of light?" Jendral Breks menatap mata Christian yang masih berdiri dengan tegak.

"Mungkin saja, bukti nya ia mampu meniru spear of white ice ku dengan mudah nya dalam waktu singkat," jelas Christian sambil memandangi telapak tangan kiri nya.

Luka akibat pertarungan nya tadi telah kembali terbuka padahal baru disembuhkan.

"Sial! Kenapa terbuka lagi?" Umpat Christian.

Jendral Breks sudah geram karena lantai ruangan nya sudah kotor karena darah milik Christian.

Tanpa disuruh lagi pengawal Jendral Breks menutup lagi luka Christian.
Jendral Breks berdeham.

Guardian Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang