Danau

9 4 0
                                    

Flon-5
02.53 PM

1 minggu kemudian.

Ketika aku masuk ke dalam kantin,
suasana kantin masih cukup ramai dengan para rekrutmen. Bau ayam panggang dan bebek panggang mengharumkan seisi kantin.
Kantin di sini sangat luas. Dinding, langit-langit serta lantai yang berwarna putih sudah biasa aku lihat.

Tapi aku tidak melihat Ben, Evan, Abigail, maupun yang lain nya. Tidak ada seorang yang ku kenal di sini selain robot yang memberikan makanan kepada kami yang bernama GU-Food.

Mendadak rasa lapar ku hilang. Aku memutuskan untuk keluar dari kantin dengan kaos putih dan hoodie hitam juga memakai bawahan celana cokelat muda. Itu semua adalah pemberian dari HOLX. Aku merasa miskin ketika HOLX memberikan nya, padahal aku memang sedikit kekurangan.

Aku menyusuri kembali lorong yang panjang. Banyak orang-orang berseragam militer atau orang dengan pakaian berzirah berlalu-lalang. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang pergi ke kantin.

Setelah beberapa saat aku berjalan, seseorang menepuk pundak ku, aku menduga bahwa orang yang menepuk pundak ku adalah Ben, Evan, Reagan atau Abigail, dan sera. Akan tetapi dugaan ku salah.

Orang yang menepuk pundak ku adalah Christian. Ia hanya memakai kaos abu-abu bertuliskan 'EAT, PLAY, SLEEP."  Ia juga memakai celana selutut berwarna hitam kecoklatan. Di pinggang nya ia memakai sabuk dengan banyak kantung berwarna cokelat.
Aku tidak tahu apakah kantung tersebut ada isi nya atau tidak. Di paha nya ia menaruh pistol plasma perak dan bentuk nya kecil.

"Hei! Jack," sapa nya dengan ramah.

"Oh, hai," balas ku singkat. Setelah itu, ia mendekatkan dirinya kepada ku.

"Dimana teman-teman mu?" Tanya nya. Kami berdua berjalan bersama, ia mengikuti ku menuju entah kemana.

"Entah lah, aku tidak tahu, aku sedang ingin mencari nya," jawab ku bohong. Aku tidak ada niat untuk mencari mereka karena aku malas.

"Kau mau ikut aku?" Tanya nya sambil melihat sekeliling nya.

"Kemana?" Aku membalas Christian dengan pertanyaan.

"Suatu tempat yang rahasia. Kau mau ikut?"  Ajakan nya membuat ku tertarik.

Aku mengangguk. "Bagus, sekarang, ikut aku." Ia berjalan lurus dan cepat.
Dari belakang, aku mengikuti nya.

Hingga terdapat lift di sisi kanan lorong. Christian pun menekan layar hologram dekat dengan pintu lift.
Setelah beberapa saat. Pintu lift itu terbuka, tidak ada satupun orang yang keluar dari lift tersebut.

Aku dan Christian memasuki nya bersama. Secara otomatis pintu lift yang berwarna putih itu menutup rapat. Beberapa detik setelah pintu lift tertutup. Pintu lift kembali terbuka.

Christian keluar dari lift dengan cepat, dari belakang aku mengekori nya. Ia mengambil ponsel kaca nya di dalam kantung celana. Dia tampak mengetik sesuatu dengan jempol kanan nya.
Setelah itu dia memasukkan kembali ponsel kaca nya kedalam tempat semula.

Sekarang aku dan Christian berada di suatu ruangan yang luas. Tidak ada satu pun orang di situ.
Pemandangan di depan hanya ada Padang rumput yang tidak dibatasi oleh pagar maupun jendela kaca. Jika ceroboh, pasti sudah terjatuh.

Lalu muncul suara yang ku tebak berasal dari ponsel nya. "Chris? Kenapa lagi? Kau ingin meminta kode khusus di misi lalu?"  Suara pria itu sedikit berat.

"Tidak, kau mau datang ke danau, Clark?" Balas Christian sambil berjalan menuju ke depan, dekat dengan ujung tempat yang tidak berpagar. Setelah itu dia berdiri berhadapan dengan pemandangan di luar.

"Maaf Chris, aku sedang ada kencan hari ini. Ajak Agnel atau Renald." Pria itu menolak ajakan Christian dengan sopan.

"Agnel dan Renald sedang melakukan misi di dimensi Crolev. Hanya aku yang ada waktu kosong rupa nya. Sampai jumpa." Setelah itu tidak ada lagi percakapan antara Clark dengan Christian.

"Siapa Clark?" Tanya ku penasaran. Ia berbalik dan menghadap ke arah ku. Angin semakin deras. Awan sudah berwarna kelabu.

"Dia kapten ku, dia pemimpin tim Horseman. Tapi sekarang tim Horseman sedang tidak aktif," jelas nya. Ia menunduk dan melihat ke bawah.

"Apa kau tidak kena hukuman karena Minggu lalu?"

"Tidak, kami beruntung. Akan ada misi gabungan antar divisi, dan misi itu akan menjadi repot tanpa kami," ucap nya dengan sombong dan bangga.

"Ayo turun!" Ajak nya. Seketika aku melihat nya seperti orang tidak waras.

"Apa kau gila?" Tanya ku. Ia hanya menggelengkan kepala nya sambil tertawa.

Ia merentangkan kedua tangan nya, setelah itu dia menjatuhkan diri nya ke bawah. Aku tidak ingin ikut mati bersama nya, aku masih muda dan menyayangi nyawa ku.
Sudut pandang ku berubah ketika ia masuk ke dalam portal ungu, tadi sebelum Christian menjatuhkan  diri nya ke bawah, aku tidak melihat ada portal di bawah, setelah dia hampir menyentuh daratan, dia masuk kedalam portal. Setelah dia masuk, portal ungu itu menghilang.

Pada akhirnya aku ikut menjatuhkan diri ku. Aku tahu itu gila, dan bodoh nya lagi aku tetap ikut jatuh.
Aku pun memejamkan kan mata ku.



†††



"Hei! Buka mata mu Jack!" Suara Christian menggema di telinga ku.

Aku pun membuka kedua mata ku dengan perlahan. Pandangan hitam dan gelap yang tadi kulihat sekarang menjadi putih dan menyilaukan mata ku.

Akan tetapi aku mencoba untuk menyesuaikan mata ku.
Setelah mata ku sudah beradaptasi dengan lingkungan.
Aku melihat jelas sebuah danau dengan hamparan rumput dan batu perak. Langit berwarna biru cerah dengan 2 bulan yang terlihat samar.

"Tempat apa ini?" Tanya ku, aku masih kagum dengan tempat ini. Tidak ada mahluk hidup kecuali kuda-kuda liar yang sedang meminum air di danau ataupun memakan rumput di sekitar tepi danau.

"Ini tempat dimana anggota Horseman dilatih. Tempat ini memiliki banyak akses masuk, mulai dari Flon-1 sampai Flon-19. Tidak ada yang tahu bagaimana portal untuk masuk kedalam dimensi ini." Christian menjelaskan tentang dimensi ini dengan singkat.

"Kali ini, aku akan mencari bakat mu yang terpendam," sambung nya.

"Bakat ku?" Kalau dipikir-pikir, mungkin ini kesempatan yang bagus bagi ku untuk menjadi yang terbaik nanti di kelas.

"Iya, sebelum kau pingsan, kita bertarung. Lalu aku sengaja membuat mu pingsan." Aku bertambah heran ketika Christian berkata seperti itu.

Tidak mungkin aku berani melawan orang yang sudah terlatih dari kecil untuk membunuh para hibrida.
Ditambah lagi Jendral Brossette pernah berkata bahwa Christian adalah salah satu personil terbaik di HOLX.

"Tidak mungkin!" Aku menatap Christian tidak percaya.

"Ya, dan hebat nya lagi, kau bisa meniru salah satu kemampuan khusus ku dengan sempurna," kata nya kali ini dengan serius.

"Jadi, Jack, aku akan melatih mu, bagaimana cara menjadi monster." Dia tersenyum jahat. Dan jujur saja, aku sedikit takut melihat nya.

Aku mengangguk. "Latih aku kalau begitu!"



†††



Halo.
Gimana ceritanya?
Kek nya membosankan. Tapi beberapa bab lagi bakal menuju konflik.
Kalo suka, tolong kasih vote ya.

See you.
GK🐐

Guardian Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang