Christian

32 12 5
                                    

Author's POV


23,Januari,2909
Flon-2
Dimensi fertk

Agen Christian mengenakan mantel hitam dengan sabuk nya yang berisi 2 pisau,juga pedang dan celana panjang yang di paha nya terdapat pistol.

Agen Christian berjalan dengan langkah yang cepat menyusuri lorong yang terang karena dibanjiri oleh cahaya matahari di jendela atas.
Ia menuju ruangan Jendral Breks.

Lalu terdapat pintu cokelat yang terbuat dari kayu.Pintu itu cukup besar dan dijaga oleh 2 orang dengan baju zirah dengan pedang di pinggang kiri mereka.

"Agen Christian,HOLX.I.A,divisi 4," kata agen Christian dengan tatapan tajam sambil menunjukan kartu identitas nya.

Kemudian penjaga itu membuka kan pintu tersebut.
Lalu mulai terlihat seseorang yang mengenakan pakaian hitam lagi menulis sesuatu dengan tab di meja nya.

Ruangan Jendral Breks terdapat 3 tentara menggunakan senjata UOR-78 dengan baju anti peluru.
Lalu juga ada jendela di belakang jendral.

Agen Christian pun masuk,ketika ia masuk pintu tersebut menutup.
Ia pun menundukkan kepalanya dan menaruh tangan nya di dada kiri nya.

Jendral Breks terlihat menulis sesuatu dengan tab nya.

"Apa perintah ku kurang jelas agen Christian?" Tanya Jendral Breks yang tahu apa maksud kedatangan agen nya ke ruangan nya.

"Pak,dengan segala hormat saya menolak bergabung untuk melakukan misi merekrut orang baru." Christian menatap wajah Jendral Breks.

Jendral Breks pun berhenti menulis dan menatap mata agen yang berada di hadapan nya.

"Kau harus melaksanakan misi itu! Ini perintah dari komandan!" Jendral Breks pun mulai meninggikan suara nya.

"Ayolah! Anda tidak bisa menipu saya," ucap agen Christian dengan menantang.

Jendral Breks pun membuang nafas nya."seperti nya kau sudah susah ditipu."

"Lalu apa mau mu agen?" Tanya Jendral Breks yang mengusap-usap dagu nya dan bersandar di kursi nya.

"Itu dia! Itu yang kumaksud!" Senyum yang lebar mulai terpancar di wajah Christian.

"Aku ingin kupon gratis paket double cheese burger," timpal Christian sambil tersenyum.

Lalu salah satu tentara di ruangan Jendral Breks tertawa kecil.
Namun suara tawa nya dapat terdengar di ruangan.

Jendral Breks pun melirik tentara nya yang tertawa.Seketika tentara tersebut langsung diam dan tegap.

"Tadi juga,Joseph.Ia juga meminta hal yang sama kepada ku."
Jendral Breks menggelengkan kepala nya.

"Tetapi,apa kau tahu? Misi itu dilakukan di bumi,kau bisa membelinya di sana." Jendral Breks mengambil kupon dari laci nya dan menaruh di meja nya.

"Ya,aku tahu itu," balas agen Christian.

"Apa gaji mu yang sebesar 200 glor per bulan tidak bisa membeli makanan itu yang seharga 2 glor?" Tanya Jendral Breks yang mulai kesal dengan tingkah laku beberapa agen dan tentara terlatih yang selalu meminta hal-hal yang aneh.

"Tentu saja aku bisa membeli nya,tetapi ketika aku belajar di pelatihan ketika berumur 6 tahun,instruktur mengatakan untuk berhemat," jawab nya sambil berjalan menuju meja Jendral Breks dan mengambil kupon tersebut.

"Yah,jadi apa kau setuju menerima misi ini?"

"Ya!" Christian berseru.

Ia pun membungkuk dengan hormat dan menaruh tangan kanan nya di dada kiri nya.

Guardian Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang