Jack's POV
Sekarang aku dan yang lain nya berhadapan dengan sebuah pintu gerbang yang besar dan tinggi.
Tinggi nya bisa mencapai 7 meter.Gelap, sunyi, mencekam masih menyelimuti tempat ini.
Perasaan gelisah ku semakin menjadi ketika Abigail menyentuh gerbang itu."Apa kalian yakin kita harus masuk kesana?" Tanya ku kepada mereka semua.
"Tentu saja, tempat ini kelihatan nya menarik," jawab Raegan, ia terlihat bersemangat, padahal ia tahu kalau yang kita lakukan ini salah.
"Tetapi tempat ini tidak ada tanda lingkaran hijau maupun merah," balas ku sambil berjalan mundur beberapa langkah.
"Ayolah, apa kau takut Jack?" Tanya Ben yang berkacak pinggang.
"Jangan paksakan diri mu Jack, jika tidak bisa kau mundur saja," ucap Evan yang langsung mendorong kencang gerbang itu.
Ketika pintu gerbang itu terbuka.
Yang kulihat dari tempat itu adalah pohon-pohon yang besar dengan dengan daun yang lebat.
Cahaya mentari benar-benar membanjiri tempat itu.
Pohon-pohon besar itu mengambang beserta tanah luas sebagai tempat tertanam nya pohon itu.
Dasar dari taman ini adalah hutan yang luas.
Kira-kira pohon itu tinggi nya mencapai 25 meter dengan diameter batang pohon sekitar 8 meter.Terdapat pula beberapa bongkahan batu besar yang mengambang dengan kristal biru yang tertancap di bawah batu itu.
Terkadang bongkahan itu mengeluarkan air entah dari mana.
Ternyata aku salah sangka. Tempat ini terlihat ramah dan indah.
Aku mulai melupakan perasaan gelisah ku.Banyak burung yang berterbangan secara berkelompok.
Terkadang beberapa burung datang menghampiri kami seolah-olah menyambut kedatangan kami."Lihat! Tidak ada yang perlu di khawatir kan," kata Raegan sambil merentangkan kedua tangan nya.
Kami pun masuk bersama-sama.
"Tempat ini sudah bagaikan habitat alami. Bahkan tidak terlihat satu pun yang buatan." Abigail memberikan pendapat nya.Lalu di udara juga ada batu-batu kecil yang mengambang, tetapi masih mampu di tapaki.
Batu tersebut tersebar dimana-mana."Tempat ini bagus," ucap Evan. Ia menapaki batu itu dengan hati-hati.
Kami pun mengikuti nya. Sekarang banyak orang berani yang ku kenal selain Ben.
"Kita menuju kemana?" Tanya ku kepada Evan yang memimpin.
"Kesana," jawab Evan singkat, ia menunjuk pohon yang sangat besar itu.
Kami pun terus berjalan, dan tiba akhirnya kami sampai di pohon yang kami tuju.
Kayu pohon ini bewarna tua dengan goresan-goresan.
"Tempat ini bagus sekali untuk tidur,
aku menjadi sedikit mengantuk," kata Abigail yang terlihat menguap.Mendadak batu-batu yang tadi kami pijaki menyebar ke segala arah.
Hal itu membuat kami tidak bisa kembali.Pintu gerbang yang tadi terbuka langsung tertutup kencang.
Tiba-tiba akar yang besar langsung muncul dari tanah dan menyerang kami.
Akar-akar itu bewarna hijau dan memiliki banyak duri hitam.Akar-akar itu menangkap Raegan dan Sera dan meliliti mereka dengan kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Of Light
Fiksi IlmiahPada Tahun 2879 di bumi,pemerintah telah berhasil mengadakan eksperimen tentang portal ke dimensi lain.Tetapi dalam eksperimen tersebut terjadi kecelakaan,Dan mahluk dari dimensi lain menyebrang ke bumi dan menyerang bumi.Dan perang pun tidak dapat...