Tidak Terhitung

17 9 0
                                    

Nyonya Catelyn menggeser pintu kelas.

Suasana di kelas yang tadi nya ribut seperti kerusuhan menjadi hening.

Setelah itu ia masuk, diikuti ketiga laki-laki di belakang nya yang postur tubuh nya tinggi dan tegap.

Di kelas itu masih belum ada guru yang mengajar, Christian menatap seluruh orang yang berada di kelas tersebut.

Mata nya yang setajam pedang yang sering diasah membuat murid-murid di kelas menjadi takut.

Beberapa dari mereka sempat berbisik-bisik dengan teman sebelah mereka.

"Selamat siang murid-murid." Nyonya Catelyn memecah keheningan.

"Selamat siang," balas murid-murid dengan kompak dan serentak.

"Sebelum itu, aku ingin memberitahu
bahwa kita kedatangan tamu dari HOLX," ucap Nyonya Catelyn dengan suara lantang.

Nyonya Catelyn melihat ke Christian, Joseph, dan Mike.

"Halo semua nya, hari ini kita datang kesini untuk merekrut 3 orang di bumi. Kalian beruntung karena kami merekrut orang di sekolah ini."
Christian tersenyum ketika ia menjelaskan kedatangan HOLX di sini.

"Kenapa kalian tidak memperkenalkan diri kalian saja dulu," sahut murid yang duduk di paling belakang.

"Kami meminta maaf kepada kalian, karena nama kami harus dirahasiakan," balas Mike yang nada nya sedikit disombongkan.

Joseph berbicara."Jadi kami akan memeriksa kalian, jika kalian Irregular Person kami akan membawa kalian, jika tidak ya sudah."

"Kami akan memeriksa kalian menggunakan jam tangan ini," kata Christian sambil menunjukan jam nya yang terikat di pergelangan tangan nya.

"Apa kalian sudah siap?" Tanya Mike.
Ia mengencang kan jam tangan nya.

Seluruh murid tidak menjawab, mereka semua hanya berbisik-bisik.
"Aku anggap kalian sudah siap." Mike berjalan ke meja siswa yang di depan barisan ke 3.

Christian mengambil barisan ke 1 sedangkan Joseph mengambil barisan ke 2.

Mereka bekerja dengan serentak.
Nyonya Catelyn berdiri dan mengawasi tamu nya dari HOLX.

Christian memegang pundak seorang perempuan yang rambut nya keemasan, dia lumayan cantik.

"Lihat mata mu kearah sini," kata Christian mengarahkan mata perempuan itu ke jam tangan Christian.

Lalu munculah cahaya biru yang memindai mata perempuan itu.
Christian menunjukan ekspresi nya yang tidak puas.

"Sayang nya, anda bukan IP."

Christian ingin melanjutkan pemindaian, ketika ia berjalan. Tangan nya ditahan oleh perempuan tadi.

"Ini untuk mu," ucap nya dengan gugup sembari memberikan secarik kertas yang dilipat.

Christian membuka lipatan itu. Kertas itu berisi nomor telepon. Mungkin nomor telepon perempuan tadi.

Perempuan itu berbisik."Telepon aku."

Christian membalas omongan perempuan itu dengan senyuman.
Aneh-aneh saja, pikir nya.

"Aku menemukan satu!" Teriak Mike.
Ia menunjuk-nunjuk laki-laki yang tadi ia periksa.

Joseph dan Christian saling memandang dan tersenyum, karena tingkah laku Mike.

Christian memindai mata laki-laki di belakang perempuan tadi.

Guardian Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang