8 - Dion Sayang Gina Tapi Kapan Ngakunya

14.7K 1.6K 278
                                    

Pandangan pertama awal aku berjumpa

Seolah-olahnya impian yg berlalu
sungguh tak kusangka dan rasa tak percaya
Cowok setampan dia datang menghampiriku
Hampir-hampir aku tak sadar dibuatnya~

Dion menutup telinga rapat-rapat dengan kedua telapak tangan. Sejujurnya suara Gina itu terbilang merdu jika sedang serius. Tapi kalau lagi mode gesrek begini, bayi gajah juga langsung nangis kejer mendengar suara Gina yang sebelas dua belas sama suara Giant sohibnya Suneo dalam serial Doraemon.

Berbanding terbalik dengan nada suaranya yang awut-awutan, Gina berdendang dengan wajah yang berseri-seri. Sesekali Gina menyenggol-nyenggol jail bahu Dion yang masih menutup telinga.

Sedetik kemudian, gadis itu menghempaskan tubuh di atas sofa di tempat fotokopian ibu kos, markas mereka bersama. Gina duduk di samping Dion dan meraih tangan cowok itu untuk berhenti menutup telinga.

"Yon, kurasa ku telah jatuh cinta!" Gina berseru tepat di telinga Dion yang kontan mengusap-ngusap telinganya dan menggerutu kesal. Sedangkan Gina cuman ketawa ngakak.

Tawanya mulai reda. Berganti dengan senyuman najisun plus mata berbinar-binar kayak anak kucing yang baru saja melihat paha ayam goreng teronggok sedap tanpa tudung saji di atas meja makan.

Gina tersenyum menerawang yang membuat Dion sangat bernapsu menjitak kepalanya. Gina langsung melakukan pembalasan dengan balik menjitak Dion.

Semenjak peristiwa kecengklaknya kaki Gina dan pertolongan Gery yang menurut Gina udah kayak pangeran berkuda putih khas cerita dongeng anak-anak cewek pada masa kecilnya, ia dan Gery emang jadi lebih dekat. Oke mereka kenalan dan sempat bertukar kontak. Ya ... sebelum Dion menyeret tangan Gina untuk menunaikan rencana awal mereka buat makan besar yang sempat tergagalkan oleh kehadiran Celia yang pengen ngomong sesuatu ke Dion.

Singkatnya, entah secara kebetulan atau enggak mereka jadi sering ketemu dan ya ... Gina merasa nyaman bersama Gery. Cowok itu sangat romantis. Dia kerap kali memberi Gina sebuket bunga pada pertemuan mereka. Aaaaaak. Seumur-umur Gina belum pernah diperlakukan seistimewa ini!

Apalagi melihat ekspresi Ruri saat ia jalan sambil mengobrol manja bareng Gery. Ruri benar-benar kalah telak karena Gery berada di level yang jauh di atasnya.

Jangan pernah meragukan kekuatan super cewek sehabis hatinya dipatahkan.

Tapi Gina merasa berterimakasih sama Ruri. Gara-gara cowok itulah ia jadi seperti sekarang. Ia bukan lagi Gina yang dekil dan cuek sama penampilan. Gina telah menjelma sebagai wanita canteks dan fotonya udah masuk jejeran akun instagram hits kampus.

"Gue nggak berminat nonton episode baru lo mewek di atas genteng lagi ya."

Lamunan Gina buyar mendengar perkataan Dion.

"Kok ngomongnya gitu?!" Gina melotot dan menggerutu kesal. "Bukannya didoain temen happily ever after menemukan cinta sejatinya."

Dion mengubah posisi duduknya untuk menghadap Gina. "Cinta sejati itu cuman ada setelah pernikahan."

Buset.

Gina melongo. Kerasukan apa sih Dion Awan Angkasa?

"Y-ya ... sekarang gue lagi dalam tahap mencari seseorang yang bisa bareng-bareng sama gue ke jenjang itu."

"Dengan cara pacaran?"

"Ya iyalah, pakai cara apalagi. Ini udah semester berapa dan hari gini gue masih sendiri. Masa gue kalah sama anak SD yang pacaran udah panggil mami-papi?"

Halal Zone (SEQUEL FANGIRL ENEMY) [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang