Aci Cahaya - Ana Uhibbuka Fillah
Ana uhibbuka fillah
Ku mencintaimu karena Allah
Jika dia yang terbaik untukku
Dekatkanlah hati kami ya Allah❤💖❤💖❤
2 tahun kemudian.
Nyatanya, Gina baik-baik saja tanpa kehadiran Dion. Dia bernapas dengan baik. Dia makan dengan baik. Ya ... semuanya ‘terlihat’ baik. Sangat baik.
Gina masih bisa tersenyum dan tertawa dengan lepas. Gadis itu sekarang bekerja di salah satu perusahaan di bidang perfilman. Sesuai dengan jurusan kuliah yang ia ambil yaitu cinematography.
Pikiran Gina melayang pada waktu ia dan Dion telah melaksanakan ujian akhir di SMA dan sibuk menentukan jurusan yang akan mereka masuki di bangku perkuliahan nantinya. Dion sudah mantap dengan pilihannya yaitu Teknik Nuklir. Cowok itu terlalu mencintai bidang eksak. Tidak seperti Gina yang lulus SMA tidak ingin lagi bersentuhan dengan hitung-menghitung dan antek-anteknya. Maklum, Gina kan IPA-IPA-an bukan anak IPA beneran kayak Dion.
Dulu Gina hobi sekali mengedit video. Seringnya sih ngedit video yang berhubungan dengan idolanya, Kiev Bhagaskara. Bisa dari live performance Kiev sampai kegiatan Kiev di sekolah. Itu juga udah izin sama Kiev langsung tentunya. Video tersebut kemudian Gina unggah ke laman resmi Kiev Fans Club dan mendapat sambutan luar biasa dari teman-teman KFC yang lain. Like dan komentarnya bisa mencapai ratusan ribu. Tapi sekarang nggak tahu sih, soalnya Gina nggak pernah ngecek lagi.
Satu hal yang meyakinkan Gina untuk mengambil jurusan cinematography adalah Dion. "Editan video lo rapi, Nang. Bagus."
Dan kalimat sederhana itu membawa Gina dalam bidang ini. Bidang yang akhirnya dia cinta. Gina senang berkutat di depan laptop menggabungkan scene-scene yang sebelumnya masih teracak menjadi suatu tayangan penuh makna.
"Oy, Firstya Angginafila."
Gina terperanjat saat Kiya menepuk pundaknya. "Eh, kenapa, Ya?"
Kebetulan, Kiya juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Gina. Gadis itu berusaha hidup dengan baik setelah kepergian Juli. Selain Gina, Pilip juga berperan besar membantu Kiya bangkit dari duka mendalam. Meski sampai sekarang hubungan Kiya dan Pilip tak lebih dari sekadar teman. Tak ada yang berubah.
"Na, gimana kalau kita minta Kiev buat gabung di proyek selanjutnya?" ujar Kiya antusias. “Dia kan aktingnya bagus. Natural gitu. Fansnya juga bejibun walaupun baru muncul lagi setelah sekian lama.”
Mata Gina langsung membulat. “Kiev? Emang dia udah balik ke sini?”
“Iya dong. Lo dulu penggemar garis keras sekarang kabarnya aja malah nggak tau. Nggak up to date banget sih lo, Na.” Kiya mencibir.
“Masanya udah abis aja, Ya. Lagian Kiev kan udah jadi temen gue. Dulu kita sering video call. Curhat-curhatan.”
Ya itu sih dulu banget sebenarnya. Waktu masih baru-barunya kuliah. Sekarang sih nggak ada kontak-kontakan lagi.
Mendengar kekehan menyebalkan Gina, Kiya langsung mencubit kedua pipi cewek itu. “Wah sotoy sekali ya, Anda!”
Gina terkikik. “Ampun ndoro, ampun!”
“Awas aja lo kalau ketemu sampe jerit-jerit gue nggak tanggung jawab. Penampilan lo boleh kaleman. Tapi gue yakin jiwa-jiwa fangirl masih terpendam kuat dalam darah lo, Na.”
“Ampuuun dah. Kita liat aja nanti gue bakal ngejerit kagak kalau liat Kiev.” Gina menaik-naikkan alis.
Kiya tersenyum miring. “Oke kita liat aja nanti.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Zone (SEQUEL FANGIRL ENEMY) [complete]
Roman d'amourcover by @nailayaa ❤ Karena Fanzone, Friendzone, Kakak-Adek Zone dan zona-zona cinta lainnya akan kalah sama yang namanya Halal Zone. Tapi untuk memasuki zona itu, kok kayaknya susah amat yak?! Halal Zone Intinya, Kapan dihalalin? Hak Cipta dilindun...