🌸 sungkeman 🌸

3.6K 348 115
                                    

(Cerita dibuat bukan dalam situasi saat ini)








-----------

Malam itu, dapur kediaman Dion dan Gina tampak sibuk. Suami istri itu sedang duet memotong-motong berbagai buah yang akan disulap menjadi sup buah dalam porsi besar. Ada buah blewah, nanas, melon, semangka dan lain-lain. Suara pisau featuring talenan menghiasi dapur Dion dan Gina.

"Manis, nggak?" Gina menyodorkan potongan semangka ke arah Dion.

"Kamu? Manis, lah," jawab Dion sambil terkekeh.

Gina berdecak gemas dan mendekati Dion. "Semangka ini maksudnya, suamikuuuh. Cobain kuy!"

Nada Gina udah kayak bocah korea yang sering nongol di iklan kopi.

Dion menggigit buah semangka yang Gina sodorkan lalu mengangguk-angguk. "Hm, maniiis."

"Nanasnya gimana?" tanya Gina melirik nanas yang Dion potong kecil-kecil. "Mauuu."

Alih-alih mengambilnya sendiri, Gina membuka mulut, meminta Dion menyuapinya. Dion tertawa kecil lalu menyodorkan potongan nanas itu ke depan mulut Gina yang langsung menyambutnya.

Mata Gina langsung berbinar-binar. Seger banget. Apalagi kalau semua buah tercampur dan dikasih es batu. Setelah memotong-motong buah, Gina beranjak untuk mengambil wadah besar yang akan digunakan menampung es buah yang mereka buat.

Gina berjinjit dan tampak kesulitan meraih wadah yang diletakkan di dalam kabinet atas. Menyadari itu, Dion lantas berdiri di belakang Gina untuk mengambilkannya. Jantung Gina selalu berdebar sekencang ini ketika Dion terlampau dekat dengannya. Apalagi dalam posisi terkungkung seperti ini. Sementara tupperware besar untuk wadah es buah itu sudah Dion letakkan di samping Gina.

"Yon...." cicit Gina ketika Dion tak kunjung mengambil jarak.

"Hm?" Dion sedikit membungkuk, hingga pipinya bertemu dengan pipi Gina.

"Ayo, udah jam berapa ini?" Gina menepuk-nepuk tangan Dion yang melingkar di perutnya.

"Bentar lagi." Dion mengetatkan pelukannya dan memejamkan mata. "Lagi ngecharge batre nih."

"Udah berapa persen?" Gina mengusap pipi Dion. "Nanti lagi ya?"

Gina tersenyum menghadap Dion kala pelukan itu terurai. Kalau nggak jadi berangkat sekarang kan nanti repot. Dion dan Gina kembali berkutat dengan pekerjaan mereka membuat es buah.

"Oke, sekarang kita tambahkan nata de coco!" Gina membuka kemasan nata de coco yang tadi baru saja diambilnya dari dalam kulkas. Gina bercincong seperti chef yang sedang melakukan demo masak di televisi.

"Wuaaaaw." Dion tertawa sambil bertepuk tangan meriah. "Akhirnya selesai juga."

Dion dan Gina saling tos. Gina menutup wadah besar itu dan mereka berdua membereskan dapur bersama-sama. Lalu beranjak ke kamar untuk siap-siap.

"Baju udah selesai dipacking. Nggak ada yang ketinggalan lagi kan ya?" Dion membawa tas besar mereka dari dalam kamar.

"Kayaknya nggak deh." Gina mengecek semua jendela sudah terkunci dan memastikan bahwa rumah mereka telah aman terkendali untuk ditinggalkan.

Usai mengunci pintu, Gina membawa tas sedangkan Dion membawa wadah besar berisikan sup buah buatan mereka. Malam takbiran berlangsung semarak. Sehabis isya, Dion dan Gina bertandang ke rumah mama Gina untuk menginap sekaligus merayakan idul fitri di sana. Sementara papa dan mama Dion berada di kediaman Bisma dan Dian yang juga berdekatan dengan rumah mama Gina, karena Kenzie punya adik baru.

Halal Zone (SEQUEL FANGIRL ENEMY) [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang