Bab 17

2.6K 72 5
                                    

Dolken bangun dengan lewat sekali .Tak sedar,tidurnya lena juga walaupun tempatnya tidak berapa selesa untuk seorang ceo sepertinya.
Umi berkata,"Dolmat,kenapa pagi tadi tak pergi solat dekat surau?bukankah kamu itu ustaz?" Dinda berkata,"dia pergilah,Umi." "Tak nampak pun kat surau tadi." Dinda,"dia pergi solat kat masjid di pekan itu.
Dolken,"ya,Umi.Masjid itu kan besar.Ramai orang,lagi banyak pahala berjemaahnya." "Ohh..bagus..dah pergi cepat cari daun pandan.." "hah?!saya belum mandi lagi." "Pergi ambik daun pandan dulu.Nanti baru mandi." Dinda,"ah,jom,Dolmat,saya teman awak ya?" Umi,"takpayah nak berteman,Dinda tolong Umi kacau santan ni," "okey,Umi, "
Dolken pergi ke belakang rumah bersendirian mencari daun pandan.Dia tak tahu mana satu daun pandan itu.Padahal ia betul-betul berada di depan matanya."aduh,mana daun pandan ni?" Dia pun berlari menuju ke dapur,"Umi,daun pandan habis." Umi terkejut,"apa,habis?biar betul kamu ni." Dinda,"hah,biar Dinda tengokkan ya,Umi." "Hmmmm...cepat sikit."

"Ya allah,Dolken,depan mata kau ni banyak daun pandan,kau cakap habis?" "Aku manalah tau mana satu daun pandan.." "eh,dah cepatlah pergi mandi.busuk tau tak?lepas mandi nanti kita kena pergi ambik buah kelapa." "Hmmm....."

CEO VS MAIDWhere stories live. Discover now