Bab 44

1.5K 25 0
                                    

ENAM TAHUN KEDEPAN

Tiana menyendiri di tepi pantai sementara menunggu Rafael belum pulang dari berlayar .
Dia termenung dan kadang berfikir apa kisah silamnya sehingga sangat sakit dan begitu sulit untuk diingatkan .
"Apa itu ?" Tiana agak terkesima ketika melihat sebuah mutiara yang bercahaya mengikut arus laut ke pantai . Tiana pun mengambilnya ," ia sebuah kalung " dia berlari masuk ke dalam rumah dan menyimpannya di bawah bantal . Disimpan sekejap , ditatap lagi . Cahaya dari kalung itu sangat silau , menandakannya seperti kalung mutiara yang sangat mahal . " tapi pelik , aku jumpa di tepi pantai !" Termenung dan termenung , hingga tertidur . Kalung itu tadi disimpan di bawah bantal tidur lenanya.
Sehingga pagi itu , Rafael mengetuk pintu rumah berkali-kali . " sayang , Tiana! Tiana!" Namun tiada siapa yang menyahut panggilannya. Pelik ! Ketika Rafael memecah pintu rumah , dan melihat tiada orang di dalam rumah . " Mana Tiana?" Tanyanya sendiri .

           Berpusing kiri dan kanan kepala Tiana dengan mata terlelapnya di atas katil.Rafael menyiram segelas air ke atas wajahnya sambil menjerit kuat,"Tiana,bangun!",wajahnya sambil ketawa terbahak-bahak tanpa henti.Lantas Tiana terjaga dengan mulut terkebil bersama air liur basi yang masih mengalir,"IShhhhhhhhhh,Ael apa ni Ael!",teriaknya sambil melenting.Rafael,"Ael buat apa?Am,maksud Ael ,apa yang apa?sapa suruh Ana bangun lambat,mimpi apa tah sampai berpeluh-peluh macam baru habis marathon je!".Lantas Tiana melenting dan berlari masuk ke dalam kamar mandi di dalam kamar itu.

    

CEO VS MAIDWhere stories live. Discover now