xiv

8.4K 654 97
                                        

🎶 Shawn Mendes - Treat You Better 🎶

"MAMAAAAAA!!"

Nyonya Uchiha itu menjatuhkan begitu saja piring kaca yang sedang dia cuci, segera dia membasuh tangannya dengan air bersih dan meninggalkan bak cuci piring tanpa lupa mematikan kran air.

"APA LAGI?!" Sakura berteriak, matanya melotot lebar, rambutnya berkibar diterpa angin menambah kesan horror dalam diri wanita merah jambu tersebut. Sedari tadi dia sudah pusing dengan suara teriakan dan jeritan yang sejak tadi tak ada habisnya berasal dari ruang tamu, belum lagi dia masih harus mencuci piring, membereskan pakaian yang tadi pagi dicucinya dan membersihkan mainan anak-anak yang berserakan hampir di seluruh sudut rumah.

"DIA MEROBEK BUKU PELAJARANKU!" Sarada Uchiha berdiri menghentak-hentakkan kakinya di lantai berkarpet, mengarahkan telunjuknya pada bocah laki-laki gembul usia dua tahun yang sedang asik merobeki, mencoret dan menghamburkan lembaran buku pelajaran milik Sarada.

Sakura mengeluh, dia memijat kepalanya yang berdenyut-denyut melihat kekacauan di hadapannya.

"JANGAN SAKAGAMI!!" Suara Sarada menggelegar membentak bocah kecil yang merusak buku pelajarannya. Sontak bocah kecil itu menangis keras sekali entah karena takut atau terkejut yang dia tahu hanyalah dia harus menangis keras-keras sebagai bentuk perlawanan yang bisa dia lakukan.

Sakura makin pusing melihat anak sulung dan anak bungsunya sudah pandai berebut sesuatu. Segera dia berjongkok memisahkan Sarada dan Sakagami yang saling menarik ujung buku di tangan mereka.

"Amaaaa!! Amaaaa!!" Sakagami menjerit pada Sakura kala anak itu sudah digendong dan dijauhkan dari Sarada. Andaikan dia sudah lancar berbicara mungkin dia ingin katakan bahwa dia mau buku itu. Lahir prematur membuatnya lambat dalam hal berbicara, meskipun demikian Sakura dan Sasuke sudah sangat bersyukur karena Sakagami tidak bisu. Tiga kali dalam seminggu anak lucu itu harus mengikuti terapi agar mampu berbicara lebih lancar dan tidak tertinggal oleh anak-anak seusianya yang lain.

"INI BUKAN MAINAN!" Sarada mengeraskan suaranya, mulutnya terbuka lebar mengeluarkan teriakannya di hadapan Sakagami.

"SUDAH JANGAN BERTERIAK SARADA!" Kali ini ganti Sakura yang meneriaki Sarada karena masih saja kesal pada Sakagami sekali pun bukunya—yang sudah rusak—telah dikembalikan. Sampai sekarang pun Sakura masih bertanya-tanya dari mana Sarada mempunyai kemampuan untuk memarahi adiknya.

Sarada memunguti lembaran bukunya yang sudah kusut—sebagian ada yang sobek—dari lantai, berharap catatan yang ada dalam lembaran tersebut masih dapat dia baca dan dapat disalin ulang. Sambil terus mengoceh, menggerutu, mengatakan Sakagami menyebalkan dan blablabla Sarada melempar bukunya di meja pendek depan televisi—tempat dia belajar.

"Mama selalu membela Sakagami! Dia terus! Dia terus! Dia terus! Selalu aku yang disalahkan padahal Sakagami yang mengacau! Mama memang tidak sayang padaku lagi! Sakagami sudah berbuat nakal tapi Mama tetap membelanya! Apa-apa Saka! Apa-apa Saka! Selalu Saka! Mama pilih kasih!!!" Sarada menjerit-njerit mengutarakan kekesalannya. Airmata kekesalannya pun sudah lolos sejak tadi dari matanya.

Mood belajarnya rusak sudah karena dikacau oleh Sakagami, sore ini Boruto pergi belajar kelompok dengan teman-temannya untuk menghadapi ujian akhir dan Sasuke belum kembali dari café, Sakura yang harus menyelesaikan semua pekerjaan rumah terpaksa menitipkan Sakagami pada Sarada. Bukan sekali dua kali Sakura menitipkan Sakagami pada Sarada, tapi ini kali pertama Sakagami mengacau bahkan sampai merobek buku Sarada. Biasanya tidak sampai sekacau ini, memang dua kakak beradik itu tak jarang bertengkar tapi yang seheboh ini baru kali ini.

"Saka masih kecil, Salad, dia belum paham kalau buku pelajaran tidak boleh dirusak. Seharusnya kalau itu penting kau tidak berikan itu pada Sakagami." Sakura berusaha memberi pengertian.

SINGLE New GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang