xii

9.9K 737 307
                                        

🎶 Clean Bandit ft. Zara Larsson - Symphony 🎶

"Boruto-niisan!!" Sarada menjerit heboh dan berlari menghampiri kendaraan pribadi Papanya yang terparkir di depan gerbang sekolah.

Gadis 7 tahun itu mengabaikan kanan kirinya yang sedang mengamati dirinya. Sekedar info, semenjak tragedi bullying yang menimpa Sarada, Sarada jadi terkenal hampir di semua tingkat kelas khususnya tingkat 6. Ditambah lagi bahwa Sarada adalah anak yang lumayan berprestasi, itu makin membuat namanya terkenal di sekolah, semua guru mengenalnya dan suka dengan pribadi Sarada yang walaupun sedikit bicara tapi murah senyum.

Entah yang murah senyum itu turunan dari mana, yang jelas bukan dari Sasuke!

Sarada melompat dan memeluk Boruto hingga anak laki-laki pirang itu terhuyung ke belakang sampai membentur pintu mobil Sasuke.

"Sara, kau sudah setinggi ini sekarang!?" Boruto Uzumaki, putra sulung Naruto Uzumaki itu menepuk puncak kepala Sarada yang nyaris setinggi dadanya. Anak itu baru tiba pagi tadi di kota Osaka bersama kedua orang tua dan adik kandungnya, Himawari Uzumaki, jadi tidak heran jika siang ini anak itu ikut menjemput Sarada pulang dari sekolah.

Kedatangannya ke Osaka adalah untuk menengok bayi kecil keluarga Uchiha yang baru dibawa pulang ke rumah, selain itu adalah untuk memperkenalkan Boruto pada kota Osaka yang tidak semewah dan semodern Tokyo. Mau tidak mau anak itu harus mau berkenalan dengan seluk beluk Osaka karena tahun ajaran mendatang dia sudah resmi tinggal di Osaka menjadi anak perantauan di usia muda.

Naruto sudah benar-benar menyerah dengan anak lelakinya itu. Anaknya itu benar-benar ajaib jika tetap dibiarkan hidup serumah dengan Naruto. Bukan niat Naruto lepas tanggung jawab terhadap Boruto, tapi menurutnya dengan menyekolahkan Boruto di sekolah yang jauh dari rumah itu akan memudahkan Boruto menjadi anak mandiri.

Selama ini ada Kakek Neneknya yang selalu memanjakan dan melimpahi Boruto dengan uang dan apapun yang anak itu mau. Belum lagi Hinata, wanita itu terlalu menganak-emaskan Boruto, begitu pikir Naruto.

Setelah melalui perdebatan dan pertengkaran antara ayah dan anak dari klan Uzumaki, akhirnya diambilah keputusan bahwa tahun ajaran depan-lebih tepatnya dua minggu dari sekarang-Boruto mulai sekolah di yayasan tempat Sarada bersekolah. Boruto dan Sarada akan berada dalam satu lingkungan sekolah yang sama hanya saja gedung sekolahnya berbeda. Untuk sekolah dasar ada di sisi utara sekolah dan untuk sekolah menengah ada di sisi selatan sekolah.

"Cepat masuk, Mama dan Ibumu sudah menunggu kalian untuk makan siang." Sasuke membuka pintu belakang, mendorong bahu Sarada dan Boruto untuk segera masuk ke dalam mobil.

***

"Pa, jadi Boruto-niisan akan tinggal di sini?" Sarada bertanya setelah duduk di pangkuan Ayahnya. Kini rumah mungil keluarga Uchiha itu kembali sepi karena tamu istimewa mereka sudah kembali ke hotel tempat para tamu itu menginap.

Mohon dimaklumi, rumah keluarga Uchiha memang kecil karena sengaja dirancang untuk ditinggali oleh 3 orang saja, jika kini ada satu anggota baru-Sakagami-itu pun akibat dari kesalahan termanis yang dilakukan oleh Tuan dan Nyonya Uchiha sendiri.

"Hn." Sasuke menjawab seadanya, matanya masih fokus menatap layar ponselnya.

"Oniisan tidur di mana?" Tanya Sarada lagi. Anak itu mulai mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang mengelilingi kepalanya seharian ini.

Seharian ini tak ada satu pun yang menjelaskan mengenai seperti apa dan kapan Boruto akan tinggal di Osaka, semuanya hanya mengatakan pada Sarada bahwa Boruto akan tinggal di sini, di rumah ini, bersamanya.

"Papa sudah memesan bahan bangunan untuk membuat satu kamar lagi untuk Boruto, mungkin kamarnya nanti akan dekat dengan dapur atau mungkin tempat cuci baju," jawab Sasuke seadanya.

SINGLE New GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang