Itulah teriakan terakhirku sebelum meninggalkan stage,aku baru saja menyelesaikan konser redroom hari terakhir.Aku tak tahu harus menggambarkan seperti apa perasaanku saat ini.
Setelah 3 tahun debut akhirnya red velvet bisa menggelar solo konser,yang membuatku tak percaya bahkan konser kami diadakan selama 3 hari berturut-turut.Aku benar-benar tak menyangka bahwa kami mempunyai banyak fans yang selalu mendukung kami.
Aku ingat begitu sulitnya perjalanan kami pada awal debut,begitu banyak terlontar hinaan dan kebencian untuk kami.Namun seiring berjalannya waktu,sedikit demi sedikit hinaan dan kebencian itu sudah mulai berkurang.
Tak terasa air mataku sudah mulai menetes memikirkan tentang perjalanan kami hingga sampai di titik ini.Aku merasa konyol menangis sambil berjalan seperti ini,tapi aku juga tak bisa berhenti menangis sekarang.
Astaga bahkan member red velvet yang lain sudah menghilang dan menuju ruang make up,pantas saja lorong ini sepi.
"Kau sudah melakukan yang terbaik"
Suara bariton terdengar di telingaku dan sebuah tangan besar mengacak bagian belakang rambutku.Aku mengulurkan tanganku untuk memegang tangan besar itu agar berhenti mengacak-acak rambutku,lalu aku membalikkan badanku menghadapnya.
"Kau benar-benar bekerja keras untuk konser ini,kau sudah melakukan yang terbaik untuk reveluv"
Aku memandangi orang yang dihadapanku,apa yang diucapkannya menghangatkan hatiku dan senyumannya semakin membuatku tak tahan untuk segera merasakan hangat dekapannya.
"Chanyeol oppa..aku senang akhirnya kau datang juga hari ini dan terima kasih selalu mendukungku selama ini"
Aku mendekap chanyeol oppa dan kurasakan ia pun melakulan hal yang sama,bahkan kurasakan beberapa kali dia mencium kepalaku.
"Maaf aku baru datang hari ini..harusnya aku datang kemarinkan??aku sangat menyesal karena tak bisa menemani calon mertua kemarin"
Harusnya kemarin??Calon mertua??apa katanya tadi??kemarin orangtuaku memang datang,jadi apa maksud chanyeol oppa itu orangtuaku??
"Ishhhh oppaaaaaa kau ini"
Aku mengucapkannya manja sembari mencubit pinggangnya hingga membuat dia melepaskan dekapannya padaku.
"Awwwww sakit seul"
Dia merengek kesakitan sembari mengelus bekas cubitanku.
"Maaf...habisnya kau ada-ada saja"
Chanyeol tersenyum geli lalu tangannya bergerak menuju ke arah wajahku dan menghapus sisa air mata yang tadi mengaliri pipiku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
