25√

52.2K 2.7K 55
                                    

Semenjak dua minggu lalu Vian mulai menjalani pekerjaannya sebagai model baru dalam agensi Firman, ia menjadi sangat akrab dengan Rafa yang sering mendatanginya ke lokasi.
Padahal sebelumnya mereka hanya sebatas beberapa kali saling bertemu dan menanyakan kabar.

Sedikit keuntungan Vian semakin dekat dengan Rafa, namun kerugiannya dia semakin sering bertengkar dengan Elsa.
Elsa yang begitu posesive padanya membuatnya kewalahan. Setiap kali ia pulang dari lokasi pemotretan, Elsa sudah menghujaninya dengan berbagai macam kekhawatiran sampai kecemburuan jelas yang tak ragu lagi di tunjukkannya.

Seperti saat ini, Elsa tanpa malu segera menghampiri Vian disertai celotehannya yang membuat Vian begitu pusing. Hal itu yang terkadang membuat mereka bertengkar. Dan pertanyaan yang sama selalu saja terlontar dari bibir istrinya yang sudah terekam permanen dalam otaknya.

"Al, lo kok lama pulangnya?"

"Tadi lo ngga deket banget kan sama cewek itu?"

"Di lokasi pemotretan lo ngapain aja?"

"Pasti lo Capeka-?"

"Lo tau gue cape, tapi lo ribut banget tau ngga" sentak Vian dengan nada tinggi. Elsa bungkam tanpa suara membantah.

Rafa yang menyaksikan keduanya hanya terkekeh kecil, dia mengerti betul Vian sangat lelah sepanjang hari ini, karena sudah mulai dengan aktivitas serius yang lebih berat.

"Dia lagi cape" ujar Rafa di belakang Elsa membuat cewek itu terkejut menyadari ada orang lain yang datang bersama suaminya.

"Lo siapa?"

"Kenalin gue Rafa, sepupu Alvian"

Elsa membalas uluran tangan sepupu suaminya sambil tersenyum kecil "Gue Elsa" sahutnya dengan suara lembut.

Melihat wajah tampan Rafa membuatnya membandingkan sifat Rafa yang lembut dengan Alvian-nya yang datar.

"Duduk, gue buatin minum dulu"
Rafa mengangguk. Setelah kepergian Elsa ke dapur, ia melihat beberapa foto yang menggantung di dinding dan diatas meja meja apartemen Vian.

Di telusurinya setiap foto, hingga menemukan dimana foto Elsa menggantung indah disana. Dengan pandangan kagum di usapnya kaca yang melapisi kertas yang menunjukan foto Elsa.

"Cantik" pujinya.

Seseorang berdecak di belakangnya sambil memutar bola matanya malas. Dengan pandangan sinis, ia menyindir Rafa.

"Cantik apa seksi?" celetuknya dengan nada tak suka.

Rafa terkekeh sejenak sebelum menghampiri Vian dan memukul bahu sepupunya "Udah tau seksi malah di pajang disini" cibir Rafa heran.

Elsa muncul sambil membawa dua gelas teh hangat, di letakannya pelan dan telaten diatas meja. Vian dan Rafa kembali duduk di sofa.

"Minum Raf" ujar Elsa mempersilahkan.

Vian memandang sinis pada istrinya dan Rafa secara bergantian, lantas menghela nafas pelan "Pulang gih lo sana" usirnya menendang sofa yang di duduki Rafa.

"Ck, sabar ngapa, gue lagi nikmatin pemandangan ini" ungkap Rafa tanpa melepas perhatiannya dari Elsa.

Vian menarik Elsa ke dalam pelukannya "Udah, pemandangannya udah hilang. Sana pulang" usirnya yang kedua kali pada sepupunya.

Elsa diam-diam menikmati harum tubuh Vian yang baru mandi beberapa saat yang lalu. Ia membalas pelukan Vian tak kalah erat, padahal Vian hanya berniat menyembunyikannya dalam pelukan dari Rafa, si sepupu yang kurang ajar.

NIKAH MUDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang