Sudah seminggu Elsa mengungsikan diri dari perhatian Vian, dia menginap di rumah Livi, dimana disana dirinya di sambut hangat oleh Mami Ririn, Papa Mario, Abang Geo dan Livi.
Dia sengaja melarikan diri ke rumah Livi dan bukan ke rumah papanya karena takut akan di ceramahi dan malah di suruh pulang oleh papanya ke apartemen Vian. Dan selain itu, mengapa dia tidak melarikan diri ke apartemen-nya? Itu karena setelah dia menceritakan masalahnya pada Livi, Livi dengan berusaha keras melarangnya untuk sendirian dalam keadaan kalut.
Katanya takut kalau sewaktu-waktu Elsa terjun dari lantai paling atas gedung apartemen karena cintanya tak kunjung di balas oleh pangerannya.
Padahal Elsa sendiri tak pernah berpikiran sampai ke arah sana, walaupun terlintas di otaknya, dia takkan berani melakukannya. Membayangkan saja sudah membuatnya merinding.
Dan lagi, Ririn sudah beberapa kali menyuruh Elsa kembali ke suaminya. Namun Elsa tetaplah Elsa yang kekeuh menolak perintah maminya. Meskipun Elsa tidak cerita apapun pada Ririn, namun Ririn sendiri yakin bahwa gadis yang sudah dianggapnya putrinya itu sedang bermasalah dengan suaminya.
Itulah sebabnya mengapa saat ini Ririn sedang berada di kamar Livi bersama dengan Livi, Elsa dan Geo. Bukannya tidak senang dengan kehadiran Elsa tapi dia merasa ada yang harus di selesaikan dari permasalahan Vian dan Elsa.
"Kakak juga udah bilang kan, pulang sana" desis Geo menoyor kepala Elsa.
"Kakak" tegur Ririn pada putranya itu. Geo hanya terkekeh melihat wajah cemberut Elsa.
"Sebenarnya kamu sama Vian kenapa? Mamikan udah bilang, kalau ada masalah ya harus di hadapi"
"Tapi dia keterlaluan Mi" pekik Elsa.
"Keterlaluan gimana?" tanya Ririn lembut.
"Al bilang Elsa kayak cewek murahan Mi"
"Pasti ada penyebabnya kan?"
Elsa memajukan bibirnya kesal, dia hanya diam di tanyai seperti itu oleh Ririn.
"Elsa nemuin kak Fajar cuma pakai Bathrobe Ma" ucap Livi menjelaskan. Dia sendiri sudah menyalahkan Elsa saat cewek itu bercerita padanya. Bahkan sampai Elsa kesal karena Livi membela Vian padahal nyatanya cewek itu memang salah karena berpakaian kurang layak di depan cowok lain. Apalagi Vian tidak tau kalau Fajar adalah sahabat Geo yang juga sangat dekat dengan keluarga Livi termasuk Elsa.
Ririn menepuk jidatnya sambil kepalanya bergeleng-geleng, dia benar-benar heran bagaimana mungkin Elsa masih menganggap dirinya benar padahal sebenarnya salah.
"Dengerin mami" gumam Ririn memegang bahu Elsa yang berhadapan dengannya "Mami tau kalau Elsa suka berpakaian seksi, mami ngga salahin itu, tapi sekarang ini Elsa udah punya suami, jadi Elsa ngga boleh bebas di depan cowok yang bukan suami Elsa" nasihat Ririn yang membuat Elsa terdiam.
"Tapi dia bilang Elsa kayak cewek murahan Mi"
"Iya, mungkin Alvian juga salah di situ karena perkataannya terlalu kasar, tapi seharusnya kalian juga ngerti kalau kalian ini masih masa remaja makanya sulit untuk memahami konflik rumah tangga kayak gitu"
"Dengerin bocah" lagi-lagi Geo membuat Ririn menatapnya tajam karena meledek Elsa.
"Jadi yg harus minta maaf Elsa ya Mi?"
"Iya dong, kenapa? Gengsi?"
"Iya" kekeh Elsa mengangguk kecil.
"Emang harus ada yang ngalah sayang"
"Yaudah, Elsa minta maaf tapi ngga sekarang" Ririn hanya mengangguki ucapan Elsa.
Livi mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas, tepat di depan wajah Elsa "Semangat sayang" ucapnya lalu memeluk Elsa yang geli akan sikap Livi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA (END)
Novela JuvenilNb: nama tokoh utamanya sudah terlanjur diubah Gue kira, gue yang bakal nahlukin lo dengan keseksian gue apalagi gue idola Aruma, tapi ternyata lo yang ngga ngelakuin apa apa yang romantis bisa buat gue tahluk ~~ Elsa Arqanaya. Gue bingung sama per...