Just Six

376 91 25
                                        

.

.

.

Yein mengamati wajah Jungkook yang terus menunduk semenjak keluar dari gerbang sekolah. Mencium gelagat aneh, Yein menghentikan langkahnya dan berdiri tepat di hadapan pria itu.

"Kookie-ya gwenchana? "

Tidak seperti biasanya, Jungkook menepis kedua tangan Yein yang bertengger di bahunya. Bukan hanya itu saja, Jungkook juga menabrak bahu Yein cukup keras, lalu berjalan mendahului gadis itu. Yein yang sempat mematung karena ulah Jungkook ini langsung mengejar dengan sedikit berlari.

"Tunggu!"

Jungkook tampak tidak mengindahkan panggilan Yein. Langkahnya tetap cepat dengan kepala masih menunduk dengan tangan mengepal erat pada kedua sisi tasnya.

"Jeon Jungkook tunggu!" teriak Yein lagi.

Yang mengherankan adalah, kemampuan Jungkook dalam berjalan cepat bahkan melampaui Yein yang sudah berlari. Gadis itu susah sekali menyamai langkahnya dengan Jungkook. Sekilas Yein bisa melihat jika Jungkook menyeka matanya. Apa dia menangis?

HAP

Dengan kekuatan penuh akhirnya Yein berhasil menangkap targetnya. Gadis itu memeluk tubuh besar Jungkook dari belakang. Yang otomatis membuat langkahnya terhenti.

"Ye-in le-pas!" suara Jungkook terdengar bergetar, namun ia tidak berusaha meronta seperti perintahnya.

"Apa ada yang mengganggumu?" tanya Yein ingin tahu.

"Lep-as!" kali ini bernada keras. Tapi Yein tidak menurutinya. Bahkan pelukannya semakin mengerat.

"Katakan ada apa dulu! Kalau tidak, aku tidak akan melepasmu!" seru Yein sama keras kepalanya. Tidak peduli banyak mata memandang ke arah mereka berdua. Karena saat ini memang jam pulang sekolah dan banyak siswa berlalu-lalang di trotoar menuju Halte bus.

Banyak orang berbisik. Tatapan aneh yang selalu mereka tujukan pada Jungkook kini juga mengarah pada Yein. Jungkook tidak mau Yein ikut dibenci seperti dirinya. Pinky benar. Jungkook hanya akan merecoki hidup Yein jika selalu berada di dekatnya.

Dengan berani, Jungkook melepas tangan Yein. "PER-GI! JANGAN GANG-GGU JUNG-KOOK! YE-IN PER-GI! YE-IN PER-GI!"

Kemudian Jungkook berlari menjauh dari Yein. Tanpa melihatnya lagi.

Just_You_

Jeong Yein tercengang. Ini untuk pertama kali dirinya diusir Jungkook. Garis bawahi! Pertama kalinya dan itu disertai bentakan. Bahkan tadi mereka tidak satu bus.

Yein terus memutar otak. Sebenarnya apa yang salah dari dirinya? Saat berangkat tadi Jungkook masih berwajah secerah matahari. Lalu saat istirahat, dia juga terlihat baik-baik saja meski Yein menyuruhnya pergi.

TUNGGU!

Apa karena Yein menyuruhnya pergi sehingga membuat Jungkook marah? Tapi mengapa Jungkook marah? Biasanya Yein mengusir dengan bentakan pun Jungkook tetap bersikeras mengikutinya. Dia sama sekali tidak terpengaruh. Jungkook tetap tersenyum lebar setiap menghampirinya.

Tapi tatapan terluka tadi...

Ya Yein melihatnya. Meski hanya sekilas. Bekas tangisan yang membuat kedua mata Jungkook sembab.

"Ah dasar bayi besar menyebalkan! Membuat orang pusing saja!"

"Siapa yang membuat pusing?"

Yein tersadar dari lamunannya ketika suara sang ibu menginterupsi. Ia hanya menoleh sekilas setelah menggeleng pelan. Lalu mulai menyantap nasi ikan yang sudah sejak tadi dibiarkannya dingin.

Just You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang