.
.
.
.
#Flashback
"Jadi bisa kita mulai sekarang?" tanya Wonwoo sambil mengelus punggung tangan Yein yang masih berdiri mematung menatap pintu gereja telah ditutup rapat sepeninggal tiga orang yang baru saja keluar untuk membelikannya es cream.
Gadis cantik bergaun pengantin itu menoleh ke arah Wonwoo. Menatapnya lama sebelum kemudian menggeleng pelan.
"Yein-ah?"
Air mata mengalir dari bola mata indah milik gadis itu. Wonwoo seketika membeku. Yein maju mendekat lalu memeluk erat tubuhnya.
"Aku tidak bisa," gumamnya dengan bahu bergetar. "Maaf. Aku tidak bisa."
Mata Wonwoo melebar. Melepas pelukan sang kekasih lalu mencengkeram bahunya seraya menyejajarkan tinggi mereka. "Apa yang tidak bisa Yein-ah? Katakan dengan jelas!"
Yein masih menunduk dengan sesenggukan. Kepalanya menengadah dan ia kembali menggeleng.
"Yein! Jawab aku! Jangan membuatku takut!" seru Wonwoo tidak sabar dengan guncangan di lengan Yein. Suasana seketika hening. Seolhyun menangis dalam pelukan Hyejeong yang masih tidak paham dengan situasi yang terjadi di hadapannya.
Jung Yein mengambil napas dalam. Ia sudah menyiapkan diri meskipun berat rasanya untuk mengatakan semua pada Wonwoo. Menyakiti hati pria yang mencintainya dan yang telah menantinya untuk dijadikan pendamping hidup.
"Maaf. Aku tidak bisa menikah denganmu."
Yein berhasil mengatakannya. Terdengar seruan terkejut dari semua tamu yang hadir. Begitu juga Wonwoo yang masih menatapnya tidak percaya.
"Apa kau sedang membuat prank?" Wonwoo tiba-tiba tertawa. "Aku tidak akan terjebak. Hentikan semua rencana jahilmu ini, dan ayo menikah. Jangan membuang waktu lagi Yein-ah," ditariknya pergelangan tangan Yein untuk kembali menuju altar pernikahan. Tapi Yein masih berdiam diri. Digenggamnya tangan Wonwoo untuk menahannya maju.
"Aku bersungguh-sungguh. Kita tidak akan menikah," ucap Yein setegar mungkin.
Wonwoo menggeleng cepat. "Sedang apa kau? Lalu untuk apa kita di sini kalau kita tidak menikah? Untuk apa kita sampai sejauh ini Yein-ah? Untuk apa?" serunya keras. Ia tampak begitu terpukul. Jeon Hanna menampakkan ekspresi kecewa begitu juga dengan kedua orang tuanya.
"Kak Yein, apa yang terjadi? Apa salah Kakakku sampai kau tega membatalkan pernikahan ini?" sambung Hanna menuntut penjelasan.
Yein mengangguk. "Aku akan jelaskan."
Menatap satu persatu orang yang telah dikecewakannya, Jung Yein memulai dengan menarik napas dalam kembali. Itu membuatnya sedikit lebih tenang.
"Mungkin tidak akan ada yang setuju dengan keputusan sepihakku ini. Ya. Aku memang baru memutuskannya di saat terakhir," susah payah Yein mengatur suara dan napasnya. "Bahkan ketika aku melangkah di atas karpet merah itu menuju altar, aku masih meyakinkan diriku untuk tetap menikah. Aku mencintai pria yang berdiri di hadapanku ini."
Yein mendongak ke atas. Menahan laju air mata yang akan kembali meluruh. Lalu ia kembali menatap Wonwoo.
"Tapi aku tidak bisa egois. Di sini aku bahagia. Sementara dia tidak."
"Dia siapa?" tanya Wonwoo lirih.
"Seseorang yang telah menyelamatkan nyawaku. Seseorang yang selalu menolongku bahkan ketika aku tidak memintanya. Seseorang yang selalu ada bahkan ketika aku menganggapnya tidak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You (Completed)
FanficAku terlahir sebagai salah satu punuk yang merindukan purnama terangmu wahai bulanku. Manusia bodoh tidak tahu diri yang akan selalu mengejarmu..hanya kamu.. Jeon Jungkook.