Just Seven

407 98 56
                                    

.

.

..



"Mana Jungkook?" kepala Somi melongok pada pintu kelas setelah bel istirahat berbunyi sepuluh menit yang lalu.

Kedua alis Yein mengernyit heran. "Untuk apa menanyakannya?"

"Aneh saja, setiap hari dia kemari dan hari ini tidak," jawab Somi gugup.

"Dia sedang sakit." Jeong Yein memandang ketiga sahabatnya dengan penuh selidik. Dia yakin pasti ada yang tidak beres di sini. Sujeong dan Pinky yang biasanya sibuk berceloteh panjang lebar, kali ini memilih diam tidak menyahut.

"Sebenarnya aku ingin mengembalikan ini. Kalau dia tidak masuk, aku titip padamu saja ya." Somi menyerahkan kotak bekal milik Jungkook yang sudah kosong.

"Dia meninggalkan kotak bekalnya?"

Somi mengangguk sembari melanjutkan kegiatannya mengulum lolipop.

"Apa Jungkook mengatakan sesuatu padamu?" Sujeong yang sejak tadi diam, mulai membuka mulut. Ia tampak gelisah.

"Tentang apa?"

Hening. Ketiganya bergerak gelisah dan tidak berani menatap Yein.

"Kalian melakukan sesuatu padanya?"

Yein semakin tidak sabar. Ia mengguncang lengan Sujeong yang saat ini duduk di sebelahnya.

"Jadi benar?"

Sujeong mengangguk pelan. "Maaf. Kami tidak sengaja. Ehm maksudku, kami memang sengaja tapi tidak menyangka kalau dia akan seperti itu."

"Apa yang kalian lakukan padanya?"

"Aku menyuruhnya untuk tidak mengganggu hidupmu lagi. Kau sedang sangat senang bersama Wonwoo." Kali ini Pinky maju dengan tatapan serius. "Maaf, aku keterlaluan."

"Jangan minta maaf padaku. Minta maaflah padanya," gumam Yein dengan raut wajah kecewa. "Kalian tahu, Jungkook benar-benar tidak mau melihatku lagi."

Just_You_

"Katanya tidak mau melihat Yein, tapi sejak tadi terus menatap fotonya," celetuk Nyonya Jeon dengan senyum geli. Ia baru saja memasuki kamar Jungkook untuk mengantarkan makan siang dan mendapati putranya sedang sibuk menatapi sebuah kertas. Jungkook buru-buru menyusupkan selembar foto Yein yang sejak tadi dipandanginya ke bawah bantal. Wajah anak itu merah karena malu.

"Ha-nya fo-to sa-ja."

Nyonya Jeon terkekeh lalu mengecek kembali suhu tubuh Jungkook. Demamnya sudah mulai turun meski sedikit.

"Kookie rindu Yein?"

Jungkook menggeleng cepat. "Ti-dak."

"Rindu juga tidak apa-apa."

"Ti-dak Eomma ti-dak!"

Nyonya Jeon meletakkan nampan yang dibawanya ke atas meja. Ia lalu mengecup dahi Jungkook dalam. "Ada Yein di bawah. Dia ingin menjengukmu. Boleh Yein masuk?"

"Su-ruh pu-lang sa-ja!"

Pria itu berbalik lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. "Ti-dak mau li-hat Yein!"

Yein yang sudah sampai di ambang pintu tertegun mendengar ucapan Jungkook. Ketiga sahabat yang tampak berdesakan di belakangnya secara otomatis berhenti juga. Nyonya Jeon memberi isyarat untuk mendekat. Ia mengulas senyum tipis pada gadis-gadis di depannya ini. Ia menghargai kedatangan mereka yang menyesal telah berlaku tidak baik pada Jungkook.

Just You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang