Riuh tepuk tangan penonton membahana di sepenjuru gedung Olah Raga SMU Jeongin. Semua murid berkumpul untuk menyaksikan pertandingan bola basket putri antar kelas. Ya, Festival Olah Raga tahunan telah dimulai dan semua murid diharapkan untuk berpartisipasi. Termasuk Jeong Yein. Gadis itu berserta Somi dipilih untuk mewakili kelas mereka dalam pertandingan ini. Yein dan juga Somi hampir menguasai semua cabang Olah Raga. Itu sebabnya mereka berdua tidak pernah absen dalam menjadi perwakilan kelas.
Pertandingan sudah berlangsung lima belas menit sejak peluit ditiup. Kelas Yein saat ini mendapat giliran untuk melawan Kelas Satu. Dan kebetulan itu adalah kelas Jungkook. Score team Kelas Yein lebih unggul dibanding Kelas Jungkook. Yein pikir, adik-adik kelasnya ini terlalu bongsor untuk ukuran pemain basket. Mereka sangat susah bergerak dengan tubuh yang tinggi besar. Tapi mereka juga tidak boleh diremehkan. Sekali senggol saja badan Yein rasanya remuk saat berusaha memperebutkan bola. Seperti saat ini, berkali-kali ia terhuyung dan hampir jatuh, untung saja ia bisa menjaga keseimbangan dan masih bisa mendrible serta melakukan shoot dengan sempurna.
"YES!" sorak team Yein sambil berhigh-five ria untuk keberhasilan Yein dalam mencetak angka. Sujeong dan Pinky yang -sebenarnya bukan anggota cheerleaders, berteriak paling keras memberi semangat dengan pom-pom buatan sendiri. Dan jangan lupakan para pecinta Yein yang kesemuanya kaum Adam. Suara mereka seperti Tentara yang akan pergi berperang. Itupun sudah cukup membuat team lawan ciut.
Pertandingan kembali berjalan. Somi berlari dengan lincah melewati hadangan anak kelas satu yang menghalangi langkahnya. Ia bermaksud mengoper pada Yein namun sepertinya penjagaan pada gadis itu semakin ketat. Tubuh Yein tenggelam dan tidak terlihat karena tertutupi anak kelas satu itu. Somi mengoper bola pada temannya yang lain. Tapi sayang tidak dapat ditangkap dengan baik hingga bola berhasil direbut team lawan. Dan akhirnya tim lawan berhasil mencetak poin. Score mereka saat ini berbeda tipis.
Pada babak kedua, mereka berkumpul untuk membicarakan strategi selanjutnya. Tampaknya posisi Yein sudah tidak aman. Ada dua orang yang ditugasi untuk selalu menjaga Yein. Somi sebagai captain team mulai memberi aba-aba pada anggotanya untuk tidak berpusat pada Yein lagi. Mereka semua harus fokus untuk mencetak angka masing-masing.
"Bagaimana? Kalian mengerti?" tanya Somi tegas. Keempatnya mengangguk serempak.
Wonwoo yang sengaja hadir untuk menyaksikan pertandingan Yein, menyodorkan sebotol minuman isotonik ketika satu persatu dari mereka bubar. Ia juga membawa handuk kecil untuk mengelap peluh di dahi Yein. Ketiga sahabatnya yang melihat adegan super romantis itu tiada henti menyoraki. Yein hanya memeletkan lidah kemudian tersenyum riang dengan semangat yang kembali bangkit. Siapa sih yang tidak senang saat kekasihmu mendukung dan selalu berada di sisimu?
"Kalian pasti menang!" seru Wonwoo dengan tangan terkepal ke atas. Yein menanggapinya dengan anggukan mantap.
Peluit tanda pertandingan dimulai kembali berbunyi. Mereka semua kembali ke lapangan. Pertandingan berlangsung panas. Team Yein sempat tertinggal score karena sudah tiga kali dua pemainnya gagal mencetak angka. Yein sama sekali tidak bisa berkutik dari penjagaan adik kelasnya. Somi tampak akan mengoper bola. Ia mendapati celah kosong hingga bermaksud mengopernya pada Yein.
"Yein tangkap!"
Tapi gagal. Lawan Yein lebih dulu menangkapnya. Yein mengejar berusaha merebut bola. Lawan Yein mengoper lagi pada temannya. Anak kelas satu beriringan menuju ring milik anak kelas tiga. Tempo permainan semakin cepat dan panas. Score kembali bertambah untuk team kelas satu.
"AYO SEMANGAT!" teriak Sujeong dan Pinky dari pinggir lapangan.
Ketika permainan mulai kembali berlanjut, Yein merasa kepalanya sedikit pening. Ini pasti efek datang bulan di hari pertama. Jujur saja ini yang membuat gerak Yein terbatas juga. Yein sedikit memijat pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You (Completed)
FanficAku terlahir sebagai salah satu punuk yang merindukan purnama terangmu wahai bulanku. Manusia bodoh tidak tahu diri yang akan selalu mengejarmu..hanya kamu.. Jeon Jungkook.