EMPAT TAHUN KEMUDIAN
"Pin-ky kema-rin Eun-ha bi-lang mau ja-di pacar Jung-kook."
Yein sedang ke toilet ketika Jungkook memberitahu kabar yang cukup mengejutkan untuknya. Setelah wisuda satu minggu yang lalu, Yein kembali ke Busan. Hari ini mereka akan meminta pajak wisuda dari gadis itu. Baru mereka bertiga yang datang. Sujeong masih di jalan karena ujian prakteknya baru selesai 10 menit yang lalu, sedangkan Somi dengan sangat berbaik hati mau menjemput Sujeong ke kampusnya.
"Lalu?" tanya Pinky penasaran.
"Jung-kook belum ja-wab."
"Kau suka padanya?"
Jungkook mengangguk. Lalu tidak lama kemudian menggeleng.
"Jungkook, jangan membuatku bingung! Kau suka dia tidak?" tanya Pinky gemas.
"Jung-kook suka. Ta-pi tidak suka sekali. Tidak seperti Pin-ky su-ka pada Mingyu. Pinky me-ngerti kan?"
Ya. Pinky amat sangat mengerti. Jungkook hanya menyukai Eunha sebatas sahabat saja. Selama ini, Jungkook berteman baik dengan gadis itu. Wajar saja kalau tiba-tiba muncul benih-benih cinta di hati Eunha. Kalau Jungkook sih keras kepala. Sekali Yein akan tetap Yein. Yah menurutnya sih. Pinky juga tidak yakin. Sekarang Jungkook jauh berbeda dari yang dulu. Dia masih melindungi dan mengekori Yein seperti biasa. Tapi tidak sampai seperti terobsesi. Tidak sering merengek minta bertemu Yein seperti dulu. Yah yang jelas pria itu terlihat lebih dewasa meski sedikit.
"Kau mau jadi pacarnya atau tidak?"
"Jung-kook bi-ngung. Jung-kook tidak mau Eun-ha sedih."
"Tapi sebenarnya kau tidak mau?"
Pria Jeon itu mengangguk. "Pin-ky ada sa-ran?"
Oke. Dia menjadi tempat curhat Jungkook sekarang. Tidak biasanya memang. Hal seperti ini bukankah seharusnya Yein sudah tahu?
"Tidak minta saran Yein?" tanya Pinky penasaran.
Jungkook menggeleng lemah. "Ti-dak."
"Kenapa? Kan Yein adikmu, dia akan sedih kalau tiba-tiba kau tidak tanya pendapatnya terlebih dahulu."
"Jadi Jung-kook juga harus ta-nya Ye-in?"
Pinky mengangguk mantap. Ia ingin tahu bagaimana reaksi Yein saat Jungkook memberitahunya tentang hal ini. Yein akan senang akhirnya ada yang menyukai Jungkook apa adanya atau dia malah merasa sebaliknya. Menurut pengamatan Pinky, tidak ada yang salah dengan Jung Eunha. Dia cantik dan baik. Jungkook tidak akan menderita jika bersama dengannya.
"Tapi kupikir kau harus bilang pada Yein kalau kau menyukai Eunha."
Jungkook menggeleng cepat. "Ti-dak boleh bohong."
"Hei memangnya kau tidak penasaran bagaimana perasaan Yein sebenarnya padamu? Siapa tahu saja Yein cemburu mengetahui kau menyukai Eunha."
"Ye-in tidak akan cem-buru. Ye-in su-ka Wonwoo. Jung-kook kan ka-kaknya."
"Tapi kau masih suka Yein kan?"
Jungkook diam. Bola matanya bergerak liar. Ia ketahuan. "Su-dah tidak lagi." Jungkook tidak mau Pinky mengadu pada Yein. Nanti Yein sedih lagi. Marah lagi. Jungkook tidak mau merusak semuanya.
"Jangan bohong Jeon Jungkook," desak Pinky. Tapi Jungkook masih dengan teguh menggeleng. "Kau tidak boleh berhenti berharap kau tahu?"
Lagi-lagi Jungkook menggeleng. "Jung-kook tidak mau ber-harap. Ye-in senang dengan Wonwoo. Ti-dak boleh ganggu Ye-in lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You (Completed)
أدب الهواةAku terlahir sebagai salah satu punuk yang merindukan purnama terangmu wahai bulanku. Manusia bodoh tidak tahu diri yang akan selalu mengejarmu..hanya kamu.. Jeon Jungkook.