Prolog

4.2K 236 8
                                    

Bandung, 13 Juli 2015

Suara gemuruh berisik dari roda roda tangguh mobil Jeep Cherokee Thaillhawk yang baku hantam dengan batu batu sebesar kepalan tangan yang memenuhi sebagian besar jalanan jadi tontonan tersendiri bagi warga setempat.

Belum pernah mungkin bagi mereka melihat mobil semewah itu. Para petani yang bekerja di ladang teh pun nampak terpana dengan pemandangan dihadapan.

Anak yang ada dibangku sebelah pengemudi cuma diam, dengan haedphone menggantung pada telinga. Alunan lagu Paramore-The only exception lah yang jadi temannya saat ini.

Entah ditujukan untuk siapa, tapi lagu itu begitu pas kena dihatinya. Kadang ia tersenyum simpul, saat menyentuh lirik bagian reff. Anak itu selalu suka dengan lagu ini.

Mobilnya pun memasuki gerbang beton besar berwarna abu abu pudar, dipagari oleh baja kokoh berwarna hitam. Mereka, gadis itu dan ayahnya disambut oleh ramah dengan satpam setempat.

Mobil itu pun berhenti didepan gedung besar, banyak anak perempuan seusia gadis itu lalu lalang didalamnya, mereka terlihat oleh anak itu dari balik kaca yang mendominasi bangunan tersebut.

Saat gadis itu dan ayahnya turun, mereka telah disambut oleh seorang guru. Wanita dengan umur kisaran 50 tahunan dengan pakaian kantornya.

"Selamat datang Pak Herdi. Jadi ini putri bapak yang kemarin diceritakan?". Pria bernama Herdi itu mengangguk dengan muka bangga.

"Cantik sekali kamu". Puji wanita itu sambil membelai wajah si anak yanh dibicarakan. Anak itu cuma bisa senyum sekenanya.

"Papa gak bisa lama lama disini, nak. Kamu jaga diri ya? Nanti malam papa telpon". Itu kata kata terakhir dari sang ayah. Sebelum mobil itu benar benar melesat keluar gerbang.

Dia mengajak gadis itu ke ruangannya yang cukup besar. Dengan fasilitas lengkap, bahkan ruangan ini punya tempat tidur dan televisi pribadi. Entah dia sekedar kepala sekolah atau apa, tapi yang jelas pemilik sekolah ini pasti sangat kaya.

Setelah duduk dikursi putarnya, dia beralih arah pada gadis lugu itu. Menatap intens gadis yang masih setia berdiri dihadapannya. Matanya nampak mencari sesuatu, ada yang ganjil dari tatap mata tuanya.

"Ah iya! Saya lupa". Wanita tua itu lantas berseru.

"Siapa nama kamu?". Dia kembali bertanya pada si gadis.

Lantas dijawablah pertanyaan itu dengan sopan dan malu malu.

"Shani...".

TBC

Satu lagi fanfict terbaru dari salah satu author yang lagi-lagi ga mau disebutkan namanya 😂
Selamat membaca!

It's Okay To Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang