Part 3

1.7K 203 15
                                    

Malam ini aku harus kembali berkutat dengan meja belajarku. Apa sudah jadi tradisi disini? Setiap anak baru pasti akan dihujani tugas yang banyak. Dari berbagai mata pelajaran. Mereka pikir aku ini apa? Robot?! Bahkan kalau memungkinkan otakku sekarang pasti sudah berasap.

Kamu mungkin bertanya-tanya dimana Ka Viny? Dia sedang mandi, baru saja dia pulang jam tujuh malam tadi. Dengan pakaian basket dan tubuh penuh keringat, wajahnya lelah dan kumal. Dia bahkan tak menyapaku, dan langsung pergi mandi begitu saja.

One done! Tapi masih banyak tugas lain yang mengantri untuk dikerjakan. Semua tugas ini bikin aku frustasi. Papa bawa aku pulang!!

Dia keluar dari kamar mandi, dengan kaos putih panjang dan celana pendek warna biru donker. Handuk melingkar dilehernya. Wajahnya nampak lebih cerah.

"Banyak tugas, Shan?" Dia duduk diranjang tidurku, sambil mengusap kepalanya dengan handuk. Lantas aku mengangguk.

"Tugas apa?"

"Macam-macam sih Kak, tapi sekarang lagi kerjain fisika. Masih ada 3 tugas lagi." Jawabku, dia terkekeh, lalu mencubit pipiku.

Ada apa dengan pipiku? Kenapa orang suka sekali mencubitnya?

"Sini aku bantuin." Dia duduk disebelahku. Mengambil pena dari wadah penaku lalu mulai mengambil alih buku tulis fisikaku.

Dia manggut-manggut.

"Ini sih gampang." Ah dia memang pintar. Okta bilang dia selalu juara umum setiap pengumuman nilai. Anak itu tau segalanya.

Jari jemari kurusnya mulai menggoreskan pena hitam diatas buku tulisku. Menuliskan rumus rumus yang begitu rumitnya, dia seperti guru les dan aku muridnya. Begitu telaten dia memberikan aku penjelasan.

Dan dalam waktu satu jam semua tugasku itu lenyap, selesai! Lagi lagi dia menjadi penyelamatku. Definisi gadis modern jaman sekarang, cantik, pintar, ramah, dan super baik! Ka Viny i'm your fans for now!

Sekarang pukul sembilan malam, kami siap siap untuk tidur. Aku melakukan ritualku sebelum tidur seperti biasa. Sikat gigi. Tak ada yang beda, hanya saja dirumah biasanya aku melakukan kegiatan ini dengan mama —huh! Jadi kangen mama! Mama kandungku maksudnya, sebelum dia meninggal.

Setelahnya pun aku masih rutin melakukannya. Sendiri, mandiri. Tapi sekarang tidak, Ka Viny punya kebiasaan sama denganku rupanya. Jadi kami gosok gigi bersama. Seperti sepasang kakak beradik!

Hari pertama berjalan canggung, saling diam tanpa obrolan. Dia masih kaget mungkin karena kami punya kesukaan yang sama denganku. Aku juga sama kagetnya.

Setelah gosok gigi, kami pergi tidur. Ditempat tidur masing masing. Dengan lampu tetap menyala. Aku takut gelap.

~~~

Pagi dunia! Pagi bandung! Dan pagi juga.... Kamu.

Ini minggu ketiga aku sekolah disini.

Hari hari disini berjalan cepat dengan indah, aku sekarang sudah punya banyak teman. Walaupun masih mereka berempatlah yang paling dekat denganku. Ekskul? Belum sampai situ sih. Aku masih bingung dengan yang satu itu. But, for all, perfect!

Ah, aku mulai suka tempat ini. Karena ada dia? Tidak juga. Segalanya disini membuatku nyaman, betah. Bangun pagi pun jadi kesukaanku baru baru ini. Aku suka Jogja, tapi ketenangan disini kurasa tak ada duanya.

Hari ini hari minggu! Aku senang. Libur total, tak ada tugas, tak belajar sama sekali. Sekolah ini jadi terasa benar benar seperti surga.

Tak ada kegiatan berarti bagiku hari ini, cuma piket asrama mingguan. Dan aku, kebagian membersihkan toilet. YaiksTak ada surga minggu ini. Setidaknya sampai aku selesai kam piketku ini.

It's Okay To Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang