11

565 80 3
                                    

Hari ini, wonwoo sedang beristirahat dikamarnya.

Sejak dia muntah di mall kemarin, atau lebih tepatnya dia sakit karna dia tidak makan seharian penuh, Mingyu melarang nya untuk keluar.

Bahkan sekedar ke minimarket di depan perumahan pun, tidak boleh.

Wonwoo belum masuk sekolah. Mingyu bilang, istirahat dulu.

Wonwoo awalnya menolak, dan bersikeras untuk masuk sekolah hari ini. Mengingat, acara pensi dan bazar semakin dekat, dia takut kalau hoshi yeri dan mingyu kewalahan.

Cuma, tetap saja. Kim Mingyu, ya Kim Mingyu.

Mau wonwoo menangis darahpun, tak diberi izin pastinya.















"Masih jam, 14.00 mingyu pulang masih 3 jam lagi. Aku bosan."

Gadis cantik yang sekarang terduduk di tepi ranjang ini mengeluh, sambil mengerucutkan bibirnya.

Wonwoo terus berguling, kadang dia menghadap ke kanan, kiri, lurus, tapi tetap saja, rasa bosan nya tak kunjung hilang.













you have a new message!

Handphone wonwoo bergetar, ada 2 pesan masuk disana.

Nama 'Kim Doyeon' tertera dilayar benda persegi panjang itu.





















Kim Doyeon
wonwoo?kok kamu gak masuk?
mantan kekasih mingyu, datang.

Jeon Wonu
ga di izinin sama mingyu.
terus? apa dia cantik?

Kim Doyeon
cantik. Tapi, kamu lebih cantik!
kurasa kamu harus kesekolah.

Jeon Wonu
Apa kamu gila?

Kim Doyeon
Yasudah kalau begitu.

Jeon Wonu
kamu kirim aku pesan
hanya untuk memberitahu
soal itu?

Kim Doyeon
tentu. menurutmu apa memangnya?

Jeon Wonu
tak penting yeon, sungguh.












Wonwoo membanting handphone nya kekasur. Pesan dari Doyeon tadi benar-benar sukses membuatnya hilang mood.

Wonwoo keluar dari kamarnya, mencari sweeternya di sofa ruang tamu.

Lalu ia memakai sweeter itu dengan topi dan masker,


"Ma, wonu ke minimarket bentar boleh ya?" Ucap wonu seraya memakai sweeter nya.

"Jangan lama-lama. ditemenin sama mingyu?" Tanya ny.jeon

"Enggak, sendiri."

"Kalau gitu cepat pulang ya, nak. Mama mau keluar, ada urusan." kata ny.jeon sambil mengusak surai wonwoo.

Wonwoo menjawab dengan anggukan, lalu segera pergi keluar rumah.





Another chapter of my life began since i met you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang