Sejak tadi Sasuke hanya guling-guling dikasur nya. Berusaha memejamkan mata nya dan tertidur itu sangat susah. "Fuck!" umpat Sasuke beranjak dari ranjang.
Kaki nya melangkah untuk membuka pintu dan keluar menghampiri seseorang yg sudah mengganggu tidur nya. Perlahan Sasuke menuruni tangga menuju lantai bawah. Memastikan tidak ada yg melihat nya. Tapi tetap saja ada cctv yg mengawasi nya selama 24 jam.
Sasuke berhenti didepan pintu kamar bercat putih. Tangan nya terulur memegang ganggang pintu dan mendorong daun pintu kedalam kamar. Terlihat seorang gadis tengah tertidur lelap meski hanya terlihat samar. Hanya lampu tidur yg menyala.
Sasuke masuk tanpa ragu. Dia menutup pintu dg perlahan dan melangkah menuju ranjang gadis itu. Sasuke merebahkan tubuhnya dan melingkarkan sebelah tangan nya pada Sakura. Menarik nya lebih dekat.
" Ngghh... " Sakura menggeliat dalam tidur nya.
" Ssttt... "Sasuke mengusap pelan rambut Sakura dan berharap gadis itu ke alam mimpi nya lagi.
" Sasuke... "ucap Sakura. Meski tidak terlalu terang, Sakura masih bisa mengenali pemuda disamping nya.
" Tidur lah. "kata Sasuke mulai memejamkan mata. Sebelah tangan nya dia gunakan sebagai bantal.
" Bagaimana jika ada yg masuk? " tanya Sakura.
" Tidak akan. "jawab Sasuke.
" Bagaimana jika besok saat kau terbangun dan keluar dari kamar ku lalu orang tua mu melihat nya? Mereka pasti berfikir yg buruk pada ku. "jelas Sakura.
" Katakan saja jika aku mengganggu tidur mu. "ucap Sasuke beranjak dari ranjang Sakura dan melangkah menuju pintu.
" Bukan begitu, Sasuke. Aku hanya... " Sakura tidak bisa melanjutkan kalimat nya.
" Takut aku menyentuh mu. Karena tubuh mu hanya untuk setan merah itu. " Sasuke melanjutkan kalimat Sakura. Kedua bola mata nya berubah warna. Sakura hanya bisa menggelengkan kepala nya. Tanpa berbicara lagi, Sasuke keluar dari kamar Sakura.
" Kenapa jadi seperti ini? Masalah ku dg Gaara belum selesai, ditambah lagi masalah Sasuke. "
# # #
Tok tok tok.
Sakura mengetuk pintu kamar tuan muda nya. Tapi tidak ada jawaban. "mungkin masih tidur. "gumam nya. Sakura membuka pintu perlahan dan masuk kedalam nya. Kosong. Sasuke sudah bangun. Terdengar air shower yg mengalir, sedang mandi rupanya.Saat Sakura hendak melangkah kan kaki nya menuju pintu, Sasuke baru saja keluar dari kamar mandi. Rambut nya basah dan hanya berbalut handuk putih di pinggang nya.
" Aku akan menyiapkan sarapan. " kata Sakura buru-buru keluar. Wajahnya sudah bersemu merah.
" Dada nya sangat bidang. Postur tubuhnya sangat pas. Dia begitu sexy. Sial. "umpat Sakura sambil menuruni tangga.
Sakura memutuskan untuk membantu Ayame dan menyingkirkan pikiran kotornya. "kau sudah sehat?"tanya Ayame. "tenang saja. "jawab Sakura.
Berbagai macam breakfast ala eropa sudah tersedia di meja makan. Tinggal menunggu para majikannya.
" Sayang sekali. Makanan sebanyak ini hanya aku dan Sasuke yg makan. Mereka berdua sudah berangkat sejak tadi. "kata Mikoto yg sudah duduk dibangku nya.
Terdengar langkah kaki menuruni tangga dg tergesa-gesa." Ah, kau sudah rapi. Ayo kita sarapan. "ucap Mikoto dg semangat.
" Maaf, kaa-san. Aku harus menyelesaikan tugas ku yg menumpuk. "Sasuke menghampiri Mikoto, mencium pipi kiri ibu tercinta nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata wa tada watashi no monodesu
Teen FictionSakura adalah gadis yatim piatu yg menjadi maid kepercayaan Uchiha Fugaku. Sekarang tugasnya harus menghadapi sifat tuan muda nya, Uchiha Sasuke. Putra bungsu Uchiha Fugaku ini selalu berbuat masalah sejak kembali ke tanah air.