6. Pesta Tuan Arnaud

49 7 4
                                        

Salut!

Mohon maaf atas kekurangan tulisanku. Aku juga meminimalisir typo. Kalau masih ada typo harap dimaklumi ya. Uyuyuyu<3

P.S: ternyata niat aku langsung update 2 bab tidak terealisasikan. Ini lebih sulit dari bayanganku. Hehehe

Selamat membaca!!

"Yuura!" Seru Sienna kaget melihat temannya masuk keruangan kerja mereka dengan berantakan dan penuh luka. "Qu'est-ce qui se passe(apa yang terjadi)?" Tanyanya.

"Tidak ada apa apa, Sienna-ku." Jawab Yuura santai. "Aku hanya sedang kesal. Kalau sedang kesal aku suka memukul orang." Sambungnya.

Sienna mengangkat alisnya bingung. Rasanya ia sangat tidak asing dengan kalimat barusan. Diluar itu, sejak kapan Yuura jadi perempuan kasar begini? Seperti bukan Yuura saja.

Yuura duduk dikursinya dengan kesal lalu mengambil cermin kecil dalam tas kerjanya. Wanita itu menyisir rambutnya yang berantakan, kemudian merapikan riasan wajahnya.

Baru saja Sienna hendak angkat bicara, telepon kantor dimeja kerjanya berbunyi nyaring, memaksanya untuk menerima panggilan itu.

"Dengan Gallaghan," katanya dengan pelan.

"Ini aku, bisakah kamu menemuiku diruang kerjaku, sekarang?" Tanya Arnaud. Bosnya yang satu itu memang selalu baik padanya. Hanya saja, setiap kali Sienna mendapat panggilan langsung, rasanya cemas sekali. Mana tahu kali ini ia membuat kesalahan yang sebenarnya tidak disadarinya?

"Oh, baik. Saya akan tiba dalam 5 menit." Jawab Sienna lalu meletakkan gagang telepon kantornya kembali.

"Arnaud memintamu untuk menemuinya?" Tanya Yuura masih merapikan riasan wajahnya.

"Ya. Aku jadi tegang." Jawab Sienna.

"Tumben sekali pagi pagi begini." Kata Yuura. Sienna tak balas menyahut. Wanita itu pergi dari ruangan kerjanya dan naik ke lantai 8, tempat bosnya berada.

Sienna berdiri disebuah pintu besar yang kokoh. Jantungnya berdegup dengan keras, takut kalau ia melakukan kesalahan yang tidak disadarinya.

Setelah mengumpulkan keberaniannya, Sienna mengetuk pintu ruangan bosnya, lalu masuk kedalam setelah mendengar suara Arnaud mempersilakannya masuk.

"Perempuan kesukaanku!" Seru Arnaud sembari menyunggingkan senyum manisnya. Lelaki berumur 60'an itu memang sangat menyukai Sienna. Jangan salah paham, ia menyukai Sienna karena wanita itu bekerja dengan sangat baik.

Arnaud bangkit dari tempatnya duduk lalu memeluk Sienna dengan girang. "Ça va ma belle(kabar baik anakku yang cantik)?" Tanya Arnaud yang kini kembali ke kursinya yang nyaman. "Duduklah, Sienna." Katanya.

Sienna duduk berhadapan dengan Arnaud lalu tersenyum manis. "Aku baik. Bagaimana denganmu?" Balasnya bertanya.

"Aku sangat baik! Tidak pernah sebaik ini!" Serunya lagi dengan senang.

"Jadi," Sienna mengerutkan keningnya berusaha menebak alasan dirinya dipanggil menemui Arnaud. "Ada apa kau memanggilku kesini?" Sambungnya.

"Oh! Masalah itu, aku ingin kamu menghadiri acara yang aku adakan." Jawab Arnaud sambil memberikannya sebuah undangan sederhana dengan pilihan warna yang membuatnya terlihat mewah. "Aku memiliki kejutan untukmu!" Sambungnya.

Sienna masih memperhatikan undangan yang kini ada didalam genggamannya dengan seksama. Ia membaca setiap detil yang tercetak pada undangan tersebut lalu mengangguk kecil.

"Opéra Garnier, jam 8 malam. Baiklah." Kata Sienna sambil menatap bosnya itu.

"Kau harus tampil memukau! Oke? Ini acara yang sangat penting."

CARPE DIEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang