7. Hidup yang Baru

48 6 2
                                    

Salut!

Mohon maaf atas kekurangan tulisanku. Aku juga meminimalisir typo yang ada.

P.S: aku bener bener ada banyak hal yang terjadi sampai tulisanku ini keteteran. Tolong dimengerti yaa.

Selamat membaca!!

Yuura memperhatikan Sienna yang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen yang harus ia periksa. Wanita itu terlihat tenang dan, senang?

Semenjak berpacaran dengan Pierre, Sienna memang jauh lebih senang. Hanya saja, Yuura merasa perempuan bermata cokelat itu lebih senang dari biasanya.

"Wah, wah. Sepertinya ada sesuatu yang aku lewatkan." Kata Yuura pada akhirnya. Sienna tersenyum lalu melirik wanita itu.

"Setelah Mehdi dan Jayden dipindahkan ke devisi lain, kupikir aku akan sedikit lebih tenang dalam ruangan ini." Gurau Sienna.

Yuura mendecakkan lidahnya lalu membenarkan posisi duduknya. "Apa yang telah terjadi?" Tanya Yuura lagi benar benar penasaran.

Sienna menghela napasnya lalu meninggalkan pekerjaannya dan menatap Yuura dengan girang. "Aku bertemu dengan keluarga besar Pierre kemarin." Akunya dengan girang.

Mata Yuura membesar karena begitu bersemangat mendengarkan cerita Sienna. "Ah ya? Itu tandanya pria itu serius denganmu." Serunya. "Tapi, memangnya kalian sudah berapa lama menjalin hubungan?" Tanyanya ingin tahu.

"Sebenarnya kami baru berpacaran selama 3 bulan." Jawab Sienna. Wanita itu tersenyum, lalu menunduk dengan wajahnya yang merona. "Astaga, kalau dipikir, dulu aku sangat tidak menyukainya. Kupikir, Pierre itu adalah 'penjahat kelamin' saat kita pertama bertemu." Akunya mengenang masa lalu.

"Yep, lalu 'penjahat kelamin' itu," Yuura membentuk tanda kutip dengan jemarinya lalu tersenyum lebar pada sienna. "Mengajakmu makan malam yang berakhir dengan sex." Sambungnya meledek Sienna.

Sienna merona lalu mengalihkan pandangannya. Sienna memang mengecap Pierre sebagai 'penjahat kelamin' saat pertama kali bertemu dengannya. Tapi jujur saja, setelah mengenalnya lebih dekat, lelaki itu ternyata tidak seburuk yang ia pikir.

"Kau tahu, kencan yang baik diakhiri dengan makan malam tapi kencan yang berhasil diakhiri dengan sarapan pagi." Kata Sienna membalas ledekan teman dekatnya itu.

Yuura tertawa mendengar gurauan Sienna lalu menatap wanita itu dengan tatapan menggoda. "Aku suka pemikiranmu barusan." Katanya. "Du coup, mau menemani aku minum malam ini?" Sambung Yuura.

"Ah aku tidak bisa, chérie(sayang). Malam nanti aku ada janji dengan Tiff." Jawab Sienna tanpa mempertimbangkan.

"Tiff?"

"Yea, je suis vraiment désolée(aku benar benar minta maaf)." Kata Sienna menyesal.

Yuura meringis setelah mengetahui Sienna akan pergi dengan Tiff, seolah ingin mengatakan sesuatu yang tertahan diujung lidahnya karena pertimbangan yang panjang. Setelah lama memendam kejanggalan tentang Tiffany, apa ia harus memberikan peringatan pada Sienna?

"Sienna," panggil Yuura hati hati. "Kurasa sebaiknya kamu jangan terlalu dekat dengan Tiff." Sambungnya.

"Apa?" Sienna mengerutkan dahinya bingung. "Tapi kenapa?" Tanyanya dengan nada menyelidik.

CARPE DIEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang