6. Right Here

318 43 20
                                    

"Yu, kenapa sih gak mau terima aku jadi cowo kamu?"

Yuha mendengus lelah. Selalu gini pertanyaan Hoshi kalau lagi dinner di tempat bagus. Dia sudah bisa nebak sih ujungnya selalu seperti biasanya. Kalau gak di iyain ajakannya, Hoshi malah ceramahin Yuha karena sakit maag-nya yang sering kumat kalau skip makan satu kali aja.

"Abang kan baik, banyak cewe di luar sana yang masih mau sama abang. Aku gak pantas buat bang Hoshi," jawab Yuha cuek. Gak enak sebenernya ngomong gitu, tapi perasaannya gak bisa dibohongin kalau dia gak suka sama Hoshi. Dan entah sejak kapan bahasanya dia jadi aku-kamuan gak lo-gue lagi.

"Dari sisi mana kamu gak pantas buat aku? Bukannya itu hak aku yang nilai kamu pantas atau enggaknya buat aku?"

"Sekarang aku tanya sama abang. Kenapa abang suka sama cewe penyakitan dan suka ngomong kasar kayak aku?"

"Manusia bisa berubah Yu."

"Gak secepat membalikkan telapak tangan bang."

Hoshi akhirnya diam. Kutukan dari mana dia kali ini suka cewe tapi gak nyantol ke dia. Padahal dulu dia tinggal pilih aja langsung dapat. Karma kayaknya dia sering mainin cewe sampai dia berakhir kayak gini.

Tapi ini juga tantangan buat Hoshi. Cewe modelan gimana juga mesti dapet. Yuha juga harus dong. Mungkin cuma butuh sabar berlebih aja.

"Maaf bang."

"Gak apa-apa, aku bisa nunggu."

Padahal aslinya kenapa-kenapa itu hati. Mulut aja yang gak mau sejalan.

"Jangan nunggu lebih lama lagi. Ini terakhir kalinya kita ketemu kayak gini."

"Maksud kamu?"

"Mulai besok abang gak usah antar jemput aku lagi, gak usah perhatiin aku lagi. Cukup saling sapa aja."

"Kok gitu? Kalau aku gak mau gimana?"

"Ya terserah abang karena aku bakalan ngelakuin itu. Makasih yah bang buat semuanya. Maaf juga selama ini bikin repot bang Hoshi mulu."

Yuha langsung masuk ke kosan habis ngomong gitu. Baru aja Hoshi mau sabar nungguin. Eh, malah di skakmat. Dia lalu balik ke kosannya dan ketemu Woozi di gerbang.

"Kenapa muka lo kek gitu? Udah kek onta kurang aer aja lu."

"Hiburlah temanmu yang lagi sedih ini, Ji! Bukannya ngeledekin." Wajahnya Hoshi emang nunjukin kalau dia kenapa-kenapa.

"Idih ogah banget. Emang gue lelaki penghibur?"

Gak pakai nunggu Hoshi jawab ledekannya, Woozi langsung pergi. Kalau diterusin dia gak berangkat jadinya buat beli nasi goreng. Sedangkan Hoshi cuma mendengus lalu masuk ke kamarnya.

🌫⭐🌫

Sebenernya udah mau update dari kemarin-kemarin tapi gaada waktu :')

13 September 2017

We Like [END]Where stories live. Discover now