25. Selingan

214 28 6
                                    

Nayoung Story

Sekolah sudah pada masuk. Otomatis Nayoung kembali ke rutinitasnya yang semula, ngajar. Padahal teman-temannya yang lain masih liburan. Ya enak sih, kan masih kuliah. Dia dulu juga gitu.

Hari ini beda. Nayoung gak nebeng Joshua lagi. Bukan gara-gara Joshua gak mau. Gak ada ceritanya Joshua menolak teman yang minta bantuan soalnya. Nayoung dijemput sama cowok. Bukan cowoknya sih, tapi sepertinya kode-kode minta diresmikan yang cowok.

Seperti biasa, Seungcheol pura-pura mau berangkat kerja juga. Dia gak tahu kalau Nayoung gak bareng Joshua. Dia lihat Nayoung lagi ngobrol sama cowok. Kalau Seungcheol lihat wajahnya sih kalah ya sama Seungcheol. Lebih ganteng dia kemana-mana. Yang buat Seungcheol kalah telak, senyumnya cowok itu yang terkesan ikhlas, ngademin gitu. Gak kayak senyumnya, orang-orang pada bilang kalau senyumnya Seuncgheol itu senyum buaya.

"Udah siap, Nay?" Kata cowok itu sambil senyum.

Seungcheol masih ngintip dari balik pagar kosannya.

Nayoung balas senyum ke cowo itu dan jawab, "udah. Lo udah sarapan, Jong?"

"Belum sih. Ntar aja cari makan di kantin sekolah. Mau berangkat sekarang?"

"Yuk!"

Nayoung berangkat, meninggalkan Seungcheol yang bertanya-tanya tentang cowok itu.

"Jong? Jongkok? Jongkat-jongkit? Jongkir balik?" Seungcheol mengeluarkan pikirannya sambil jalan masuk ke kosan.

🍁🍁🍁

"Makasih yah, Hyun, udah mau jemput gue." Nayoung ngobrol pas lagi di perjalanan.

"Gak masalah, Nay. Kalau lo mau, gue bisa jemput tiap hari. Hehehe."

"Gue gak mau ngerepotin orang sebaik lo berkali-kali, Jonghyun! Gue cuma pengen balas dendam aja sama Seungcheol."

Cowok yang suka cengengesan itu ternyata namanya Jonghyun. Dia suka Nayoung dari dulu, tapi dia tahu Nayoung sukanya cuma sama Seungcheol. Dan dia juga tahu kalau Nayoung minta jemput cuma pengen manas-manasi hatinya Seungcheol aja.

"Kan kurang maksimal, Nay, kalau cuma sekali."

"Iya sih, tapi gak masalah. Daripada gue merasa bersalah ke elo yang puter arah gara-gara jemput gue dulu."

"As long as it's you. It's doesn't matter."

"Beneran?"

"Iya, siapa tau lo jadi suka sama gue ntar. Hehehe."

"Gue juga ngarepnya gitu, Hyun. Tapi hati gue yang gak bisa jawab."

"Gak apa-apa, Nay, pelan-pelan aja."

"Kek lagunya kotak aja lo. Ambigu." Nayoung ketawa sebentar. Mereka sudah sampai di sekolah tempat ngajar Nayoung. Kalau tempatnya Jonghyun beda lagi, soalnya beda tingkatan.

"Hehehe Ntar pulang bareng siapa? Gue gak bisa jemput sayangnya."

"Gampanglah. Kalau Joshua gak bisa ya naik ojek, gojek, grab dan sejenisnya yang murah."

"Hati-hati loh, Nay. Yang aman sih bareng temen aja."

"Iya, ntar gue bareng Joshua." Nayoung jawab gini biar gak lama ini anak nanyanya. Sudah hampir jam tujuh soalnya, ntar si Jonghyun malah telat.

"Oke, gue duluan ya, Nay. Semangat ngajarnya."

"Lo juga." Nayoung melambaikan tangannya, nungguin Jonghyun sampai hilang dari pertigaan jalan.

Nayoung sering berpikir, kenapa dia gak suka sama cowok yang jelas-jelas perhatiin dia dan baik kek Jonghyun. Gak ada cacatnya kalau Nayoung ngelihat Jonghyun. Baik, sabar maksimal, ganteng, ibadah rajin--gak kayak Seungcheol--. Nayoung sih mikirnya, hati gak bisa dipaksa. Gak ada yang tahu kita sukanya sama siapa walaupun ada yang lebih baik buat dijadikan pilihan.

🍁🍁🍁

Besok Roa-Wonwoo

Udah selesai buat sih ceritanya, tapi upload besok aja hehe




08 Januari 2018

We Like [END]Where stories live. Discover now