Rena Story
Di rumah Rena ada acara, jadinya rame. Acaranya dia tunangan sama Dino. Ceritanya bisa tunangan gara-gara Jeonghan yang ngaduin kelakuan Dino ke orang tuanya selama ada di kosan itu kayak gimana. Orang tuanya Dino sedih lihat anaknya kayak gitu. Daripada keterusan anak orang di bawa ke sana sini sama anaknya, orang tua Dino mutusin buat tunangan aja, karena mereka sama-sama masih kuliah jadi nikahnya ntar kalau sudah lulus.
Orang tua Rena setuju aja asal anaknya mau. Gak rela sebenernya anak perempuannya nikah muda, tapi gimana lagi daripada pergaulannya jadi tambah bebas.
Acaranya sederhana saja. Pristin sama Sebong pada datang semua. Jeonghan gak rela adik kesayangannya jadi gede kayak gini. Maksudnya nikah dulu ngelangkahin dia.
"Bang, ini kan cuma tunangan doang. Gak usah nangis napa, bikin malu aja." Dino bingung sendiri yang lihat Jeonghan sesenggukan dari tadi.
Cuma Jeonghan yang begitu, yang lainnya enggak. Orang tuanya Dino aja gak nangis. Jadi bingung ini acara tunangan apa kematian.
Acara dimulai dengan sambutan-sambutan kedua belah pihak orang tua. Terus dilanjutkan pasang cincin Dino dan Rena. Pristin sama Sebong pada sorakin. Mereka juga ngefotoin Dino sama Rena. Unyu banget deh mereka berdua. Kecil-kecil udah tunangan.
Pertukaran cincin sudah selesai. Sudah hampir selesai secara keseluruhan sebenernya. Tinggal acara makan-makannya aja. Seperti biasa, yang paling cepet makan gratisan Dokyeom sama Mingyu. Mereka sudah nunggu dari tadi kapan selesainya.
Rena sama Dino gak ikutan makan. Mereka ngobrol berdua. Seperti ngomong serius gitu. Jadi gak ada yang ganggu mereka.
"Aku suka cincinnya," kata Rena sambil ngelihat cincin yang dipasangin Dino tadi.
"Jangan bohong, orang cincinnya polos gitu."
"Hehehe enggak kok, beneran suka. Kamu gak terpaksa kan ngelakuin ini?"
"Apa?"
"Tunangan?"
"Mana ada terpaksa yang bikin seneng?" Tanya Dino membalikkan pertanyaan.
"Kali aja kamu masih pengen main-main."
"Selama sama kamu aku gak pernah main-main, Ren. Malah bagus bisa cepet nikah."
Rena senyum seneng dengernya, lalu meluk Dino. Dia gak butuh siapa-siapa lagi kecuali Dino. Sebesar itulah perasaannya Rena.
"Itu kenapa bang Jeonghan nangis?" Tanya Rena yang heran lihat Jeonghan gitu dari tadi.
"Tau tuh alay."
"Kayaknya sayangnya bang Jeonghan lebih besar daripada sayangnya aku ke kamu."
"Kok gitu?"
"Liat sendiri gimana dia nangis cuma gak rela kamu tunangan sama aku?"
"Kelamaan jomblo tuh bang Jeonghan. Udah gak usah dipeduliin."
"Kasian tau. Gak jadi sama mbak Haein anak ibu kos?" Rena udah tau sebenernya Haein mondar mandir kosan Seventeen cuma pengen cari perhatian Jeonghan.
"Emang kakak seksi suka bang Jeonghan?"
Rena mendecak, "cowo mah gak pernah peka. Kamu manggil mbak Haein kakak seksi? Wah mata kamu gak bisa lihat yang montok dikit ya ternyata."
"Hehehe enggak kok. Kamu yang terbaik pokoknya."
"Jan cari alasan."
"Yah jangan marah dong, Ren. Baru aja tukeran cincin."
"Enggak, aku gak perlu marah. Kalau kamu selingkuh, kamu yang tanggung jawab ke mama papa aku." Rena menjawab dengan santai, lalu dia beranjak dari duduknya.
Dino mencegat tangan Rena dan berkata, "Gak akan terjadi, Ren, bahkan dimimpimupun gak akan terjadi."
Kemudian Rena pergi meninggalkan Dino. Dia cukup yakin Dino gak akan ngelakuin hal yang bikin dia kecewa atau marah, karena Rena tahu Dino lebih dari siapapun.
🎡🎡🎡
Siapa yang nyangka Rena Dino tunangan sekarang? wkwk
13 Januari 2018
YOU ARE READING
We Like [END]
Short Story[SEVENTEEN X PRISTIN] Warning: 🐵 bahasa non baku 🐵 bahasa kasar 🐵 gak lucu #SEBONGSERIES 03 Start 230817