BAB 5

1.6K 150 53
                                    

"Aku yakin didalam hatimu masih ada ruang sempit untukku."

~▪~

"Iya, kemarin malem kalau gak salah, dia nelpon gue, cerita tentang lo yang tiba-tiba muncul." kata Ila.

"Dia gak nanya gitu? Kenapa gue bisa jadi setampan ini." kata Atta menyombongkan dirinya.

"Sok tampan lo. Wajah lo aja kayak orang gak terawat." kata Ila membuat Atta tertawa.

"Omongan lo pedes amat." kata Atta malah membuat Ila tertawa, "Gimana dengan cerita cinta lo La?"

Mendengar kata itu membuat tawa Ila berhenti.

Apa yang ia katakan, cinta? Sejak kapan seorang Putri Laila hidup dengan cinta?

"Kesasar kali ya?"

"Emangnya gak ada yang lagi deket sama lo gitu? Atau mau gue cariin? Gue banyak kenalan tau. Lo tinggal milih yang tinggi selangit, atau yang berkumis, atau yang punya mata empat, tapi kalau lo mau yang tampan kayak gue gak ada." kata Atta membuat Ila tertawa.

"Kalau gue mau yang sholeh, bertanggung jawab, baik, dan tidak sombong sama setia ada gak?"

"Sekalian selusin aja La." kata Atta membuat Ila tertawa lagi.

Ternyata Ila sekarang tau, cuma ada 2 orang didunia ini yang bisa buat ia selalu tertawa. Yaitu Caca dan Atta. Mereka berdua adalah sahabat sekaligus keluarganya. Entah sejak kapan dia dan Atta bersahabatan? Mungkin baru 1 bulan, tapi dia sangat yakin Atta sangat baik. Dia  bersuka rela untung selalu menolong Atta.

~▪~

Caca: Kemana aja yo? Kok gak pernah
             muncul? Rambut lo tumbuh atau
             gak?

Leo tertawa membaca pesan dari Caca. Beberapa hari ini Leo memang tak mengirim pesan apapun kepada Caca. Menanya kabar pujaan hatinya itu pun tidak. Dia menunggu sampai Caca yang mengirimkan pesan kepadanya.

Leo: Manen rambut Ca, tapi gak tumbuh-
           tumbuh.

Caca tertawa membaca balasan pesan dari Leo. Ia kira teman sekaligus kakaknya itu sudah ditelan bumi. Atau diterkam seekor singa.

Caca: Gue kira udah tumbuh, mungkin lo
              lupa nyiram kali.Wkwkwk...oh ya yo,
              besok gue ke Cafe ya. Mau ngobrol.

Leo: Iya tapi jangan ngutang lagi.

Balasan dari Leo membuat Caca tertawa, lagi. Mana mungkin Caca ngutang. Pinjam uang aja gak pernah. Caca tak membalas pesan itu. Tapi malah masuk kedalam dunia lain.

~▪~

"Hmmm, Mi, lo duluan aja. Gue ada ekskul." kata Caca.

"Ini kan hari Jumat Ca, mana ada ekskul basket hari jumat?"

"Mau ada pertandingan, karna itu rapat." jawab Caca.

"Yaudah kalau gitu gue duluan ya." kata Emi dan dibalas senyuman dari Caca.

Setelah 10 menit kepergian Emi. Caca pun keluar dari kelas. Hari ini dia akan ke Cafe tempat Leo bekerja. Entah kenapa dia merindukan Cappucino buatan Leo. Tapi sebenarnya ada tujuan lain, kenapa dia ingin bertemu dengan Leo.

KauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang