Pagi-pagi Ila sudah rapi dengan memakai celana jeans dan sweater coklat. Padahal biasanya ia masih didalam kamar bersembunyi dalam selimut. Hari ini pun wajahnya terlihat ceria, tidak seperti biasanya.
Ia melompat-lompat dipinggir pagar rumahnya. Mungkin saja yang ia tunggu sudah dekat. Senyum manis diwajahnya tidak pudar-pudar juga. Malah selalu bertambah manis setiap detiknya.
"Nungguin apa?" tanya suara bariton yang membuat Ila terkejut. Tapi saat ia tahu siapa pemilik suara itu, ia tersenyum malu-malu.
"Nunggu lama ya?" tanya Leo dan Ila menggeleng, "yaudah ayo jalan."
Ila diam. Ia tidak melihat ada mobil Leo yang terparkir dipinggir jalan.
"Jalan kaki gapapa kan?" tanya Leo dan Ila mengangguk.Mereka pun berjalan bersampingan. Belum ada pembicaraan diantara mereka. Lalu Ila yang sedari tadi gemetar, mulai mencoba pembicaraan.
"Emang kemana mobil kamu?""Dirumah, gue sengaja gak bawa." jawab Leo.
"Kenapa?"
"Gapapa, lo gak suka jalan kaki ya?" tanya Leo dan Ila menggeleng, "suka kok."
Leo hanya tersenyum. Cowok itu bingung akan mengajak pergi kemana cewek disampingnya ini. Ia benar-benar bodoh, kenapa ia tidak mencari tempat dulu sembelum mengajak Ila.
"Kita mau kemana yo?" tanya Ila saat sudah keluar kompleks.
"Lo mau kemana?" tanya Leo balik.
"Kan kamu yang ngajak buat jalan-jalan."
"Iya, ya. Tapi gue bingung, enaknya pergi kemana." kata Leo.
"Trus percuma dong aku udah rapi kayak gini." kata Ila senyumnya mulai hilang.
"Eh, gak percuma kok." kata Leo agar Ila semangat lagi, "hmm,, kita nonton ya."
"Bosen nonton." kata Ila."Udah ikut aja." kata Leo menarik pergelangan tangan Ila.
Cewek itu hanya bisa mengikuti kemana Leo mengajaknya. Wajah ceria diwajah Ila sudah mulai pudar. Ila tidak ingin pergi ke Mall. Ia ingin Leo mengajaknya ke tempat yang berbau alam. Misal seperti kebun binatang. Sudah lama Ila tidak kesana untuk menyapa teman-temannya yang suka bergelantungan.
Sudah 15 menit mereka berjalan tapi belum sampai juga. Ila merasa kakinya sangat sakit. Mungkin kakinya sedikit bengkak atau merah karena sepatunya yang kekecilan. Ila sudah tidak kuat lagi, ia pun menghentikan jalannya. Leo pun juga berhenti dan mengecek keadaan gadis itu.
"Lo capek ya? Gue gendong ya." kata Leo sambil menundukkan tubuhnya agar Ila mudah naik ke punggungnya.
"Jangan ke Mall, kita ke taman aja." kata Ila dan Leo terengah-engah saat merasakan beratnya tubuh Ila.
"Udah pokoknya ikut gue." kata Leo dan Ila hanya diam.
~▪~
"Awww...sakit!!" kata Ila sambil memukul tangan Leo.
"Gue belum megang." kata Leo, "lagian, udah tahu sepatu kekecilan dipakai aja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kau
Novela Juvenil[Sudah Tamat] "Kenapa dia datang di saat semuanya sudah hilang?" Ditinggalkan lebih dari 2 tahun, membuat Caca tidak ingin jatuh cinta lagi. Rasa cintanya terhadap Atta pun sudah hilang. Dia tidak pernah tahu, apa alasan Atta meninggalkannya. Hal...