CHAPTER 7

2.2K 181 1
                                    

ELEVANA POINT OF VIEW

Pagi ini tidak cerah seperti kemarin, hujan mulai mengguyur kota London. Cuaca seperti ini yang justu membuatku malas untuk sekolah. Aku menutup kembali badanku dengan selimut. 

Seseorang mengetuk pintu kamarku "Ele, bangun" suara Dad membuatku tidak jadi tidur kembali. Aku menyingkirkan selimutku "Ya, Dad. I'll wake up" jawabku 

"Cepat mandi lalu sarapan ya, El" suruh Dad 

"Ok, Dad" jawabku 

Aku membuka penutup jendela kamarku, aku melihat Zayn sedang shirtless, dia masih belum memakai baju sekolah nya "Perfect" gumamku 

Zayn melihat ke arahku sambil melambaikan tangan, ups. Aku malu sekali. Aku hanya tersenyum kaku "Pemandangan pagi yang indah, huh ?" goda Harry yang berdiri di belakangku

"Apaan sih kau ini Har! Sudah keluar sana, aku mau mandi" suruhku 

"Kau ini lama sekali, ternyata sedang menikmati tatto yang ada di  tubuh Zayn" ucap Harry

"Kenapa kau iri ?" tanyaku 

"Ugh, tidak. Kecuali kalau kau ini My Baby Caly, baru aku iri" jawab Harry 

"Sudah keluar sana, aku mau mandi!" suruhku

-------

Pagi ini aku kembali berangkat bersama Zayn, tapi tanpa Gemma. Ia berangkat dengan Ashton, kata Gemma itu teman baru Gemma, tapi mungkin mereka sedang pdkt.

"Kau duduk di belakang ya. Tidak mungkin kan, aku menyuruh Zayn duduk di belakang" ucap Harry

Aku hanya bisa mendengus kesal. 

"Sudah, kau cepat ke rumah Zayn sana, aku tunggu di mobil ya. Thanks, my lovely sister" ucap Harry sambil mencubit pipi ku

"Syaratnya, traktir aku makan se pulang sekolah" jawabku 

"Itu masalah gampang" ucap Harry

Aku mengetuk pintu rumah Zayn, terlihat wanita yang seumuran ku sedang menyambutku 

"Hai, cari siapa ?" tanya wanita itu 

"Aku mencari Zayn" jawabku

"Sebentar ya, aku panggilkan dulu. Silahkan masuk" ucap nya.

Dia siapa nya Zayn ? Kok ada di rumah Zayn ? Aku menunggu Zayn di ruang tamu, sambil melihat sekeliling ku, disini tidak begitu banyak gambaran seperti di kamar Zayn. 

Tiba - tiba Safaa datang menghampiri ku dan duduk di sebelahku "Hai, Safaa" sapaku sambil membelai lembut rambutnya 

"Hai, uh-hm, whats your name ?" tanya Safaa

"Ele" jawabku 

"Hai, Ele. Kau sedang menunggu Zayn ya ?" tanya Safaa, aku mengangguk 

"Zayn selalu saja lama, dia masih menata rambutnya" jawab Safaa

"Haha, tidak apa - apa" ucapku, biarkan saja  Zayn lama, biar Harry tau rasa menunggu lama di mobil sendirian

Wanita yang tadi membuka kan pintu membawa kan minuman untukku "Thanks" ucapku, ia mengangguk lalu pergi dari hadapanku 

"Safaa, itu tadi siapa ?" tanyaku 

"Itu Waliyha, kakakku" jawab Safaa. Syukurlah, itu adik nya Zayn. Fiuh.

"Hey, maaf menunggu lama. Ayo kita berangkat" ajak Zayn, aku berdiri dari kursi ku 

"Bye, Safaa" ucapku, Zayn juga menghampiri Safaa dan mengecup kening Safaa "Bye" ucap Zayn, Safaa mengangguk sambil melambaikan tangan nya.

"Kalian lama sekali! Apa kalian nge date dulu ?" tanya Harry 

"Kau ini aneh - aneh saja, Har" jawab Zayn sambil membuka pintu mobil

-----------

Sampai di sekolah, hal pertama yang aku lihat yaitu Luke dan teman - teman nya "Kau sudah di tunggu kekasihmu tuh" ucap Harry

"Dia bukan kekasihku, Har" jawabku lalu meninggalkan Harry, tapi Harry menahanku "Titip salam untuk My Baby Caly" ucap Harry

Luke yang melihatku datang langsung menyambutku dengan senyuman, karena aku tidak ingin dibilang sebagai orang yang tidak murah senyum, jadi aku membalas saja senyuman nya. Lalu pergi meninggalkan Luke, ia terus mengikuti ku dan terus berusaha menyamai langkahku

"Morning, Princess Ele. Have a nice day, ya" ucap Luke

"Thanks, Luke. Kau ingin hariku baik bukan ?" tanyaku 

"Tentu saja, Princess" jawab Luke

"Aku akan kasih tau bagaimana cara agar hariku jadi baik. Pertama, kau pergi dari hadapanku, kedua jangan panggil aku 'Princess Ele' dan ketiga jangan ganggu aku lagi" ucapku. Luke menatapku bingung, aku berfikir bahwa dia akan berhenti mengikuti ku dan mengganggu ku, tapi ternyata tidak

"Sudahalah, Princess. Kau sebenarnya suka kan aku bersikap seperti ini kepadamu" ucap Luke

Aku menghentikan langkahku dan menatap ke arah Luke dengan senyuman "Tidak" jawabku dan melangkah cepat meninggalkan Luke.

Sampai di kelas, aku langsung menemui Calysa yang sibuk mendengarkan lagu lewat ipod nya "Hai, Ele" sapa Calysa 

"Hai, Caly. Oh iya, Harry tadi titip salam untukmu" jawabku, Calysa hanya senyum - senyum tidak jelas

"Cal, aku ke kamar mandi dulu ya" ucapku lalu pergi meninggalkan Calysa. 

Aku sedang mencuci tanganku di kamar mandi, seseorang menyeretku dan mendorongku ke arah tembok "Kau ini ya! Sudah ku bilang jangan dekati Zayn dan Harry! Harus aku apakan dulu sih kau ini baru kau pergi dari mereka ?!" tanya wanita ini lagi. Aku sampai bosan melihat muka nya 

"Kenapa kau diam saja ?! Takut dengan kami ?!" tanya teman nya 

"Aku malas saja, membuang energi untuk menjawab ancaman - ancaman kalian" jawabku. Seseorang masuk ke dalam kamar mandi, dan langsung membantu ku 

"Queen! Lepaskan dia!" suruh wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi 

Queen langsung melepaskanku dan berbisik "Masalah kita belum selesai, sampai kau benar - benar pergi dari Zayn dan Harry!" ancam wanita itu. Ugh, yang benar saja aku harus pergi dari Harry dan Zan. Bahkan aku dengan Harry tinggal satu atap, karena dia kakakku. Sementara Zayn, dia tetanggaku, setiap pagi aku juga berangkat sekolah dengan nya. Mana mungkin aku bisa pergi dari mereka berdua 

"Kau tidak apa - apa ? Ada yang luka ?" tanya wanita ini

"Tidak apa - apa, thanks kau sudah menyelamatkan ku" jawabku

"Iya, kenalkan aku Catherine, panggil saja Kate" ucapnya 

"Hai Kate, aku Ele" jawabku, ia mengangguk dan tersenyum "Kau kenal Queen ?" tanyaku 

"Tentu, dia teman sekelasku. Aku kelas 1-4" jawab Kate, aku hanya mengangguk "Dia selalu begitu, setiap ada murid yang mendekati Zayn, dia pasti akan diperlakukan seperti kau tadi" lanjut Kate 

"Kejam sekali dia, memangnya Zayn kekasihnya ?" tanyaku, Kate menggeleng "Zayn selalu saja bersikap baik pada semua penggemar nya di sekolah, tetapi sepertinya tidak ada yang bisa memikat hati nya" jelas Kate 

"Oh, begitu. Aku ke kelas dulu ya, Kate. Bye. Dan makasih sudah menolongku" ucapku, Kate mengangguk sambil tersenyum

Sorry for late update

maaf kalo makin gj yaa:'3

jangan lupa vomment;)

Secret Admirer (One Direction Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang