CHAPTER 15

1.8K 160 0
                                    

AUTHOR POINT OF VIEW

Disini lah Elevana berada, di taman sekolah. Tetapi ia memilih untuk menempati tempat yang cukup sepi. Ia menundukkan kepala nya, otak nya sibuk memikirkan Zayn, sementara mata nya sibuk mengeluarkan air mata. Ia terus menangis, jika mengingat bagaimana Queen yang selalu berhasil merebut hati Zayn dan Jessie yang selalu bisa membuat Zayn bahagia. 

Seseorang datang, Elevana tidak memperdulikan siapa pun itu, ia masih menunduk. Ia hanya melihat sepatu orang itu. Orang itu mengangkat dagu Elevana "Z-zayn ?" ucap Elevana tidak percaya "Hey, kau kenapa menangis ?" tanya Zayn "Tidak. Tidak apa - apa" jawab Elevana "I know, you're not fine" ucap Zayn lalu duduk di sebelah Elevana 

"Kenapa sih, perempuan itu selalu begitu, mereka selalu bilang tidak apa - apa. Padahal mereka membohongi perasaan mereka sendiri" ucap Zayn "Terkadang membohongi mungkin memang lebih baik" jawab Elevana "Tapi, kalau perempuan seperti itu terus. Lelaki pasti tidak akan pernah mengerti perasaan nya" ucap Zayn 

"Sekarang, aku tanya. Kenapa lelaki itu tidak pernah peka ? Kenapa mereka selalu memikirkan diri mereka sendiri, tanpa memperhatikan orang - orang di sekitar nya ?! Kenapa, lelaki itu tidak pernah sadar bahwa ada orang yang mencintai nya dengan tulus ?!" tanya Elevana marah, air mata nya mulai keluar lagi "Hey, kau seperti nya ada masalah ? Ceritalah" suruh Zayn

"Tidak. Aku hanya sedang tidak mau membagi masalah ku ini kepada orang lain. Maaf Zayn, aku sudah membuatmu menjadi pelampiasan amarah ku. Maaf" ucap Elevana lalu "Ele- ups. Maaf aku tidak bermaksud mengganggu. Kau di panggil oleh Mrs. Angelina. Kalian harus berlatih" ucap Kate "Oh, okay. Aku akan kesana" jawab Elevana 

-----

ELEVANA POINT OF VIEW

Kini aku sedang berbaring lemah, setelah memakan apel. Aku menutup mataku. Aku malas sekali dengan drama ini. Kalian tau kenapa ? Karena ini kesempatan untuk Luke mencium ku. Ugh, aku benci drama ini!!!

Aku sudah menutup mata cukup lama, tetapi Luke belum melaksana kan peran nya. Aku memutuskan membuka mata. OH GOD! Pemandangan yang di depanku bukan Luke, melainkan Zayn. Ia bersiap mencium ku. Aku segera bangkit dari tempat tidur, dan berlari ke arah panggung bagian depan. Karena high heels ini cukup tinggi, membuat tubuhku menjadi tidak se imbang. 

Tamatlah riwayatku, aku akan jatuh kebawah panggung. Panggung ini cukup tinggi. Aku menutup mata, pasrah. Tiba - tiba seseorang menarik tanganku, dan aku membuka mata. Aku sudah mendapati Zayn merengkuh tubuhku. Kami berpandangan cukup lama. Lama sekali. Ia tersenyum. Ia menghipnotis ku. Aku tidak mengedipkan mataku. 

"Ehm! Cie, cie" seru Mrs. Angelina. Membuat ku dan Zayn segera kembali dalam kesadaran kami. Aku gugup "Sepertinya Zayn cocok untuk jadi pangeran" ucap Calysa "Sudahlah, percuma saja. Walaupun aku cocok menjadi pangeran, aku tidak akan mau. Biarkan saja Luke yang menjadi pangeran. Luke kan sangat mengingin kan peran ini" ucap Zayn "Miss, itu Luke sudah datang. Aku kembali ke kelas sebentar ya" lanjut Zayn 

Seharusnya aku sadar dari awal. Zayn memang tidak pernah mempunyai perasaan apa pun kepadaku. Betapa bodohnya aku, aku tidak sebanding dengan Jessie "Luke! Kau ini, saya kan sudah bilang, jangan makan pedas! Nanti perut mu sakit!" ucap Mrs. Angelina marah "Maaf, Miss. Saya tidak tau kalau makanan itu se pedas itu" jawab Luke, ia memegangi perut nya lagi "Ugh, Miss. Saya ijin ke kamar mandi lagi" ucap Luke lalu berlari ke kamar mandi.

"Oke, kita istirahat dulu ya!" suruh Mrs. Angelina, aku segera keluar dari ruangan ini "Ele!" panggil Niall. Aku mengabaikan nya, aku sedang malas berbicara saat ini, pikiranku kacau. Aku hanya ingin ke kantin dan membeli minuman. 

"Hai, Ele" sapa Queen, aku memutar bola mataku dan langsung pergi dari hadapan nya "Eh, Ele. Tunggu. Aku hanya ingin memberikan minuman ini untukmu, sebagai tanda permintaan maaf" ucap Queen "Ayo dong, El. Terima" suruh Namie, aku menerima minuman itu "Well, thanks" jawabku 

"Ele, tunggu!" ucap Jessie

JESSIE POINT OF VIEW

Aku melihat Elevana menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku "Ya, ada apa Jes ?" tanya Elevana "Uhm, kemarikan minuman mu" suruhku, Elevana langsung memberikan minuman yang diberikan oleh Queen tadi kepadaku "Aku ingin kau minum, minuman ini dulu" suruhku kepada Queen. Ia tampak gugup 

"See ? Kau tidak berani kan ?" tanyaku lalu membuang minuman itu "Kau tau El ? Minuman itu sudah dicampur dengan bahan - bahan yang bisa membuatmu sakit perut. So, lain kali kau harus berhati - hati dengan dua wanita ini" ucapku. Lalu aku meninggalkan mereka. 

"Zayn, lebih baik kau jauhi Queen" suruhku "Ada apa, Jes ?" tanya Zayn "Queen hampir saja meracuni Ele" jawabku "Maksudnya ?" tanya Zayn "Ya, dia mencampuri minuman yang akan diberikan kepada Ele dengan bahan - bahan yang bisa membuat nya sakit perut. Dia benar - benar jahat" jawabku 

"Aku tidak menyangka, dia seperti itu" ucap Zayn. Aku sedikit bahagia, Zayn akan menjauhi Queen. Jadi, aku lebih mudah untuk mendekati Zayn. Aku menyayangi Zayn lebih dari sahabat "Harry harus tau tentang ini"

ELEVANA POINT OF VIEW

"Haha, thanks ya sudah mau meracuni ku" ucapku lalu pergi dari hadapan Queen dan Namie. Queen sedang menangis, karena ia tau Jessie melaporkan kejahatan nya kepada Zayn. Harry, harus tau kalau Namie benar - benar jahat. Tapi, aku tau Harry tidak akan percaya begitu saja padaku. 

Aku memberanikan diri dan menguatkan hati untuk menghampiri Zayn yang sedang duduk berdua dengan Jessie "Hai Zayn, Hai Jes" sapa ku, aku mulai mengeluarkan fake smile ku "Hai" sapa Jessie "Hmm, aku mau berterima kasih karena kau sudah menyelamatkan ku tadi" ucapku 

"Haha, iya sama - sama, El. Untung saja, aku tadi ada di situ, kalau tidak, kau tidak bisa jadi princess dong nanti" ucap Jessie "Iya, hehe" jawabku "Oh iya, Zayn, terimakasih juga ya, tadi sudah menyelamatkan ku" ucapku "Ya, sama - sama, El" jawab Zayn 

"Okay, kalau gitu, aku pergi dulu ya. Hmm, Bye" ucapku lalu pergi dari hadapan mereka "Bye" jawab Jessie, sementara Zayn hanya tersenyum lebar.

Mereka memang pasangan serasi.

Thanks for reading ya.

Jangan lupa vomment<3

Secret Admirer (One Direction Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang