CHAPTER 17

1.8K 160 0
                                    

ELEVANA POINT OF VIEW

Aku duduk di jendela kamarku sambil memandangi kamar Zayn, tiba - tiba aku teringat sesuatu. Aku segera membuka tas ku dan mengambil kartu nama Zayn. Aku pun menelpon Zayn dengan ponselku 

"Halo"

Aku diam saja tidak berani berbicara "Halo ?"  Zayn mengulang ucapannya "Hey, ini siapa ? Oh, mungkin kau salah sambung. Bye"  Zayn memutuskan sambungan telepon nya, aku menghela nafas. Kenapa aku tidak berani berbicara padanya. 

-----------

"Hey, man. Kalian tau ini nomor telpon siapa ?" tanya Zayn, aku dan Kate sedang mengintai Zayn dan Louis langsung kaget, aku tau pasti Zayn sedang menanyakan nomorku, stupid Ele! "Mati aku!" ucapku sambil menepuk keningku "Kau menelpon Zayn ?" tanya Kate "Iya, Kate. Aduh, gimana ini ? Niall dan Harry kan tau nomorku, nanti kalau mulut mereka ember bagaimana ?" tanyaku gelisah 

"Kau sih! Berpikirlah sebelum melakukan sesuatu" ucap Kate "Duh, Kate. Kau tidak memberi solusi malah menyalahkan ku, kau kan tau aku senang sekali bisa mendapatkan nomornya Zayn" jawabku. Aku melihat Niall tampak sedang berpikir keras "Uhm, aku sepertinya pernah tau nomor ini" ucap Niall. 

Deg. Bagaimana ini?

"Eh, hm. Sebentar ya, aku mau ke toilet dulu" ucap Harry. Harry berjalan melewati ku, aku segera menarik lengannya "Ele!" pekik Harry, aku segera menutup mulutnya dengan tanganku "Shsst" ucapku dan Kate, Harry mengacungkan jempol nya "Aku baru saja mau menemui mu" ucap Harry dengan suara yang sangat pelan "Untuk apa ?" tanyaku 

"Seharusnya aku yang tanya, kau untuk apa menelpon Zayn ?" tanya Harry "Kau tau lah jawabannya" jawabku "Ohh, kau menyukai Zayn ? Hm, aku ulang pertanyaanku, benar - benar menyukai Zayn ?" tanya Harry, Aku hanya menunduk "Awas kau ya, jangan bilang pada siapapun kalau aku menyukai ataupun aku yang menelpon Zayn!" ancamku "Apa - apaan nih. Mana ada adik ngancam kakaknya" ucap Harry 

"Ayolah, Harry Styles. Tolong aku" ucapku memohon "Okay, ini demi kau" jawab Harry "Thankyou my curly harry" jawabku, Harry pun kembali ke Zayn dan teman - temannya 

"Hmm, sudahlah Zayn, mungkin dia salah sambung. Lebih baik kau siap - siap, sebentar lagi kan kau harus mengikuti lomba fotografi" ucap Jessie "Nah, aku setuju dengan jessie" ucap Harry "Tunggu, tapi aku yakin, aku mengenal nomor itu" ucap Niall "Sudahlah Ni, kita pergi saja yuk. Good luck ya, Zayn" ucap Harry, Zayn pun tersenyum. Aku tersenyum lega, Goodluck Zayn ucapku dalam hati.

"Ele, ayo cepat, kita sebentar lagi tampil!" ajak Kate, aku pun segera kembali ke ruangan drama "Oh my God! Kau darimana saja, Ele ?! Ini Jessie mana lagi ?! Hey, kau cepat cari Jessie!" suruh Mrs. Angelina 

---------

Setelah semua siap, kami sedang melakukan perlengkapan "Ele, mana apel mu ?" tanya Mrs. Angelina "Oh iya, sebentar, Miss" jawabku lalu berlari ke dalam ruangan rias untuk mengambil Apel yang digunakan untuk drama nanti, Apel itu sudah termakan sedikit, siapa yang memakan nya ? Aku melihat kertas yang diletak kan di bawah Apel itu

Apel ini tidak beracun, princess. Aku sudah mencoba nya

"Dapat surat dari siapa tuh ?" tanya Calysa yang tiba - tiba ada di belakangku, aku mengangkat bahu "Mungkin dari Luke, sudah yuk. Kau ditunggu Miss Angelina" ucap Calysa

AUTHOR POINT OF VIEW

Selama drama Elevana tidak begitu semangat, karena tidak ada Zayn. Padahal, drama kali ini mampu membuat hampir seluruh murid satu sekolah menonton nya, mereka semua terpukau karena kecantikan Elevana. Mereka tidak menyangka bahwa, Elevana yang sudah cantik diubah menjadi lebih cantik lagi

Setelah drama selesai, Mrs. Angelina menyuruh mereka semua untuk berkumpul "Kalian tau, ini kabar baik untuk kalian semua! Drama kita kali ini sukses!  Semenjak club drama dibentuk, tidak ada yang pernah mau menonton pertunjukkan drama. Ini semua berkat Ele, tapi tidak lupa juga berkat bantuan kalian semua!" ucap Mrs. Angelina.

Selesai berkumpul, Elevana masih memandangangi kertas yang diletakkan di bawah apel nya, tadi. Ada dua pilihan kalau tidak dari Niall, mungkin dari Luke. Iya, aku yakin itu. Tidak mungkin Zayn, yang melakukan ini. Untuk apa dia melakukan ini ? Apa untungnya buat dia ? Buang - buang waktu saja pikir Elevana "Lagi galau ya ?" tanya Niall yang tiba - tiba duduk di sebelah Elevana "Eh, tidak kok" jawab Elevana

"Lalu ?" tanya Niall "Lalu apa ?" tanyaku "Lalu kenapa kau daritadi diam terus disini, memandangi kertas itu ? Ada yang salah dengan kertas itu ?" tanya Niall "Tidak kok" jawab Elevana "Ya sudah, kalau kau tidak mau bercerita" ucap Niall "Oh iya, kau waktu itu pernah bilang, kalau kau akan menemani ku membeli chips. Sepulang sekolah nanti, kau harus menemaniku, okay ?" tanya Niall, Elevana mengangguk 

-------

ELEVANA POINT OF VIEW

Semenjak pertunjukkan drama itu, kehidupanku berubah. Lebih tepatnya Aku, Calysa, dan Kate. Kami bertiga sekarang menjadi pusat perhatian murid laki - laki dari kelas 1 - 3, jujur aku risih jika seperti ini. Tapi, ini justru membuat Calysa senang, ia senang karena ia bisa balas dendam dengan Harry. Ia ingin Harry berpikir bahwa Calysa juga bisa tanpa Harry.

"Hai, Ele. Aku berikan ini untukmu" ucap murid kelas 3 "Oh, iya. Thanks" jawabku sambil menerima cokelat yang diberikan nya "El, gara - gara kau aku ikut tenar juga kan" ucap Kate sebal "Kau kok tidak senang gitu sih, Kate ?" tanya Calysa "Iya, aku tidak senang. Nanti, kalau Louis menjauh dari aku bagaimana ?" tanya Kate

"Tidak, Kate. Lihat itu" jawabku yang melihat Zayn dan Louis berjalan ke arah kami. Mereka berdua sama - sama membawa bunga. Untuk apa Zayn membawa bunga ? Untuk siapa ? "Hai, Kate" sapa Louis "Hey" jawab Kate "Ini untukmu" ucap Louis "Eh, hm. Thanks ya Lou" jawab Kate "Yes, uhm nanti malam kau ada acara tidak ?" tanya Louis "Tidak, kenapa ?" tanya Kate 

"Aku jemput kau pukul tujuh" jawab Louis "Memang nya kau tau rumah ku ?" tanya Kate "Apa yang aku tidak tau tentangmu" jawaban Louis itu mampu membuat Kate tersipu malu "Oh iya, El. Ini bunga dari Niall" ucap Zayn. Zayn memberikan bunga mawar yang masih ada tangkai nya

"O-oh, tolong sampaikan terimakasih ku pada Niall" jawabku, Zayn tersenyum. Mereka pun meninggalkan kami. Aku memandangi punggung Zayn dengan kecewa

"Sudahlah, masih mending kau mendapat bunga, walaupun bukan dari Zayn tapi Zayn yang mengantarkan untukmu" ucap Calysa, aku hanya mengangguk "Bagaimana kalau kita baca buku ini saja ?" usul Kate "Iya! Apa metode selanjutnya ?"

"Metode ketujuh, cinta, berarti harus membangun diri sendiri. Gunakanlah kekuatan cinta agar kita bisa menjadi lebih pintar, lebih cantik dan lebih baik dari sebelumnya. Maka akhirnya si dia akan melihat ke kita" jawab Calysa "Aku rasa kita sudah melakukan metode ketujuh" ucap Kate

Holaa! Jangan lupa vote sm comment nya ya

Vomment kalian sangat - sangat berarti! Lafya

Secret Admirer (One Direction Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang