CHAPTER 16

1.7K 161 2
                                    

ZAYN POINT OF VIEW

Aku dan Jessie berniat untuk melaporkan kejahatan Namie dan Queen pada Harry, agar dia bisa membuka matanya bahwa Namie tidak sebaik yang dia kira "Jes, kita harus mencari Harry kemana ?" tanyaku "Entahlah, Zayn. Kita sudah mencari ke kelas, lapangan, dan taman, Harry juga tidak ada" jawab Jessie. Aku pun melihat Liam, Louis, dan Vanessa sedang mengobrol bersama

"Hey, kalian melihat Harry ?" tanya Jessie "No, memang kenapa ?" tanya Liam "Uh-hm, sebenarnya. Kita mau kasih tau ke Harry kalau Namie itu tidak sebaik yang Harry kira" jawab Jessie "Maksudnya ?" tanya Vanessa "Ya, Namie dan Queen berusaha untuk membuat Ele sakit, dengan mencampurkan minuman yang akan diberikan ke Ele dengan bahan - bahan tidak jelas" jawabku 

"Sudah kubilang, mereka berdua memang tidak beres!" ucap Louis geram "So, kalian tau Harry dimana ?" tanya Jessie, mereka menggeleng "Lebih baik kita cari Harry bersama - sama, aku takut Namie akan mencelaka kan Harry juga" ucap Liam. Aku melihat Elevana, Kate, dan Calysa sedang mengobrol bersama Niall di pinggir lapangan "Bagaimana kalau kita tanya pada Ele saja, mungkin dia tau" ucapku, mereka mengangguk setuju

"Hai semua" sapa Elevana, kami tersenyum "Syukurlah El, kau tidak jadi diracuni oleh Queen dan Namie yang gila itu" ucap Vanessa lalu memeluk Elevana "Iya, ini semua berkat Jessie" jawab Elevana "Oh iya, El. Kau tau dimana Harry ?" tanya Liam. Aku melihat ke arah Calysa ia mulai memalingkan wajahnya saat mendengar nama Harry, i know it's hurt for Calysa begitupun juga aku yang juga merasakan sakit hati. 

"Mungkin dia di lorong sekolah" ucap Calysa, semua menoleh ke arah Calysa "Kau yakin ?" tanya Louis "Ya, mungkin saja" jawab Calysa "Okay kalau begitu ayo kita kesana" ajak Liam "Ni, kau tidak ikut ?" tanyaku "Ah biarkan saja Niall lagi ingin dekat dengan Ele, sudah yuk Zayn" ucap Jessie lalu menggandeng tanganku "Yang lain tidak mau ikut ?" tanya Louis "Tidak, sebentar lagi kita harus latihan drama" jawab Kate

Benar saja, Harry sedang berada di Lorong bersama Namie, mereka sedang berciuman "Ugh, aku jijik sekali melihat Namie, segitu murahnya kah dia ?" tanya Vanessa "Ya, aku juga jijik melihatnya. Bagaimana Harry bisa menyukai wanita seperti itu ?" tanya Jessie "Harry lagi sakit mata mungkin" jawab Louis "Hey, kalian" sapa Harry saat melihatku dan yang lain menatapnya "Ada yang mau kita bicarakan" ucapku langsung pada Harry 

"Hey, bitch. Kita pinjam Harry dulu!" ucap Louis. Saat sudah menjauh dari Namie kami membicarakan perlakuan nya terhadap Elevana tadi "Hahaha! Kalian tidak usah mengarang cerita, aku tau Namie itu perempuan baik, tidak mungkin dia menyakiti adikku" ucap Harry "Kalau kau tidak percaya kau tanya saja pada Ele" ucapku mulai geram dengan Harry, Harry hanya tertawa mendengar perkataan kami "Sudahlah Har, terserah. Yang penting kami sudah memperingatkan" ucap Liam 

ELEVANA POINT OF VIEW

Cobaan ku banyak sekali! Sudah aku hampir diracuni oleh Queen dan Namie, drama yang menyebalkan, Zayn dan Jessie yang selalu berdekatan terus, sekarang ditambah lagi Kakak ku yang super bodoh bisa mempercayai Namie dibanding adiknya dan teman - teman nya "AAAAA!!!!" aku berteriak saat mendengar Loui bercerita bagaimana tanggapan Harry tadi, Niall menepuk bahuku "Sabar" ucap Niall sambil memakan chips nya, aku pun langsung merebut chips Niall dan memakan nya

"Lho... Kok.." ucap Niall "Ikhlaskan Ni, dia kalau sedang badmood memang suka langsung makan" ucap Calysa "Pantas saja tanggapan Harry seperti itu, dia memang tidak mudah percaya pada orang lain, kalau tidak ada bukti" ucapku sambil terus memakan chips Niall, semua menghela nafas "Elevana!" panggil Mrs. Angelina, aku segera memberikan chips itu pada Niall "Yah, habis" ucap Niall "I'm sorry Ni, nanti kita beli lagi. Aku ke Miss Angelina dulu, Bye" jawabku 

"Ada apa Miss ?" tanyaku "Sekarang kau duduk disini" suruh Mrs. Angelina, aku pun duduk "Where is Jessie ?" tanya Mrs. Angelina. Aku melihat ke sekeliling ruangan "Here, Miss!" jawab Jessie sambil mengacungkan tangan nya, ia sedang sibuk melihat Zayn yang sedang mengecat "Cepat, kau rias Ele" suruh Mrs. Angelina.

------

"Wow" semua yang menatapku tidak berkedip sama sekali sekarang "Ada apa sih ?" tanya ku bingung "K-kau c-cantik sekali, El" jawab Niall "Benarkah ?" gumamku, aku melihat ke cermin. Memang sempurna, justru aku tidak mengenali apakah ini aku atau bukan "Bagaimana, aku bisa merubah nya kan menjadi sangat sangat cantik ?" tanya Jessie pada Zayn "Tidak, dia tetap saja, seperti biasa" jawab Zayn sambil terus memainkan camera nya. Aku yang berdiri tidak jauh dari Zayn jelas saja bisa mendengar jawaban Zayn. Dan jawaban nya itu membuatku sakit hati

"Okay, latihan sudah selesai. Ayo kita berdoa, semoga besok acara drama kita bisa berjalan lancar" ucap Mrs. Angelina, semua pun berkumpul untuk berdo'a. 

Aku berjalan ke ruangan tempat aku menaruh tas ku. God, di dalam sini "Hai, Ele" sapa Zayn "H-hai, Zayn" jawabku "Sudah mau pulang ya ?" tanya Zayn "I-iya" jawabku, aku melihat di lantai ada kertas jatuh, dan itu adalah kartu nama Zayn. Aku segera menginjak nya dengan kaki ku, agar Zayn tidak mengetahu kalau kartu nama nya jatuh, aku pun berjalan dengan menyeret kaki ku "Ele" panggil Zayn, aku menoleh 

"Hati - hati" jawab Zayn, aku tersenyum "Thanks" jawabku.

Vomment yaa<3

Secret Admirer (One Direction Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang