ELEVANA POINT OF VIEW
Zayn sudah pergi dari hadapanku, begitu juga Queen yang sudah menyelesaikan drama nya di depan Zayn.
Kini giliranku, Calysa, dan Kate untuk mendaftar sebagai anggota Cheerleader. Aku melihat pemandangan yang mengejutkan ternyata Queen dan Namie anggota cheerleader juga. Ini bencana besar!
"Hai, Ele dan teman - teman nya" sapa Queen, aku hanya melihat nya dengan tatapan tidak-usah-sok-baik "El, gimana nih ? Apa kau yakin kita akan diterima dalam ekskul cheerleader ?" bisik Caly "Kita coba saja" jawabku
"Kau mau daftar ?" tanya seorang perempuan ramah kepadaku "Iya" jawabku "Ariana, sini" suruh Queen "Ada apa, Queen ?" tanya Ariana. Queen membisikkan sesuatu kepada Ariana "Tapi..." ucapan Ariana dipotong
"Tidak ada tapi - tapi an, aku ketua ekskul ini" ucap Queen. Dasar sombong "Queen, aku tidak berani bilang kepada mereka" jawab Ariana "Dasar pengecut! Biar aku saja yang berbicara" ucap Queen
"Dengar ya. Anak - anak kampungan seperti kalian ini tidak boleh masuk ke ekskul cheerleader! Nanti ekskul itu jadi ekskul yang kampungan karena ada kalian!" bentak Queen "So, kalian sekarang boleh pergi dari sini" ucap Queen.
Aku hendak menampar Queen, tapi tangan ku sudah di tahan oleh Calysa dan Kate. Mereka lalu membawa ku pergi dari tempat itu, semua orang yang sedang mendaftar ekskul cheerleader langsung melihat ke arahku semua. Queen lagi - lagi senyum penuh kemenangan
Calysa dan Kate membawa ku ke pinggir lapangan untuk duduk di situ dan menenangkan diri "Kalian apa - apaan sih ? Aku kan ingin memberi dia pelajaran agar dia tau rasa!" ucapku emosi
"Sudahlah, El. Percuma saja kau kasari Queen. Dia tetap akan seperti itu" ucap Kate "Sabar, El. Queen nanti akan merasakan akibatnya sendiri" ucap Calysa. Aku menghela nafas.
"Lebih baik kita membaca buku ini lagi saja" ucap Calysa "Metode ke tiga. Diam - diam memberikan nya sesuatu. Dia tidak harus tau siapa yang memberikan sesuatu kepada nya, tetapi dia hanya tau bahwa ada yang tertarik pada nya" ucap Calysa.
Aku melihat ke arah lapangan, Zayn sedang bermain sepak bola disana "Hmm, Aku ke kantin dulu ya. Kalian tunggu disini" ucapku dengan tersenyum. Aku melihat Calysa dan Kate menatapku aneh. Pasti mereka berfikir bahwa aku seperti orang gila, tadi marah - marah sekarang senyum - senyum sendiri.
Aku berlari menuju kantin dan membeli satu botol air mineral "Mrs. Rena, apakah anda punya bolpoin dan kertas ?" tanyaku "Sebentar aku carikan dulu ya, Mrs. Styles" jawab Mrs. Rena "Here you are" ucap Mrs. Rena sambil memberikan kertas dan bolpoin
Aku menuliskan 'Kau terlihat kelelahan saat bermain, tapi kau tidak menunjukkan rasa lelahmu. Aku membeli kan ini untukmu'
"Wah, kau lagi jatuh cinta ya ?" tanya Mrs. Rena "Tidak, Mrs. Rena ini bisa saja" jawabku "Kau jatuh cinta diam - diam ya ?" goda Mrs. Rena "Ah, Mrs. Rena, jangan membuatku malu" jawabku
"Haha, kau ini lucu sekali kalau malu. Kau boleh jatuh cinta diam - diam, tapi suatu saat kau harus mengungkapkan semua nya, jangan sampai kau menyesal" ucap Mrs. Rena, aku terdiam. Haruskah aku mengungkapkan perasaanku pada Zayn ?
"I-iya, terimakasih Mrs. Rena" jawabku lalu menyerahkan uang. Aku berlari ke arah loker Zayn, aku membuka lokernya dan menaruh minuman itu di dalam loker nya. Lalu, aku kembali ke pinggir lapangan, dan duduk di samping Calysa dan Kate
"Kau habis darimana ?" tanya Kate, aku melihat Zayn sudah berjalan ke arah loker nya "Kalian mau tau ? Ikut aku" ajakku kepada kedua teman ku. Aku, Calysa, dan Kate sedang mengintip Zayn yang sedang membuka loker nya.
Dia tampak terkejut karena ada air mineral yang ada di dalam lokernya. Zayn mengambil air mineral itu dan membaca kertas yang ada di dekat air mineral itu. Tiba - tiba Queen datang, SHIT! Dia seperti hantu saja selalu muncul dimana saja
"Hai Zayn" sapa Queen "Hai, Queen. Apa kau yang memberikan ini untukku ?" tanya Zayn "Uh-eh, iya itu aku yang memberi kan untukmu" jawab Queen. WHAT?! apa tuh ngaku - ngaku dia yang memberi kan, aku yang memberikan!
"Ele, kau kan yang membelikan itu untuk Zayn ?" tanya Kate, aku mengangguk lemah "Apasih mau nya Queen itu ?!" ucap Kate geram "Sudah, Kate. Kita pergi saja dari sini" ajakku.
--------
"Rupanya kalian ada di sini. Saya capek mencari kalian" ucap Mrs. Angelina "Ada apa Mrs. Angelina mencari kami ?" tanyaku "Kalian saya masukkan ke dalam ekskul drama" ucap Mrs. Angelina. Aku, Kate, dan Calysa melongo seketika
"Kalian mau kan ?" tanya Mrs. Angelina. Aku, Calysa, dan Kate yang masih membuka mulut lebar - lebar segera menggelengkan kepala. Bayangkan di sekolah ini, ekskul drama adalah ekskul yang paling tidak diminati oleh murid - murid di sekolah. Aku tidak tau kenapa.
"Tidak ada bantahan, nanti kau akan menjadi putri" ucap Mrs. Angelina sambil menunjukku, lalu pergi meninggalkan ku, Calysa, dan Kate "Kalau tidak ada bantahan, kenapa Mrs. Angelina, menanyakan kita setuju apa tidak" ucap Calysa
"Iya juga ya" jawab Kate
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (One Direction Love Story)
Fanfic[C O M P L E T E] ❝Love, Friend, Secret Admirer, and Tears❞